Part -5

31.7K 752 5
                                    

AUTHOR POV

Drrrttt...drttt.

Dering ponsel alvano membuyarkan lamunannya saat ia tengah bersantai dan larut dalam pikiranya.

"halo"jawab alvano setelah mengangkat teleponya

"hey,alvano!"ucap orang yang dalam telopon

"why?kenapa kau menelponku!"tanya alvano

"calm down,man!memangnya kenapa,kau tidak rindu padaku?dasar keparat!"

"persetan dengan rindu!sudahlah revan,apa yang ingin kau bicarakan?"

"ternyata kau dari dulu tidak berubah ya!selalu to the point."ucap revan.

"baiklah jadi begini,kau kan sudah lama tidak berkumpul dengan kita!maka kita harus merayakan kedatanganmu lagi,bukan?jangan hanya memikirkan mengelilingi dunia saja,setidaknya pikirkan kesenanganmu juga,bagaimana? Come on."lanjutnya.

"tunggu dulu, bagaiman kau bisa tau aku pulang ke new york."

"itu tidak penting vano. Bagaimana kau mau tidak? "

"baiklah,katakan dimana kita harus merayakanya."

"Di tempat biasanya,oke!kutunggu nanti,sampai jumpa!" ucap revan

"yes!" jawab vano pasrah.

******

Teeet.... Teeett.
Bunyi bel pulang

"guys,gue males balik nih,kita pergi yuk!" ucap rachel

"maybe,tapi kemana?" tanya Rere

Mereka pun memikirkan kemana mereka akan pergi,lalu vanya pun mempunyai ide.

"gue tahu,tempat yang bakal bikin kita seneng,anti stress"ucap Vanya bersemangat.

"dimana,van?"tanya rere.

"udah ikut aja,yuk!"ajak vanya.

****

Alunan musik beat yang terdengar keras, dan penerangan cahaya lampu remang remang yang mengkilap.

Bau alkohol yang sangat menyengat dan sekumpulan orang yang berjoget ria.

Disinilah vano berada tepatnya di bar...

Karena ramainya orang,vano bingung mencari kawan atau lebih tepatnya teman masa kecilnnya.

Sampai dimana sosok itu tengah melambaikan tanganya untuk menandai keberadaanya.

"akhirnya datang juga lo!"tukas revan sambil merentangkan tangan memeluk vano dan membalasnya.

"ternyata lo dari dulu, masih sama,masih menggeluti dunia malam." ucap vano.

"hey man,apa salahnya kita menikmatinya selagi kita bisa." balas revan sambil menaikturunkan alisnya.

"ya terserah lo deh ya!" balas vano pasrah.

"oh ya, lo mau pesen apa, gue traktir?"tanya revan seraya menawarinya

"apa aja deh!"

"oke!"
Revan pun langsung memesan vodka pada pelayan bar tersebut.

"oh ya, denger denger lo mau dijodohin ya?"tanya revan sambil menyeringai

"hmm, ya gitu deh"timpal vano

"gimana sama ceweknya, lo udah ketemu kan?cantik gak?bodynya gmna? Gue jadi penasaran sma ceweknya?"tanya revan lagi

"cantik apanya,galak iya! Kalau lo ketemu ama dia,gue jamin lo bakal dibikin kesel sama dia, sok cantik lagi"

"terus nih ya,ternyata yang di jodohin sama gue, masih SMA man! "timpal vano yang dibalas kekehan oleh revan.

"hahaha, kayaknya lo sensi banget sama dia. Ati ati benci jadi cinta lho."jawab revan dengan tak henti tertawa.

"gak bakal terjadi."

"ya udah gue mau ke toilet dulu, kebelet gue." ucap revan dibalas anggukan oleh vano.

Di tengah remang remang cahaya, vano melihat sosok gadis tak asing lagi baginya.

Sambil menyipitkan matanya, ia mulai mengenali sosok nya.

"itu kan cewek labil itu,ngapain dia kesini?"monolog

✈✈✈✈✈✈✈✈✈✈

Sebuah botol vodka tergeletak di atas meja bar itu. Sepertinya hanya meminum 1 botol saja,sudah membuat rachel pusing dan mabuk.

Vanya? Rere?
Mereka sudah pergi ke dance floor dan tengah berjoget ria menikmati alunan musik be-at.

Langkah kakinya semakin lambat ketika matanya kian berputar akibat seseorang menepuk bahunya.

"Siapa kau?"

Hening tidak yang berbicara,membuat rachel jadi kesal.

"jika tidak ingin bicara,kenapa menepuk bahuku!"

"ck,menyebalkan"

"rachel kenapa kaaa--uu

Entah karena dia terlalu mabuk atau bagaimana,belum sempat vano ingin bicara,tubuh rachel sudah tidak bisa merasakan kedua kaki itu menopang tubuhnya.

Alhasil,tubuh rachel jatuh pada vano,dengan gerakan cepat vano pun menangkap tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.

Menjadi sasaran ambruknya rachel,membuat vano canggung dan bingung alahasil vano pun membawa keluar rachel dari bar tersebut.

"kau ini kenapa minum,jika tidak kuat ya jangan minum"

"ck,menyusahkan saja"

Rachel pun mulai berpegangan pada kesadaranya,walau hanya sedikit.

"kau ini,tidak capek mengomel terus"jawab rachel

"kau seharusnya merasa beruntung bukan,bisa membantu gadis cantik sepertiku"tukasnya

Tiba tiba saja perut rachel mual seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya.

Dan hoekkkk.... Hoekkk....

Rachel menyeburkan rasa mualnya di baju vano.

Vano pun terkejut karena bajunya harus kotor karena terkena muntahan rachel.

"damn! Rachel lo tuh minum berapa botol,sampe mutah begini?"

"ya tuhan!cobaan apa lagi ini" tanya vano pada dirinya sendiri karena frustasi.

***

Di ruangan bar..

"rachel kemana van? Kayaknya tadi masih duduk disini ,Kok sekarang ngilang?"tanya rere pada vanya

"iya deh, kok ngilang, mungkin udah pulang kali? "balas vanya

"iya kali ya"timpal rere

Dan mereka pun mengabaikanya dan mulai berjoget kembali.

Di lain sisi....

"Si vano kemana? Baru juga ditinggal bentar, udah ngilang aja. Dasar keparat tuh bocah!" gerutu revan karena kesal ditinggal oleh vano.

Maaf kalau ada typo.
Jangan lupa VOTE + COMENT ya.

My Husband is PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang