Twelve

1.1K 132 5
                                    

Dahyun memasuki rumahnya dengan gontai, eunwoo tadi langsung pamit setelah mngantar dahyun karena ia tahu mood dahyun sedang tidak baik. Dahyun masuk ke kamarnya ia melempar tas yang ia pakai kesembarang arah, begitu pula dengan sepatunya. Dahyun berjalan kekasurnya, ia menidurkan dirinya dikasur, lagi-lagi ia menangis mungkin ini sangat menyakitkan bagi dahyun,

"Oppa..... Hikss!.... Kau sangat jahat!" dahyun memukul-mukul bantal yang ia peluk,

"Yeogi.. Yeogi neomu appooo!" ucap dahyun sambil memukul dadanya,

"Apa kau tau? Bertahun-tahun aku menahan rasa sakit ini oppa, setiap aku melihatmu dengan yerin eonnie, rasa sakit itu selalu muncul tapi aku selalu menahannya, karena apa? Karena aku yakin oppa, yakin kau akan bisa jadi milikku, tapi aku sekarang aku sadar keyakinanku selama ini salah..... Salah besar" dahyun terdiam sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya,

"Mungkin memang aku sangat bodoh? Bodoh karena masih mempertahankanmu dihatiku meski kau selalu membuat sayatan dihatiku" ucap dahyun melemah, ia memejamkan matanya bersamaan dengan airmata yang meluncuri pipinya,

Dahyun menenggelamkan wajahnya dibantal, dia menangis dalam diam, sampai ia mulai merasa kantuk dan tertidur dengan airmata yang membasahi wajahnya.
-
-
-
***
Cahaya matahari pagi mulai menerobos masuk ke kamar dahyun, membuat sang empunya kamar mengernyitkan matanya, dahyun membuka matanya perlahan mencoba membiasakan dengan cahaya tersebut, ia mengambil hpnya dan melihat jam yang tertera dihpnya,
"Jam 9? Sepertinya aku harus ijin kerja" dahyun mengotak-atik hpnya dan menelpon bos minimarket tempat ia kerja,

"Annyeonghaseyo ahjussi" ucap dahyun menyapa,

"Ndee annyeong dahyun-ah, wae?"

"Hmm... Ahjussi mian hari ini dahyun tidak bisa kerja soalnya kurang enak badan, mian ahjussi" ucap dahyun,

"Nee~ gwaenchana dahyun-ah, istirahatlah lagian ahjussi sudah meminta miyeon untuk menggantikanmu sementara"

"Jjinjayo? Kamsahamnidaa" dahyun berterima kasih dengan ahjussi tersebut,

"Nee~, cepat sembuh nee dahyuniee"

"Nee kamsahamnida ahjussi" ucap dahyun,

Dahyun memutuskan sambungan telepon, ia menaruh teleponnya dimeja samping tempat tidurnya, dan ia langsung menutupi badannya dengan selimut dan mulai memejamkan mata.
Belum lama dahyun memejamkan mata tiba-tiba bel pintu rumahnya berbunyi, dan itu membuat dahyun bergerutu karena tidurnya terganggu,
"Aishhhh!! Mengganggu saja! Tidak tahukah dia kalau ini adalah jam seorang kim dahyun untuk ISTIRAHAT!!!" ucap dahyun menggerutu sambil berjalan menuju pintu dengan menghentak-hentakkan kakinya,

Tingtong! Tingtong! Tingtong! Tingtong! Tingtong! Tingtong!

Bel itu terus berbunyi, dan itu menambah dahyun sangat emosi,

"Auhhh!! Apakah dia tidak bisa sabar!" dahyun mempercepat langkahnya,

Dahyun membuka pintunya dengan kasar,

"Mianhaeyo, bisakah tidak memencet bel terus, kau tau itu sangat meng---" dahyun terdiam saat menyadari orang yang ada didepannya itu,

"Kenapa tidak lanjutkan kalimatnya?" tanya eunwoo yang ternyata adalah pelaku pemencetan bel yang membuat dahyun naik darah,

"Eunwoo oppa? U-untuk apa oppa kesini?" ucap dahyun, ia sangat-sangat salting, ia tidak bisa membayangi wajahnya tadi saat marah-marah ia benar-benar sangat malu,

"Hmm... Menurutmu untuk apa aku kesini?" tanya eunwoo balik,

"E-eh kenapa kau menanyakan balik ke aku? Tidak masuk akal" dahyun tertawa,

My First Love Is A Bad Boy [Vhyun] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora