chapter 1

5.4K 409 43
                                    

Singto membanting tubuhnya kesal ke atas kasur, hari ini media ramai membicaran lengan bajunya yang bertuliskan S♡K.

Terlebih lagi fans mereka yang bernama peraya, mereka semua heboh memberitakan tulisan di lengan bajunya yang tanpa sengaja terpotret oleh salah satu teman kuliahnya.

Singto tidak kesal karena media ramai membicarakannya, atau karena peraya sibuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Singto kesal karena dia malu.

Ya dia malu jika Krist membaca twitter dan melihatnya. Singto bukannya tanpa sadar menuliskan itu di lengan bajunya, atau bisa saja dia menggulungnya jika dia memang tidak ingin orang lain melihatnya, tapi entah kenapa dia ingin sedikit saja memperlihatkan bahwa dia dan Krist memiliki sesuatu, sesuatu yang Singto sendiri tidak paham apakah itu, tapi yang tidak dia sadari adalah mengapa berita itu menyebar dengan begitu cepat.

Singto membuka Line dan chat nya, tidak ada pesan dari Krist, tadi siang Krist hanya mengirim photo dia dan lima temannya di pantai, itu saja.

Singto kemudian membuka social media dan mencari update berita, terlihat beberapa peraya mulai menghapus gambar itu karena menurut mereka itu melanggar privasi Singto.

Kemudian dia mencari berita tentang Krist dan Singto melihat Krist menyukai post tentang tulisan itu. Singto malu bukan main. Malu, marah dan bingung harus bagaimana dia menjelaskan kepada Krist. Apakah dia menyukai seseorang yang sudah menjadi nong nya selama 7 tahun ini? Apakah benar begitu? Atau kah mereka hanya saling memenuhi kebutuhan seksual satu sama lain saja?

Mereka berdua adalah public figure, sebagian besar fans akan marah jika mengetahui mereka memiliki kekasih. Bagaimanapun juga mereka berdua adalah pria sehat yang memiliki nafsu seksual, melampiaskan nya kepada orang lain bisa menciptakan skandal dan mencoreng nama mereka. Jika seperti itu bukankah lebih baik jika mereka melampiaskannya kepada satu sama lain?

Singto menemukan post Krist sekitar 4 jam yang lalu, memperlihatkan dia sedang tertidur di mobil dalam perjalanannya pulang. Post itu memperlihatkan wajah Krist yang tertidur lelap bersandar di kaca mobil dengan mulut yang sedikit terbuka.

Singto tersenyum tipis, wajahnya memanas, disentuhnya gambar itu, dilihatnya mulut manis Krist yang sedikit terbuka dan ingatan tentang semua pergumulan panas mereka kembali menyeruak.

Singto bisa merasakan bagaimana rasa manis mulut itu saat dia menjelajahinya, saat mulut itu menjilati lehernya, menggigit lembut nipple nya dan  menghisap kemaluannya.

Celananya terasa sesak, Singto bergegas masuk kedalam kamar mandi, mengeluarkan penisnya dan mengocoknya perlahan.

"Aah Kit.." desahnya sambil membayangkan wajah Krist. Gerakan tangannya perlahan menjadi cepat. Penisnya mulai berkedut dan tidak lama kemudian mengeluarkan cairan panasnya.

Waktu sudah menunjukan pukul 1 pagi, Singto mulai membuka laptop untuk menyelesaikan tugas kampus dan mengalihkan pikirannya dari apa yang terjadi hari ini.
.
.
.
.

Teet teeet
Bel apartemenya berbunyi, Singto terlonjak kaget, siapa yang mengunjunginya jam segini?

Singto mengintip kamera kamarnya dan terlihatlah wajah seorang pria yang kusut dan lelah.

"Krist??" Tanya Singto melalui interkom

"P, Sing" lambai Krist ke arah kamera. "Bukakan pintunya ya"

Singto menekan tombol untuk membukakan pintu lobi dan mulai membuka kunci kamarnya. Hatinya bergemuruh. Kenapa Krist datang? Apa yang dia inginkan? Apa yang harus aku katakan jika dia menanyakan post tadi siang?

Tidak lama kemudian wajah kusut Krist menyembul dari balik pintu dan membuat Singto terdiam kehabisan kata-kata

Tbc

Say You Love Me (End)Where stories live. Discover now