14. Gosip

17.5K 810 1
                                    

Bagian 14
-Selamat Membaca-

Mobil mewah berwarna silver itu berhenti tepat di depan gerbang SMA Kebangsaan, membuat siswa-siswi yang lewat terkagum melihat mobil itu.

Key yang berada di dalam mobil itu berusaha menguatkan mentalnya, karena pasti saat mereka tahu Key turun dari mobil mewah itu maka ia akan menjadi perbincangan hangat siswa-siswi lainnya.

"Key masuk dulu, Pa. Assalamualaikum." Key mencium punggung tangan Vito.

Key turun dari mobil itu dengan satu hembusan nafas berat, berusaha bersikap bodoamat dengan celotehan orang-orang itu.

"Eh lihat deh siapa yang turun dari mobil itu."

"Di anterin sama siapa tuh dia?"

"Ih kayaknya bener deh apa yang di bilang Maura."

"Mobilnya mewah gitu ya. Padahal kemarin warna putih, ini warna silver. Lebih mewah lagi."

Celotehan-celotehan itu benar-benar membuat telinga Key terasa panas. Key berusaha kembali melangkah tanpa mau mendengarkan apapun yang di bilang orang-orang itu. Key tidak mau jika ia membalasnya lagi maka ia akan di hukum seperti kemarin. Cukup kemarin saja.

Key berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya. Tiba-tiba, satu tangan menepuk pundaknya dari belakang.

Key menoleh, "Za, Ra?" ucap Key. Orang di belakangnya adalah Zahra dan Fara.

"Lo tadi di anterin Om Vito?" tanya Zahra.

Key mengangguk mengiyakan.

"Pantesan mulut-mulut nyinyir udah pada ngegas pagi-pagi." ucap Fara.

Mereka bertiga kembali berjalan menuju kelas.

Bruk!

"KEY!"

Ucap Zahra dan Fara serempak dan kaget saat Key terjatuh di lantai akibat kaki seseorang yang di sengaja. Begitu pula siswa-siswi lainnya yang berlalu-lalang ikut berhenti dan menyaksikan apa yang terjadi di sana.

Zahra membantu Key berdiri, sedangkan Fara berdiri dan berkacak pinggang di depan orang yang sengaja membuat Key jatuh.

"Segitu panjang nya kaki lo ya sampai ngehalangin orang lewat? Orang apa Jerapah?" ucap Fara dengan beraninya, ia benar-benar tidak takut dengan siapa ia berhadapan sekarang.

"Jaga omongan lo ya! Lo nggak tau sama siapa lo bicara, hah?" bentak orang di depannya.

"Gue bahkan nggak peduli, mau lo senior atau junior kek. Bahkan sikap lo nggak lebih dewasa dari anak TK." Fara semakin menjadi.

Maura yang di depannya kini tersulut emosi. Namun sekuat tenaga ia tahan, karena sasarannya bukanlah Fara ataupun Zahra. Namun Key.

"Gampang ya, gonta-ganti mobil gitu. Kemarin mobil putih, sekarang silver." ucap Maura mendekati Key yang berdiri di samping Zahra.

"Ya gampang lah. Tinggal jual diri, lo bisa milih mau di anter pakai mobil yang mana." tawa Maura dan siswa-siswi yang ada di sana pecah begitu saja.

Key merasa di permalukan. Matanya mulai memanas. Ia ingin menangis, namun ia tak boleh terlihat lemah di depan mereka.

"Tuh mulut pernah sekolah nggak? Perlu biaya buat nyekolahin?" kini Zahra yang angkat bicara.

Maura seakan tidak peduli dengan pembelaan dari kedua sahabat Key itu. Maura berjalan mengelilingi Key yang berdiri.

Hi, DarrelWhere stories live. Discover now