19. Persiapan

17.4K 826 2
                                    

Bagian 19
-Selamat Membaca-


"Apa?" tanya Key dengan menaikkan alis nya.

"I love you."

Mata Key membelalak mendengar perkataan Darrel tadi, begitu pula teman-temannya yang se-meja dengannya.

"Bucin anjir!" Niko bergidik ngeri.

"Dasar ngardus ae lo!" ucap Zahra.

Darrel tidak menggubris perkataan mereka.

Key melepaskan tangannya dari genggaman Darrel, "Apasih, Rel. Nggak jelas banget jadi orang."

"Udah, makan lagi biar cepet tinggi." ucap Darrel.

"Sejak kapan lo di landa kebucinan, Rel?" tanya Beno dengan telunjuk yang ia tempelkan di dagu nya.

"Apasih, bacot!"

"Kalian berdua beneran jadian? Demi apa?" tanya Fara dengan raut wajah penasaran.

Key menggeleng cepat.

"Iya. Emang kenapa? Sirik ya lu belum lepas dari predikat jomblo?" ucap Darrel pada Fara.

"Bawa-bawa jomblo aja terus! Di demo rakyat jomblo baru nyaho lu!" ketus Niko.

"Lagian kalian jomblo, kapan mau naik jabatan?" tanya Darrel.

Beno menghela napas panjang seolah sedang berpikir keras.

"Jadi menurut analisis gue, ternyata gue itu awalnya cuma coba-coba jadi jomblo dan nggak taunya keterusan sampai sekarang. Bukan begitu permisa?" ucap Beno.

"Alesan aja lu!" Niko menjitak kepala Beno, membuat Beno meringis.

Key menghentikan kegiatan makan nya, ia meraih ponselnya yang bergetar di sakunya.

Saat melihat ponselnya, Key langsung pergi dari kantin tanpa sepatah kata pun, meninggalkan teman-temannya.

***

Key menghembuskan napasnya dengan lega. Akhirnya pekerjaannga sudah selesai, hanya tinggal menunggu pelaksanaannya besok.

"Semua udah lengkap, Kak. Tinggal besok ngelaksanain acaranya aja." jelas Key pada Huda.

"Oke, makasih banget ya Key, kerja lo bener-bener bagus, cepet juga."

Key tersenyum ramah pada Huda.

"Udahin senyum nya, ntar gue cemburu kalau keterusan." ucap Darrel yang berada di ambang pintu.

Key yang posisinya membelakangi pintu, langsung menoleh dan melihat Darrel yang bersender di pintu.

"Pulang," ucap Darrel.

Key berpamitan dengan Huda dan langsung pergi bersama Darrel.

"Pakai." Darrel memberikan helm pada Key.

Key memakai helm itu dan kembali bergelayut dengan pikirannya yang mengganjal.

Kenapa Darrel jadi seperti ini? Apa benar-benar dia menganggap Key sebagai pacar nya? Sebenarnya Key tidak terlalu keberatan akan hal itu, namun rasanya Key masih kurang yakin dengan Darrel.

"Gue serius sama lo. Ini nggak main-main, gue harap lo juga."

Deg.

Apa? Darrel tahu apa yang di pikirkan Key?

Key mendongak menatap wajah Darrel, tepatnya manik mata nya. Key melihat wajah Darrel yang tidak menunjukkan kebohongan sedikit pun, sorot matanya terlihat tegas dan serius.

Hi, DarrelWhere stories live. Discover now