Hai hacinku yang kemaren abis merasakan euforia dari war rebutin CEO sebelah
gimana? menang gak? 🌚😂💕
vote ke berapa nih kalian?🌚🌝
aku nulis bab ini kebanyakan ngakak sih, semoga kalian juga terhibur ya. Jangan lupa reviewnya ya manti krn komen kalian bener-bener penyemangat, setiap aku aku baca meski satu kalimat udah kayak energi banget buat ngelanjutin bab selanjutnya 🌚🌝
happy reading! 🌚🌝
.
.
.Kadang-kadang, Vee juga berpikir tentang perasaannya kepada Valery?
Kenapa bisa sebesar ini?
Kenapa bisa sekuat ini?
Kenapa bisa secinta ini?
Setiap kali pemikiran itu muncul, Vee selalu mengingat kembali bagaimana pertemuannya dengan Valery, bagaimana Valery bisa menjadi sosok yang selalu bisa menenangkan hatinya. Sifat Valery yang dewasa, pengertian, dan lembut selalu mampu membuat Vee memikirkannya.
Saat Vee masih muda, hubungan mereka pernah ditentang oleh agensi, hingga membuat Valery benar-benar menghilang selama beberapa tahun dan menyisakan rasa mengganjal yang luar biasa bagi Vee. Lalu, Valery muncul kembali tepat setelah keduanya sama-sama berada di usia yang matang untuk menjalani hubungan serius. Tapi, saat akan mulai melangkah ke level selanjutnya, Valery kembali menghilang.
Entah mengapa, Vee juga masih setia menunggu wanita itu untuk kembali dengan bermodalkan firasat bahwa Valery masih punya perasaan yang sama untuknya.
"Ahjussi, lihat hadiah dari Nenekmu,"
Suara Aily membubarkan lamunan Vee. Pria dengan piama tidurnya itu sedang duduk di atas sofa empuk miliknya dengan menggenggam secangkir kopi panas dan ia sedang menemani Aily untuk membuka puluhan kado pernikahan mereka. Aily bahkan masih memakai gaun pernikahannya. Belum diganti sama sekali.
CZYTASZ
HOW COULD?
Fanfiction{SUDAH TAMAT) Vee berniat untuk menyelamatkan nama baik Valery yang tiba-tiba menghilang setelah mereka sepakat untuk menikah. Cinta membuat Vee menjadi gila hingga dia membuat rencana untuk menjaga nama baik Valery di hadapan neneknya. Vee lalu me...