Rana : If

3 0 0
                                    

Salahnya.

Dari awal semua salahnya.

Sudah tau komitmen apa yang dimiliki lelaki itu dengan yang lain.

Namun masih saja ia pertaruhkan semua. Pertemanannya, pandangan orang kepadanya, harga dirinya, dan hatinya.

Tidak sebanding dengan hasilnya kan, Ran? Menyesal kan kamu sekarang?

Semua pertengkaran, semua omongan di belakang punggung, semua sakit dan harap selama empat tahun. Untuk apa?

Untuk empat bulan penuh kesemuan? penuh penyesalan? penuh kesalahan? penuh kebosanan.

Tidak terbayang dulu baginya, Kala menjadi seseorang yang tidak menyenangkan di matanya. Kala selalu menjadi mataharinya. Sumber tawa dan sumber kenyamanan. Namun, saat lelaki itu akhirnya berada dalam peluknya, entah kenapa semua menjadi hambar. Menjadi datar dan tidak lagi berdebar-debar.

Apa ini namanya jenuh? Apa yang selama ini membuatnya bertahan bukan sayang namun keasikan yang timbul dari proses pengejaran dan perebutan?

Tapi tidak. Ia masih sayang, kok. Buktinya ia masih rindu, masih tersenyum saat melihat namanya di panggilan masuk.

Namun, masa depan yang ia bayangkan dulu, sudah tidak lagi mengandung lelaki itu. Percakapan pun sudah menjadi datar, tidak lagi mengundang tawa, kesal, atau perasaan apapun. Hubungannya terasa seperti rutinitas dan kewajiban. Membalas pesan seperti tugas, dan Rana senang sekali menunda mengerjakan tugas. Semua yang ia ucapkan pada Kala itu di masa rendah pemuda itu pun, terus menerus salah. Tidak menenangkan, katanya. Bukan waktunya untuk bercanda, Rana, tekannya. Padahal dulu responnya juga semacam itu. Kenapa sekarang tidak boleh?

Apa karena sebenarnya hubungan mereka sudah dimulai dari empat tahun yang lalu? Bukan empat bulan. Maka semua topik sudah habis. Malah muncul hal-hal baru yang tidak ia sukai.

Prinsip hidup Kala yang tiba-tiba berubah menjadi keras dan tidak tersentuh. Ekspektasi terhadap bagaimana seorang "pacar" harus bertindak yang menjadi beban baginya. Hubungan yang awalnya mudah dan menyenangkan mulai terasa seperti masalah tambahan. Dulu hati dan tawa sudah cukup, sekarang mereka harus menggunakan otak mereka untuk mencari bahagia bersama.

Mungkin memang mereka tidak cocok untuk hubungan seperti ini. Ketidakjelasan dan wilayah abu-abu adalah tempat ternyaman untuk mereka. Terlalu banyak tuntutan dan ekspektasi. Peraturan dan jarak yang tidak boleh dilanggar karena takut menyinggu dan menyakiti pihak sebrang.

Namun, semua sudah terlambat. Kalanya sudah ia lepas, namun yang lebih tragis, tidak terasa sedih olehnya.

Manusia memang mengecewakan ya? Bukan hanya Kala, Rana pun juga. 

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Aug 09, 2020 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Closed DoorHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin