#8. Enigma

6K 602 435
                                    

🌹 KookV  🌹

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Bibirmu mengatakan bahwa permainan hanya untuk mereka yang tidak tahu apa yang mereka inginkan,
tapi disinilah kau,
mencinta dalam isyarat.
Dan saat dia lelah menebak jawabannya,
kau akan jadi satu-satunya yang merasa dipermainkan.
Pierre Jeanty

. . .

Jungkook dibangunkan oleh suara Taehyung pada pagi hari itu. Laki-laki tersebut memanggil dengan suara lembut pada mulanya sehingga membuat Jungkook tak susah-susah meninggalkan mimpi demi menyambut kenyataan. dia membuka mata dan tersenyum, tapi kemudian menutup mata kembali karena tempat tidur Taehyung kelewat nyaman. Pada akhirnya Taehyung capek bersikap sok manis. “Jungkook, bangun!” Dia menampar-nampar pipi Jungkook pelan, dan ternyata hanya mendapat anggukan serta jawaban, “Aku sudah bangun, Taehyung.”

“Kalau begitu buka matamu,” Taehyung berkata sembari menyentuh sepasang alis Jungkook dengan dua jari, dia tarik ke atas agar kelopak mata di sana mau terbuka. Mau tak mau Jungkook membuka matanya. “Nah, jangan tidur lagi,” kata Taehyung, dan Jungkook terkekeh-kekeh. “Tidak bisakah kita seharian begini saja?” Jungkook berkata seraya menarik Taehyung tiba-tiba.

Taehyung terantuk ke dada Jungkook dan meringis. “Aku harus pergi bekerja, Jungkook,” ujarnya, tapi masih juga berleha-leha di pelukan Jungkook.

“Membolos saja,” Jungkook membujuk. “Aku sudah telanjur mengambil cuti. Kalau kau pergi kerja, apa yang harus kulakukan selama seharian nanti?”

“Salahmu sendiri tidak mau mengajakku ke pantai.”

Jungkook menunduk untuk melihat Taehyung. Pacarnya itu memasang tampang dingin tanpa mau memandangnya. Jadi dia bertanya, “Apa ini sebuah balas dendam?”

“Oh, ayolah, Jungkook. Kalau aku mau balas dendam padamu, banyak sekali yang harus kurencanakan—dan pasti sudah kulakukan dari dulu,” kata Taehyung. Dia mendongak dan menambahkan jawaban,  “Aku hanya ingin kencan denganmu.”  Kedua matanya berkesan memohon. “Berdua—hanya kau dan aku,” imbuhnya lagi.

Jungkook sadar betul betapa manis Taehyung meski ekspresinya dibuat-buat dengan sikap manja, tapi dia sudah mulai terbiasa. Jadi, alih-alih termakan rayuan, Jungkook justru menyapukan tangan ke wajah Taehyung seraya menjawab, “Jangan menatapku seperti itu. Aku tetap tidak akan mengubah pikiranku, Taehyung.”

Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now