11. SURAT KEJORA & JARGOM

788K 67.3K 50.5K
                                    

11. SURAT KEJORA & JARGOM

Semesta sedang mempermaikanku. Pergilah kalau memang itu maumu. Aku sedang berada di titik di mana untuk mempertahakankanmu begitu sulit. Hingga kini pun bahagiamu bukan aku.” — Kejora Ayodhya

“Kenapa gak disusul pacarnya?” tanya Kris ramah pada Kejora. Angin menerbangkan rambut perempuan itu. Membuatnya begitu berbeda di kedua mata Kris.

“Cantik ya lo dari samping?” ujar Kris, mengalihkan topik pembicaraan.

“Eh kok pergi sih?” ujar Kris saat Kejora pergi. Meninggalkan tempat di mana sejak tadi ia memperhatikan Galaksi dan Sarah. Bel pulang sekolah baru saja berdering nyaring. Membuat keadaan lorong begitu padat.

“Kenapa setiap gue ngomong sama lo. Lo selalu pergi?” ujar Kris.

“Karena gak ada yang harus kita omongin,” ujar Kejora, jutek. “Dan gue juga gak mau ngomong sama lo.”

“Cuman ngobrol biasa. Gak bakal ketauan sama Galaksi,” ujar Kris. “Dia pasti gak peduli.”

“Lo diem gue lebih tau Galaksi daripada lo. Buktinya dia lebih ngebelain gue,” ujar Kejora.

“Ngebela bukan berarti peduli. Dia cuman kasian sama lo,” ujar Kris membuat Kejora berhenti. Tertohok. Tepat di tengah-tengah lorong.

“Kalau dia cinta sama lo. Dia gak mungkin sama Sarah kan?” ucap Kris.

“Buat apa terus-terusan nyiksa diri sendiri? Gak ada gunanya kalau dia udah gak cinta lagi,” kata Kris. Kejora semakin diam. Bahkan semua orang tahu bahwa Galaksi sudah tak lagi menyukainya.

****

“Apa lagi?” tanya Galaksi tak sabar saat Kejora menyuruh laki-laki itu menemuinya di lorong atas sekolah.

“Kenapa lo cuman diem?” tanya Galaksi. “Gue gak punya banyak waktu buat nunggu lo ngomong sekarang, Ra,” ujar Galaksi.

"Lagi sibuk banget ya?" tanya Kejora. Masih berusaha sabar.

“Kalau gak ada yang penting-penting banget lebih baik jangan sekarang. Gue mau ke Warjok sama temen-temen gue,” ujar Galaksi. Nadanya masih sama. Marah-marah.

“Sama temen-temen kamu atau sama Sarah?” ujar Kejora.

“Jangan mulai Ra!” ujar Galaksi terdengar kasar. Cowok itu membuang muka ke samping.

“Dia cuman ikut. Gak ada yang perlu lo cemburuin sekarang.”

“Kamu ternyata egois banget ya? Saking egoisnya kamu sampai lupa sama aku. Aku gak boleh tanya kalau kamu deket sama Sarah. Sementara kamu selalu marah kalau aku deket sama cowok lain. Mau kamu apa sih, Gal?” tanya Kejora, jengah.

“Gue mau pergi,” ujar Galaksi mencapai tangga.

“Liat sekarang? Kamu pergi. Dasar pengecut!” umpat Kejora berani membuat Galaksi terkejut.

Galaksi mengembuskan napas panjang. Mengejar Kejora yang berjalan pergi menjauhinya.

“Segitu aja marah,” ujar Galaksi menghadang Kejora lalu memeluk perempuan itu.

Kejora tidak menjawab. Perempuan itu hanya diam. Namun rasanya lebih sakit saat orang yang kamu sayang ada di dekatmu tapi hatinya memang bukan untukmu.

****

Warjok sangat ramai. Saking ramainya. Motor murid-murid pun sengaja diparkirkan di depan lapangan banteng. Di kubu kanan ada laki-laki sedang duduk sementara di kiri ada para perempuan. Dari kelas X sampai kelas XII. Dari SMA lain pun turut hadir seperti SMA Saraswati, Gerald dan SMA Rajawali, Chiko. Hari itu mungkin menjadi hari teramai di Warjok karena angkatan-angkatan sebelumnya tidak pernah mengundang SMA lain untuk hadir dalam acara calon pengurus baru Ravispa. Karena acara ini bersifat tertutup. Hanya untuk mereka yang boleh hadir.

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang