[37] Trapped Star

40.4K 5.9K 2.2K
                                    

So take aim and fire away

I've never been so wide awake

No, nobody but me can keep me safe

And I'm on my way

The blood moon is on the rise

The fire burning in my eyes

No, nobody but me can keep me safe

And I'm on my way

(On My Way— Alan Walker, Sabrina Carpenter & Farruko)

oOo


Kejora masih berkeras menggedor-gedor pintu. Menjerit hingga tenggorokannya sakit. Tapi keramaian di luar sana pasti membuat suaranya teredam. Dia harus menemukan cara! Menelpon siapapun yang mungkin bisa membantu. Mirna? Dia sedang bersama Mama. Bukannya mencegah, Mama mungkin akan jadi penjegal. Lean? Tidak mungkin. Hubungan mereka tengah memanas. Papa? Dia sedang ke Singapura. Makanya Mama bisa menjemput paksa beberapa waktu lalu. Caleya! Kejora tidak punya nomornya. Jadi siapa?

oOo

Rigel melenggang keluar dari ruangan tempat dia mengunci Kejora. Merapikan kemeja birunya dari bekas tetesan air mata, maskara, lipstik, atau apapun yang menempel dari make up Kejora. Sengaja dia menulikan telinga dari jeritan cewek itu. Dia malah memindahkan penanda ruangan 'sedang diperbaiki' supaya tidak ada yang lewat. Gedung pertemuan ini cukup sepi, Kejora akan aman di sini sampai selesai press conference nanti. Kecuali, dia berhasil menghubungi seseorang dan memanggilnya ke sini.

Sebuah antisipasi harus disiapkan. Menyingkirkan yang mungkin jadi perintang. Rigel mengambil ponsel dari kantong celana untuk menelpon. "Dio, bikin triple shoot, yuk!"

'Apaan? Serem amat istilah lo.'

"Lo, gue, sama Tama. Kita bertiga nembak gebetan masing-masing. Barengan. Gue udah nyiapin tempat yang spesial buat kita berenam."

'Hah? Kenapa tiba-tiba?' Dio menaruh curiga tapi provokasi Rigel menyenggol egonya.

"Mau nggak? Triple date udah, kan? Masa deket doang, jadian kagak? Jalan bareng doang, pacaran enggak. Tahu-tahu Lita diambil orang ntar!"

'Sialan mulut lo!' Dio mengomel di seberang. 'Oke, gue join. Siapa takut!'

Rigel menyebutkan sebuah alamat untuk mengecoh Dio. "Oke, gue tunggu di sana. Ajak Tama sekalian. Satu lagi, kalau Kejora tanya sesuatu atau minta tolong salah satu dari kalian berempat, jangan mau. Dia urusan gue."

Empat orang yang dikenal Kejora sudah disingkirkan. Aman. Seharusnya aman. Tidak ada lagi yang bisa Kejora mintai tolong. Apa Rigel harus bersyukur karena Kejora tidak punya banyak teman?

oOo

Vero, Lita, Dio dan Tama tidak berhasil dihubungi. Kejora terduduk lemas di lantai. Siapa lagi yang bisa dimintai tolong? Wawancara akan segera dimulai. Kejora tidak bisa membiarkan Rigel menghancurkan dirinya sendiri. Kebohongan akan menyematkan rasa bersalah dan menggerogoti kewarasannya selama bertahun-tahun. Kejora tahu rasanya. Dia tidak rela itu terjadi pada Rigel. Jadi, pada siapa dia harus meminta pertolongan?

Tunggu! Zinka! Masih ada Zinka! Kejora menyusut air mata. Mencari nama Zinka di ponselnya. Mereka pernah bertukar nomor ponsel saat persiapan Festival Bahasa. Dengan jantung berdebar keras, hati harap-harap cemas, dia menunggu panggilan telpon tersambung.

Starstruck Syndrome (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now