12. Dia Tau

18.8K 1.1K 6
                                    

Bagian 12
-Selamat Membaca-

Kring... Kring...

Bel pulang sekolah berbunyi sepersekian detik yang lalu, Key membereskan buku-buku yang ada di mejanya lalu di masukkan ke dalam tas nya.

"Key!" seseorang datang lalu berdiri di depan tempat duduk Key.

Key mengernyitkan dahinya heran. Begitu pula Zahra yang masih duduk di samping Key.

"Ada apa, Kak?" tanya Key.

"Gue mau nganter lo pulang, kan kemarin gue nggak bisa nganterin lo." jelas seseorang itu. Huda.

"Oh, tap-"

"Dia mau pulang sama gue!" seru seseorang yang berdiri menyenderdi pintu kelas Key.

Key, Zahra dan Huda langsung menoleh ke sumber suara.

Huda menatap Darrel yang berdiri di sana dengan tatapan kesal.

"Kenapa? Mau ikut pulang juga sama gue?" ucap Darrel spontan.

Key merasa terganggu dengan suasana ini, mungkin Huda akan makin terpancing dengan kata-kata yang di ucapkan Darrel.

"Sorry kak, gue bareng Darrel."

Key langsung berlalu menuju tempat Darrel berdiri dan langsung mendorong tubuh Darrel agar beranjak dari tempatnya.

"JANGAN MACEM-MACEM SAMA TEMEN GUE!" sorak Zahra kesal dengan tingkah Key dan Darrel.

***

Key berjalan di depan Darrel dengan kesal. Bahkan ia tak peduli sudah berapa kali Darrel memanggilnya.

"Ngambek ya ngambek. Motor gue di sini mbak." ucap Darrel.

Key yang masih berjalan lurus sontak terhenti dan memalingkan wajahnya.

Key berjalan menuju motor Darrel dan menerima helm yang di berikan.

Darrel langsung naik di jok motornya diikuti oleh Key, "Pegangan."

Key meraih tas Darrel, karena kali ini Darrel tidak memakai jaket seperti kemarin.

"Sekalian peluk ah. Tanggung." ucap Darrel langsung melajukan motornya.

Key yang mendengar ucapan itu langsung mendegus kesal. Orang di depannya ini benar-benar membuatnya muak dengan kata-kata yang ia ucapkan.

Key menikmati sepoy-sepoy angin yang menerpa wajahnya. Udara sore ini cukup segar. Tidak terlalu macet membuat udara sedikit bersih di banding biasanya.

"Lo suka?" ucap Darrel di balik helm nya.

Meskipun suara angin begitu kencang, Key bisa mendengarnya, "Suka."

"Eh, suka apa?" lanjut Key.

"Suka gue." balas Darrel.

Ucapannya kali ini benar-benar membuat pipi Key terasa memanas, mungkin saja pipinya sekarang sudah memerah. "Nggak!"

Darrel melajukan kembali sepeda motornya dengan kecepatan normal.

Hi, DarrelWhere stories live. Discover now