17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU

745K 68.4K 129K
                                    

17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU

Ternyata selama ini dia tidak bahagia denganku.” — Kejora Ayodhya

Galaksi bersama teman-temannya sedang berjalan di lorong sekolah. Suasana pagi kelabu yang sudah ramai itu menjadi tambah sesak ketika para murid lelaki itu berjalan di tengah-tengah—membuat siswa-siswi lainnya terpaksa menyingkir. Tidak mau cari gara-gara. Di bagian depan, selalu ada Galaksi sebagai pemimpinnya. Cowok itu sedang ditemani Sarah. Mereka terlihat seperti pasangan pagi ini.

“Demi Tuhan Ra cowok lo emang ganteng tapi nyebelin parah!” Fani melengos.

“Dia dengerin omongan gue gak sih pas itu?!” ujar Fani. Matanya berkilat marah. “Jangan-jangan cowok lo itu tuli ya Ra?!”

“Sstt, jangan ngomong gitu kalau gak mau disamperin,” ujar Kejora lembut.

“KENAPA LO TAKUT RA? HABISNYA! MASIH BISA-BISANYA DIA GANDENGAN TANGAN SAMA SARAH?!” ujar Fani. “GILA!”

“Mereka pasti berangkat bareng tuh! Sumpah rasanya pengin gue samperin sekarang juga si Sarah!” kata Fani, gregetan.

“Udah tenang aja Fani. Mereka cuman temen,” ujar Kejora, meyakinkan. Meski dalam hatinya tidak yakin.

“RA! MEREKA ITU KELEWATAN!” ucap Fani. “Sumpah Ra kalau ada air segalon gue siram ke muka mereka berdua!”

“FANI, FANI, FANI! DICARI OJI TUHH!” celetuk Nyong. “Katanya I love you! I need you! I miss you seyenggg,” kata Nyong.

“Seyengg,” gumam Guntur mendekat pada Fani. “Sama aku aja yuk seyeng?”

Septian berjengit kecil mendengarnya. “Jijik Tur,” kata cowok itu.

“Seyeng, Seyeng. Terus aja godain biar sampe ilfil tuh cewek!” sungut Oji.

“Eh Jordan! Temen-temen lo emang gini semua ya bentukannya?” ujar Fani. “Nyesel banget gue kenal,” kata Fani merenggut rambutnya.

Bams tertawa di samping Jordan, “Lo salah nanya orang Fani. Si Jordan itu biangnya mereka,” ujar Bams. “Guntur yang dulu anak baik-baik jadi tercemar. Nih pelakunya si Jordan bau jigong!”

“Ewh, ganteng-ganteng bau jigong!” ujar Fani.

“Yang penting banyak yang mau sama gue,” ucap Jordan bangga.

“Gue enggak tuh,” ujar Fani membuat Jordan melotot.

“Siapa juga yang mau sama lo Fan?” ujar Jordan. Skak mat. Fani diam.

“Gue yang mau. Ngapa? Lo mau ribut sama gue Dan? Ayo gue jabanin,” ujar Oji membuat Fani makin melengos ke samping Kejora. Gombalan Oji sama sekali tidak mempan untuknya. Fani sudah sering bertemu cowok yang sifatnya seperti Jordan dan Oji.

Sorry ya kita mau kelas gue dulu. Duluan,” ujar Sarah tiba-tiba. Sarah menarik Galaksi yang sejak tadi hanya diam memandang Kejora dengan pandangan dingin. Perempuan itu membawa Galaksi ikut serta pergi dari sana. Sarah bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa pada mereka padahal tempo hari sewaktu camping cewek itu berdalih iseng pada Kejora.

“GILA! STRES KALI YA TUH CEWEK?! DUA-DUANYA KALI STRES!” teriak Fani. Biar saja. Biar Sarah dan Galaksi dengar. “UDAH STRES! GOBLOK LAGI!”

“Ngerusak hubungan orang banget sih?! Eh Sarah inget ya! Benalu gak bakal pernah bisa sebanding sama penopangnya!” sindir Fani.

“Temen apaan tuh kaya gitu? Ada temen cewek cowok pegang-pegangan tangan di depan salah satu pacarnya? SINTING KALI!” ujar Fani.

“Kenapa lo semua diem aja liatnya?! Kasih tau tuh temen lo si Galaksi! Biar bener otaknya! Suruh putus aja sama Kejora!” ucap Fani membuat Kejora mengusap kedua pundak perempuan itu agar tidak marah-marah terus. “Bajingan banget sih jadi cowok?!”

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang