Kala #1

10 0 0
                                    


Kala pertama kali melihat Rana di lapangan penuh yang sangat panas. Teriknya matahari mengalihkan pandangannya dari bendera ke kirinya. Merah adalah warna pertama yang ia lihat. Memenuhi wajah gadis di kiri sana bersama dengan peluh dan keluh. Jari-jari kecil sesekali ikut bergabung untuk menggeser rambut tanpa bisa mengusir cemberut.

Manja, adalah kata pertama yang muncul di pikiran Kala. Lemah, adalah kata kedua yang muncul setelah gadis di kiri sana membalikan badannya dan berjongkok. Pura-pura membenarkan tali sepatunya yang sudah terikat, tidak rapih, namun terikat tanpa mengganggu. Penakut, adalah kata ketiga yang terpikirkan setelah gadis di kiri sana berbalik dan berdiri lebih cepat dari tindakannya yang lain setelah mendengar teguran dari belakang barisan.

Ketiga kesan pertamanya terhadap Rana negatif namun, seperti kutub positif, Kala tidak bisa berpaling dan menjauh. Jadi ia hanya berdiri di sana. Memperhatikan dan mengejek dalam hati. Kemudian mendekatinya setelah aba-aba bubar dikumandangkan. Menahan napasnya setelah gadis di kiri sana yang sekarang di hadapannya berbalik menanggapi tepukan Kala di bahunya. Gadis di hadapannya tersenyum dan Kala baru tersadar. Tiga pikiran pertamanya negatif, tapi perasaan pertamanya mengkhianati semua. Mengatakan hal yang sama dengan apa yang sedang dikatakannya saat gadis di hadapannya tersenyum. Manis sekali.

Closed DoorWhere stories live. Discover now