My Ice Prince 43

9.8K 370 20
                                    

Dada Angga terasa sesak saat melihat dua orang yang berada di depannya saling berpelukan. Entah mengapa rasanya sangat sakit melihat mereka berdua seperti ini. Sebelumnya Angga tidak pernah merasakan hal seperti ini, apa mungkin Angga jatuh cinta pada Ayra?

"Ekhem." Angga sengaja berdeham untuk membuat Ayra melepaskan pelukannya dari Kris, sepupunya sendiri.

"Gue rasa di sini masih banyak tamu," ucap Angga sebelum akhirnya Angga memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

Angga sebenarnya mendengar Ayra yang memanggilnya saat itu, tetapi Angga memilih untuk tidak memperdulikannya. Lagi pula di situ sudah ada Kris. Mungkin akan lebih baik jika Angga meninggalkannya berdua dengan Kris.

Angga sendiri tidak mengetahui apa sebenarnya hubungan antara Kris dengan Ayra. Tadi saat Kris tiba-tiba menyebut nama Ayra, Angga benar-benar terkejut. Seingatnya Kris tidak pernah bertemu dengan Ayra, meskipun Ayra sudah beberapa kali main ke rumah Angga. Setiap Ayra ke rumah Angga, Kris biasanya tidak berada di rumah Angga. Lalu darimana Kris bisa mengenal Ayra?

Angga mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu menuju mobilnya. Ia tidak memperdulikan anak buah Kris yang bertanya Angga akan kemana. Ia terus berjalan lalu masuk ke mobilnya.

Angga melajukan mobilnya pergi dari tempat itu. Suasana hatinya saat ini tak menentu. Ia terus saja mengingat saat dimana Kris tiba-tiba memeluk Ayra di depannya.

Pikiran Angga seakan kacau saat ini. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, masa bodoh dengan semuanya.

❄❄❄

Tok tok tok...

Seseorang mengetuk pintu kamar Ayra. Pemilik kamar yang tadinya masih tertidur pulas mulai terusik dengan suara ketukan pintu itu.

"Ra, bangun! Dicari temen lo tuh," ucap seseorang itu dari luar.

Dengan malas, gadis itu mulai membuka matanya. Ia menoleh ke arah jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Tapi rasanya gadis itu masih belum ingin bangun dari tidurnya.

"Ayra!" seru seseorang dari luar.

Dengan sangat malas, Ayra bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan membuka pintu kamarnya. Saat pintu itu terbuka, Ayroz berada tepat di depan pintu itu.

"Jam segini baru bangun, dicariin temen lo tuh."

"Siapa?" tanya Ayra dalam keadaan masih sangat mengantuk.

"Irene, sama temennya yang satu lagi. Cowok pokoknya," ucap Ayroz yang membuat Ayra terkejut.

"Cowok? Siapa? Angga?" tanya Ayra.

"Angga aja terus, emang kalo ada cowok yang ke sini cuma Angga apa?"

"Ya enggak sih. Tapi emangnya siapa?"

"Kagak tau gue namanya. Udah lo cepetan mandi abis itu temuin mereka," ucap Ayroz.

"Iya-iya."

Selanjutnya Ayra kembali menuju kamarnya. Ia langsung menuju kamar mandi lalu membersihkan badannya. Selesai mandi dan berganti pakaian, Ayra duduk sebentar di tepian tempat tidurnya.

Ayra mengambil ponselnya yang ia letakkan di nakas samping tempat tidurnya. Ia menyalakan layar ponselnya. Namun pagi ini sama sekali tidak ada pesan maupun panggilan dari Angga.

Ayra kemudian mengingat kejadian tadi malam. Kejadian saat Angga mengajaknya ke pesta ulang tahun sepupunya yang membuat Ayra bertemu dengan Naga. Tapi apakah itu cuma mimpi?

"Ayra!" seru seseorang lagi.

Ayra buru-buru keluar dari kamarnya lalu turun menuju ruang tamu. Ia mendapati Irene dan juga Chandra yang tengah saling berbincang sampai tidak menyadari keberadaan Ayra.

My Ice Prince [ Completed ]Where stories live. Discover now