BAB 7

216K 8.2K 179
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan Kayla dan Lena. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran sekolah. Hari ini jadwal Kayla yang bawa kendaraan jadilah Kayla harus mengantar Lena lebih dulu pulang.

Sejak kejadian dikantin tadi Kayla lebih banyak diam. Apalagi saat melihat Lena dan Akbar seperti orang akrab tadi. Menambah tingkat kehancuran mood nya. Tak sadar mereka sudah sampai diparkiran sekolah.

"Kay lo kenapa sih diem mulu dari tadi?" tanya Lena.

"gapapa" jawab Kayla singkat.

"bohong! Raka ngapain lo tadi? Sampe sekarang kayanya lo masih badmood deh"

"gue gapapa Lena,ayo pulang gue ngantuk soalnya"

"yaudah gue yang bawa motornya sini"

Kayla menyerahkan kunci motornya pada Lena. Hari ini benar-benar mood nya kacau. Kayla naik setelah Lena naik ke atas motor dan melajukan keluar sekolah.

Disepanjang perjalanan keduanya hanya diam. Lena tak ingin menambah kehancuran mood sahabatnya. Meski mereka baru bersahabatan tetapi Lena dan Kayla sudah saling paham sifat masing-masing.

Setelah sekitar 25menit akhirnya mereka sampai didepan rumah sederhana ber cat biru. Yah rumah Lena. Sekedar info ya kalau giliran Lena yang mengantar Kayla,Kayla akan minta di turunkan didepan rumah orang yang besarnya sama dengan rumah Lena. Agar Lena tak mengetahui rumah Kayla sebenarnya.

"yaudah gue balik ya Len,dadah" ucap Kayla.

"iya, lo hati-hati. Kalo udah sampe lo kabarin gue" ucap Lena.

Kayla hanya mengangguk. Kayla menyalahkan mesin motornya dan bergegas meninggalkan kawasan rumah Lena. Tetapi Kayla tidak melajukan motornya langsung menuju rumah. Tetapi berbelok ke arah mall didekat situ. Ada beberapa buku yang harus ia beli dan sekalian membeli kebutuhannya yang sudah habis seperti make up atau alat mandi.

Kayla memakirkan motornya diparkiran mall tersebut dan melangkah masuk. Untung saja dirinya membawa jaket untuk menutupi seragam sekolahnya jika tidak bisa saja Kayla tak diperbolehkan masuk oleh satpam mall tersebut.

Kayla berjalan menelusuri mall besar itu sendirian. Dirinya melangkah ke arah toko buku lebih dulu. Setelah selesai dengan buku. Kayla kembali menelusuri mall. Ia ingin membeli barang-barang yang sekiranya ia butuhkan. Terlalu malas untuk bolak-balik ke mall jika stok keperluannya menipis jadilah Kayla akan membeli sedikit lebih banyak.

Setelah selesai semuanya Kayla menghubungi orang rumah untuk menjemputnya. Karena tak mungkin dirinya membawa belanjaan segini banyak dengan motor. Kayla tak sejago itu mengendarai motor.

Sambil menunggu supir yang menjemput datang Kayla mampir ke sebuah restoran untuk mengisi perutnya lebih dulu.

Berbarengan dengan selesai makan,Mang Ujang tukang kebun dirumahnya datang. Kayla sudah memberi tahu jika dirinya sedang makan disini.

"neng udah selesai?" tanya mang Ujang.

"udah mang,tapi sebentar Kay bayar sama ambil pesenan Kay dulu ya" ucap Kayla ramah.

"siap neng,mamang tunggu didepan ya" ucap mang Ujang sambil menenteng barang belanjaan majikannya itu.

Tak lama Kayla datang dengan tangan menenteng makanan yang ia pesan untuk dibawa pulang.

"ayo mang" ajak Kayla.

Kayla menghubungi supirnya untuk segera ke lobby mall. Tak berapa lama supirnya sudah datang. Mang Ujung menaruh belanjaan majikannya.

"mang ini kunci motor Kay,parkirnya dekat penitipan helm,helm Kay juga ada disana" ujar Kayla.

"ok neng"

"mamang hati-hati ya,Kay duluan"

"iya neng,neng juga hati-hati"

Kayla tersenyum lalu mengangguk. Dan menyuruh supirnya untuk melajukan mobilnya.

Tak sadar kegiatan Kayla dari tadi diperhatikan seseorang disana.

"Kayla" ucap orang itu pelan.

****

Raka dan Akbar sedang berbaring diatas kasur milik Akbar dengan tangan sibuk di ponsel masing-masing. Mereka berdua sedang bermain game. Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan wajah wanita paruh baya. Citra. Mami Akbar.

"kalian lagi ngapain?" tanya Citra.

"biasa mi" celetuk Raka.

"emang kalian gak bosen dari pulang sekolah kerjaannya cuma begini?"

"mau ngapain lagi mi abisnya. Gak ada kerjaan juga" giliran Akbar.

"kemana gitu kek. Ngajak jalan cewek kek jangan berdua mulu takut mami liatnya"

"mami jangan kaya kak bi deh" ucap Akbar.

Saat Citra akan melanjutkan ceramahnya,tiba-tiba ponsel Raka berdering menandakan ada panggilan masuk. Raka mengangkat sambungan itu dengan mengerutu karena game nya kalah akibat panggilan masuk ini.

"halo"

"...."

"lu dimana sekarang??"

"...."

"yaudah lo pada tunggu sono,gue otw sama Akbar"

Bip

Sambungan diputuskan sepihak oleh Raka. Dengan gesit Raka bangun dari tidurnya dan merapikan pakaiannya.

"Bar cabut" ucap Raka pelan.

"kemana?"

"ntr gue jelasin,disini ada mami"

Akbar bangkit dan merapikan pakaiannya. Mereka berdua masih pakai seragam sekolah. Citra hanya memperhatikan gerak gerik keduanya.

"mami kita pergi dulu yaa" pamit Akbar.

"loh mau kemana?" tanya Citra.

"tadi kan mami suruh kita keluar jalan-jalan. Ini kita mau keluar mami malah tanya" ucap Raka.

"tau mami kocag dah" ucap Akbar sambil menyalimi tangan Citra dan diikuti oleh Raka.

"tunggu dulu,iya emang mami tadi nyuruh kalian jalan-jalan yah tapi jangan jalan berdua juga kali,atuh sama aja dong berdua lagi berdua lagi" jelas Citra.

"mi mending berdua,kalo bertiga kan yang satu setan" ucap Akbar segera keluar dari kamar sebelum Citra ngamuk.

"Akbar maksud kamu mami setan gitu????" teriak Citra.

Raka tertawa cekikian. Dan segera menyusul Akbar kebawah. Sedangkan Citra masih mengerutu karena anak laki-laki nya itu.

Bersambung...

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang