My Ice Prince 18

10.2K 368 0
                                    

Seperti rencana kemarin, Ayra, Vania, Ayroz dan Calvin pergi ke Bandung untuk menonton pertandingan basket. Tepatnya berada di C-Tra Arena. Tak seperti yang sekolah harapkan, SMA Harapan Bangsa harus puas menjadi juara ketiga.

Ini sudah pukul 7 malam. Ayra dan yang lainnya memutuskan untuk pulang. Butuh perjalanan sekitar 3 jam 20 menit dari Bandung menuju Jakarta. Alhasil mereka sampai di Jakarta pukul 10 lewat.

Sesampainya di rumah, Ayra segera mandi. Setelah itu Ayra tidak langsung tidur, ia belajar sekitar tiga puluh menit lalu disambung nonton drakor. Meskipun tadi Ayroz sudah mengingatkan Ayra untuk langsung tidur, tapi Ayra tidak peduli. Biasanya ia juga tidur larut malam.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Ayra segera menutup laptopnya lalu beranjak untuk tidur. Namun ia teringat sesuatu.

Tadi saat seusai pertandingan, Ayra menghampiri Kai. Ia tak sengaja melihat Angga dan Chandra bersama seseorang yang sangat misterius. Dari posturnya, orang itu sepertinya sama dengan orang yang bertemu Ayra di bandara beberapa minggu yang lalu. Tak ingin berpusing, Ayra segera tidur.

❄❄❄

Pagi ini Ayra berangkat bersama Ayroz. Kebetulan Ayroz ada mata kuliah pagi, jadi bisa sekalian berangkat bareng. Namun nanti Ayra ada jadwal bimbingan lagi, jadi Ayra pulang lebih sore dan Ayroz ada tugas sehingga tak bisa menjemput Ayra.

Saat Ayroz meninggalkan area sekolah, Nindi datang bersama Alfin. Mereka berjalan menghampiri Ayra yang tengah sendiri. "Tumben nggak sama Kai?" tanya Nindi sinis.

"Emang biasanya gue nggak sama Kai kok, Kak," jawab Ayra.

"Bagus deh, kasian temen lo kalo lo nempel terus sama Kai," ucap Nindi yang membuat Ayra bingung.

"Maksud Kak Nindi?" tanya Ayra yang tak mengerti dengan ucapan Nindi.

"Katanya pinter, tapi gitu aja nggak ngerti," ucap Nindi.

Nindi dan Alfin pergi meninggalkan Ayra begitu saja. Di benak Ayra timbul berbagai pertanyaan. Namun, Ayra berusaha untuk menghilangkan rasa penasarannya. Ia kemudian melangkah menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas, Vania sudah berada di tempat duduknya. Ayra menghampiri Vania. "Pagi Van!" sapa Ayra.

"Pagi Ra, bareng Ayroz?" Vania tau jika Ayra berangkat rada siang, itu berarti Ayra barenga sama Ayra

"Iya. Btw, tadi diparkiran gue ketemu sama Kak Nindi. Terus, tiba-tiba dia bilang gini 'bagus deh, kasian temen lo kalo lo terus nempel sama Kai'. Kan aneh," ucap Vania menirukan ucapan Nindi tadi.

"Nggak usah dipikirin Ra. Kak Nindi lagi kurang kerjaan kali, makanya dia ngomporin lo," ucap Vania.

Tak lama bel berbunyi, seluruh siswa masuk kedalam kelas masing-masing karena sebentar lagi guru pasti datang.

Setelah hampir dua setengah jam, bel istirahat berbunyi. Ayra mengajak Vania untuk pergi ke perpustakaan awalnya. Namun Vania menolak, akhirnya mereka pergi ke kantin seperti biasanya. "Eh Ra, gue mau cerita boleh nggak?" tanya Vania.

"Ya udah cerita aja," ucap Ayra.

"Gue rasa temennya Kak Angga cakep juga deh," ucap Vania yang membuat Ayra tiba-tiba tersedak.

Ukhuk...ukhuk...

"Gue nggak salah denger nih?"

"Serius Ayra," ucap Vania.

My Ice Prince [ Completed ]Место, где живут истории. Откройте их для себя