6. Around You

2.9K 310 27
                                    

Oh Sehun x Kim Jisoo
One shot
Psychology, death fic, dark.

***

Semua orang selalu mengharapkan hal baik dalam hidupnya. Itu sudah pasti. Tapi karena beberapa hal, semuanya jadi bertolak belakang.

Termasuk Kim Jisoo.

Gadis cantik yang berasal dari keluarga terpandang itu bernasib tidak baik. Pasalnya wanita itu mengidap skizofrenia sejak setahun yang lalu. Bukannya dirawat, dia malah diasingkan oleh keluarganya setelah hampir membunuh tunangannya--Oh Sehun, akibat Fregoli Delusion yang dideritanya.

Sekarang ini, Kim Jisoo duduk termenung di depan jendela kamarnya. Sesekali dia tertawa, lalu kemudian menangis tanpa alasan yang jelas. Berkat pelecehan seksual setahun yang lalu, Kim Jisoo jadi kehilangan fungsi otaknya dalam mengenali objek dan kejadian tertentu. Yang dia tahu hanya pelaku pelecehan seksual itu masih mengejarnya. Kim Jisoo selalu terbayang dan menganggap semua orang sama.

Sama-sama pelaku yang sedang menyamar menjadi orang lain.

Lingkaran hitam di sekitar mata wanita itu membuktikan bahwa tidurnya tidak pernah nyenyak. Juga matanya yang bengkak bekas menangis karena ketakutan berlebihan yang menimpanya.

Dia kelewat takut.

Takut pelaku bejat itu akan kembali dan menyakiti tubuhnya.

Kim Jisoo bahkan merasa teriris saat suara jeritannya saat itu terngiang-ngiang di kepalanya. Jisoo bahkan mengingat saat tangan kurang ajar itu menyentuh kulitnya.

Jisoo menggeleng cepat. Dia berlari mencari sebuah benda yang selalu dia pakai untuk menghukum tubuhnya yang sudah terjamah akibat rasa jijik pada dirinya sendiri yang berlebihan.

Pisau kecil.

Kim Jisoo mengacak-acak lacinya. Biasanya dia menyimpan benda itu di sini. Tapi kemana perginya?

Apa seseorang masuk dan mengambilnya?

Atau pelaku itu yang mengamankannya agar Jisoo tidak melukai tubuhnya sendiri?

Apa pelaku itu tidak suka melihat bekas sayatan di tubuh Jisoo?

Apa dia suka saat kulit Jisoo mulus makanya dia mengambil pisau itu?

Jisoo mengacak rambutnya sambil berteriak histeris saat berbagai pertanyaan tidak masuk akal itu menari di atas kepalanya. Jantungnya berdegup kencang dengan pandangannya yang mengarah ke kanan dan kiri.

"Dia di sini...." gumamnya lalu menggeleng cepat. Matanya masih terbelalak dengan bulu badannya yang meremang, dia takut.

Kim Jisoo ketakutan. Sangat.

Dia meringkuk dengan tangisnya yang bertambah deras. Bayangan kejadian bejat beberapa tahun lalu menghantui pikirannya. Keringatnya semakin bercucuran. Kedua tangannya yang bersilang mencengkram bahunya sendiri sampai dress merah yang dia kenakan--robek.

Mendengar suara dress-nya yang robek, Kim Jisoo semakin ketakutan. Dulu si pelaku juga menarik baju yang dia pakai.

"Arggghhh!" Kim Jisoo berteriak sekeras mungkin saat pikirannya terlalu kacau. Dia membanting kepalanya ke lantai karena pikirannya terus menampilkan potongan adegan kejadian buruk yang menimpanya dulu.

Sampai saat pintu kamarnya terbuka.

"Kim Jisoo!"

Pria dengan kemeja bergaris berwarna biru muda dengan celana hitam panjang dan sepatu burberry, mendekat ke arahnya setelah meletakkan beberapa kantong plastik ke meja rias di kamar Jisoo.

Stories ✔Where stories live. Discover now