#7. Anonymous Wisher 🔞

10.5K 733 257
                                    

🌹 KookV  🌹

.

.

.

🔞 !! WARNING !! 🔞
Chapter ini mengandung konten dewasa yang sangat disarankan untuk TIDAK DIBACA oleh pembaca di bawah 18 tahun. Author tidak akan bertanggung jawab untuk segala efek (?) yg disebabkan selama atau sesudah membaca chapter ini. Kebijakan membaca berada di tangan masing-masing.
*deepbow*

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

They've promised that dreams can come true, but forgot to mention that nightmares are dreams too.
Oscar Wilde.

. . .

Banyak yang bilang Kim Taehyung dilahirkan dengan fisik sempurna. Orang-orang di lingkungan mereka yang mengatakannya. Semua menyanjung Taehyung. Akan tetapi, Taehyung kemudian menyadari bahwa kelebihan fisiknya bukanlah sebuah anugerah. Itu merupakan kutukan.

Berbalikan dengan sang kakak, Taedong memiliki paras yang tegas seperti ayahnya. Memang bisa dibilang tampan, tapi tetap tak setampan kakaknya, demikian komentar orang-orang. Sejak kecil Taedong sering sakit-sakitan sehingga praktis menyita sebagian besar perhatian kedua orang tua. Sewaktu Taehyung berkutat dengan dunia bermainnya di taman kanak-kanak, Taedong justru sibuk bermain dengan dokter-dokter di rumah sakit. Tak sekali dua kali Taehyung dikecewakan karena keinginannya untuk bermain dengan adik kecilnya tak kesampaian. Sang ibu kerap berkata, “Taehyung main dengan Taedong besok saja, ya? Hari ini Taedong sedang sakit.”

Hari ini, kata ibunya, tapi besok-besok pun masih juga belum ada yang berbeda. Padahal waktu itu Taehyung sudah membawakan mainan untuk adiknya. Dia berpikir jika Taedong mau bermain dengannya, adiknya itu pasti akan senang dan bisa segera sembuh. Sayang sekali Taedong tertidur pulas tiap dikunjungi kakaknya. Kemarin bahkan ada selang oksigen yang dipasang ke wajah si bungsu, dan itu membuat Taehyung takut untuk mendekat.

“Kenapa Taedong dan Eomma tidak ikut?” Taehyung bertanya, saat ayahnya hendak mengajak pulang.

Waktu itu Dojin hanya menjawab, “Taedong dan Eomma harus minta izin Dokter dulu, baru besok bisa pulang.”

“Aku boleh main dengan Taedong kalau sudah di rumah?”

Dojin mengangguk dan tersenyum. “Tentu,” jawabnya sembari menggendong Taehyung di punggungnya.

Taedong memang diizinkan pulang pada hari berikutnya. Tetapi, kondisinya pun belum sepenuhnya pulih. Seharian balita tersebut lebih banyak tidur dan merengek pada sang ibu. Sampai-sampai Taehyung jengkel sendiri karenanya. Dia juga ingin bersama dengan adiknya. Dia kangen setelah berhari-hari berpisah. “Kenapa Taedong tidak mau denganku?” dia merajuk sambil mengentakkan kakinya berkali-kali, tepat sesudah sang adik berlari meninggalkannya dan lebih memilih menangis pada ibu mereka. Kedua tangannya memegang mainan mobil-mobilan, yang tadinya ingin dia pinjamkan pada Taedong tapi malah ditolak.

Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now