part -14

23.5K 522 10
                                    


Rachel memutuskan untuk berpindah ke sofa ruang tengah,menyarangkan pantatnya dan menekuk kedua kakinya.
Baru ia sadari,jika rumah ini terlalu besar dan polos.

Selama ia memperhatikan isi rumahnya. Tak lama pintu utama terketuk, menyadarkan pikiran rachel. Rachel antusias dan buru-buru mencapai pintu.

Papan kayu itu tersibak sebelah. Menampakkan seorang lak-laki berbalut hoodie berwarna karamel. Membuat karismanya terlihat.

"apa aku terlalu lama?" tanyanya.

Rachel menggeleng. Merasa lega dan sedikit tersenyum.

"cepatlah masuk di luar sangat dingin. Angin malam tidak bagus untuk kesehatanmu!" perintahnya. Rache dengan segera menutup pintu dan masuk ke dalam.

Pria bersuarai gelap itu pun menerobos masuk dengan menenteng bungkusan yang banyak. Mungkin itu makanan dan juga disertai minuman soda.

"kau sudah makan?"tanyanya setelah mereka mendarat di ruang tengah.

Gadis itu menggeleng. Hatinya begitu kesal disertai dengusan kecil ,dan seketika menoleh ke arah dapur dimana makanan yang telah ia siapkan dari jerih payahnya hanya tergeletak tanpa disentuh sedikitpun.

"kita makan dulu kalau begitu,aku membawa beberapa makanan" ucapnya menerobos masuk ke dapur.

Jujur saja rachel masih sangat kecewa,dan juga berat hati walaupun dia tidak punya pilihan lain selain menghubunginya.

Ketakutan bisa mengalahkan gengsi bukan?

Dan tentu saja rachel tidak ingin memperkeruh keadaan yang akan membongkar kebohonganya,jika ia menghubungi rara dan vanya untuk menemaninya.

Bodoh jika ia berani melakukannya!!

Revan aldero, pria gagah dan tampan yang berstatus 'sahabat' suaminya itu akan beperan sebagai penjaganya yang menemaninya malam ini. Hatinya masih mengutuk dan menghujatnya,jika dia ingat pria inilah yang menyebabkan kebohongannya terbongkar dan membuat vano marah padannya.

Apa kalian tau bagaimana mereka bisa menjadi dekat?

Berawal dari 2 hari yang lalu. Ketika perang dingin dimulai-sampai sekarang. Tepatnya pada saat kepulangan rachel dari sekolah. Yap! Semenjak mereka bertengkar,vano hanya mengantarnya ke sekolah namun tidak menjemputnya lagi.

Setelah melewati kegiatan pembelajaran di sekolah rachel pulang hendak menaiki taksi. Awalnya ia ingin ikut mobil rara dan vanya,namun mereka malah mengajaknya pergi ke club lagi. Big no! Rachel tidak ingin membuat vano tambah marah denganya.

Akhirnya ia memutuskan menaiki taksi sambil memikirkan caranya untuk meminta maaf pada vano.

Tetapi semua berubah saat,pria tampan ini menawarkan tumpangan. Yap! Saat revan pulang dari 3 hari masa kerjanya juga. Ia tidak sengaja lewat depan sekolah rachel dan tentu saja ia melihat rachel.

Apa kalian pikir rachel akan langsung menerimanya?tentu saja tidak.

Namun lelaki ini terus saja memaksa dan mendesak rachel agar gadis ini mau diantarkanya pulang. Benar - benar sahabat sejati,keduanya sama-sama menyebalkan.

Rachel berusaha tidak perduli pada saat itu. Namun ia tidak ingin jadi pusat perhatian teman-temanya. Merasa tidak ada pilihan,ia pun masuk mobil dengan langkah kesal.

Yang membuatnya menjadi tambah kesal,adalah revan merebut ponselnya dan menambahkan nomor ponselnya seenaknya.

Tidak sopan.

"kau boleh menghubungiku jika tidak ingin merepotkan vano" ucapnya kemarin

Ada alasan dibalik revan melakukan itu,seperti penebusan dosa. Karena secara tidak langsung ia juga yang menyebabkan keduanya menjadi bertengkar.

My Husband is PilotWhere stories live. Discover now