25. Penyelamatan 1

15.2K 747 1
                                    

Bagian 25
-Selamat Membaca-

"TOLONG!" jerit Key saat kaki nya terpeleset dan hampir terjatuh di jurang.

Untung saja secara refleks tangan Key meraih ranting pohon panjang sehingga bisa membantunya bertahan agar tidak jatuh ke dalam jurang, dan itu membuat senter yang ia pegang tadi terjatuh entah kemana.

Keadaan tanah benar-benar sangat licin membuat sekuat apapun Key berusaha naik ke atas akan selalu terpeleset kebawah lagi.

Key terus berteriak meminta pertolongan, namun nihil, mungkin tidak akan ada satu orang pun yang bisa mendengar nya.

Baju, celana, bahkan sepatu sudah kotor terkena tanah basah itu.

Air mata key menetes begitu saja, ia merasakan sakit di telapak tangannya yang berusaha bertahan di ranting pohon yang ia pegang.

Telapak tangannya semakin terasa panas dan perih, sampai akhirnya tenaga Key lama-lama memudar dan tubuhnya lemas.

Sampai akhirnya Key sudah tidak bisa lagi bertahan pada ranting pohon itu, dan genggaman tangannya terlepas.

Sreettt.

***

"Loh, Key mana, De?" tanya Zahra pada Dea yang napas nya tersengal seperti terburu-buru.

"I-itu dia Za, Key tadi nganterin Kak Lia, katanya mau balik lagi, kita udah nunggu lama dia gak balaik-balik." ucap Dea tergesa-gesa.

"Maksud lo, Key hilang?" tanya Fara syok.

Dea dan anggota kelompok nya mengangguk lemas.

"Gue lapor ke guru sama panitia dulu." ucap Dea langsung berlari untuk melaporkan hal itu.

Fara dan Zahra terlihat panik dan khawatir, mereka berdua duduk lemas di depan tenda nya.

"Kenapa nih?" tanya Reno yang baru saja datang.

"Ren, tolongin Key, dia hilang." ucap Fara dengan terisak.

"APA?! Gimana bisa hilang?" Reno mulai panik.

Fara menceritakan kronologinya dengan lengkap seperti yang di ceritakan Dea.

"Gue cabut."

Reno berlari masuk ke dalam hutan tanpa basa-basi ataupun menunggu instruksi dari guru ataupun panitia. Dalam pikirannya saat ini adalah menyelamatkan Ke dan menyelamatkan Key. Tidak ada yang lain. Peduli setan dengan hutan yang gelap atau apapun itu.

"Ra, gue cabut bentar ya." pamit Zahra yang berjalan meninggalkan Fara.

"Mau kemana, Za?" pekik Fara namun Zahra sudah terlanjur berjalan jauh. Fara tak mengejarnya, mungkin ia ingin bertemu dengan Gilang, pacarnya, untuk menenangkan diri.

-

Zahra berhenti di depan tenda, tenda laki-laki. Tanpa basa-basi ia membuka paksa tenda tersebut, dan benar ketiga penghuninya masih tidur dengan damai, sedangkan orang lain sibuk mencari sahabat nya yang saat ini hilang di hutan sendirian.

Hi, DarrelWhere stories live. Discover now