3. 운동 - Exercise

162K 19.1K 11.8K
                                    

Halo sobat bngsdku, yang rajin menabung :*

Vote ke berapa nih?🌝🌚

Anyway, tidak ada akun khusus untuk How Could ya, takut kebanyakan jadi mending Vee berbargi dengan Jimin aja akunnya, nama pembacanya juga sama-sama Hacin aja, karena ngaku deh! Pasti kebanyakan adalah imigran dari bucin CEO sebelah. Iyakan? Hahaha😂

Oke deh, semoga kalian suka bab ini

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Oke deh, semoga kalian suka bab ini. Karena aku sih lumayan gemes pas nulisnya. Maap kalo ada typo wkwk.

And happy reading!

-

-





            Chae Eui sedang menyiapkan makan malam ketika Aily pulang ke rumah dan langsung berlari masuk ke kamar tanpa berkata apapun untuk sedekar menyapa ibunya.

Tidak biasanya.

Melihat hal itu, Eui langsung meninggalkan semua apa yang ia sentuh di dapur dan langsung bergegeas mengejar putrinya itu, tapi langkahnya terhenti ketika Aily menutup pintunya dan terdengar suara mengunci yang cukup keras. Tak lama setelahnya sosok Vee muncul dan seketika merasa sungkan juga melihat tatapan bingung dari mertuanya.

"Ada apa?" tanya Eui cemas tapi masih tetap dengan suara yang lembut, karena Eui tentu sangat menghargai Vee.

Vee menarik napas pelan, tetap mencoba untuk tenang. "Dia tadi bertemu dengan beberapa anak seuisanya saat membeli cake. Setelah itu dia bilang tidak ingin les lagi dan minta diantar pulang." Vee menjelaskan dengan sangat jujur, bahkan pria itu menyodorkan sekantong cake milik Aily pada calon mertuanya. "Ini punyanya."

Eui menerima kantong itu, dan melihat kantongnya yang berukuran cukup besar, dia melihat isinya dan ternyata di dalamnya ada bonus boneka panda dari toko kue itu. Detik itu juga Eui menghela napas. "Ah, cake ini harganya cukup mahal. Dia memilihnya agar bisa mendapatkan bonus boneka. Maafkan Aily, nanti akan kami gant--,"

"Ah, tidak perlu." Vee langsung menyela pelan. Dia tersenyum tulus. "Itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kerja sama Aily untuk ini," ucapnya ditutup dengan senyum kotaknya yang khas.

Eui juga menarik senyum yang sama hangatnya. Berpikir untuk mencairkan suasana, ia lantas mengalihkan pembicaraan. "Sudah makan siang? Aku sedang masak Bulgogi."

Vee sebenarnya sempat berbinar setiap kali mendengar kata itu, karena itu adalah salah satu dari makanan favoritnya, tetapi karena sungkan Vee tentu saja menolak. "Tidak terima kasih, aku---,"

"Itu makanan kesukaanmu, kan?" Eui malah menyela, dengan senyum dan alis yang sedikit terangkat.

Mau bagaimana lagi? Vee juga sebenarnya sudah cukup akrab dengan keluarga ini. Ini juga bukan pertama kalinya Vee makan bersama keluarga ini di rumah ini. Semenjak hubungannya dan Valery semakin serius, Valery beberapa kali mengajak Vee ke rumah ini hanya untuk sekedar makan bersama atau minum teh. Itu mengapa Eui juga sudah hafal makanan yang Vee sukai.

HOW COULD?حيث تعيش القصص. اكتشف الآن