BAB 37

132K 4.5K 130
                                    

Malam minggu, waktunya para anak muda menghabiskan malam dengan cara mereka masing-masing. Ada yang tiduran aja dirumah pacaran dengan kasur,ada yang pergi hangout sama pacar atau temannya hingga larut malam dan masih banyak lagi.

Mungkin yang opsi yang pertama cocok untuk Kayla saat ini. Bagaimana tidak,saat ini Kayla hanya tiduran tengkurep di atas kasur sambil memandang layar laptop yang sedang menampilkan film romantis kesukaannya.

Jomblo gak jomblo sama aja,malem minggu tetep dirumah batin Kayla.

Padahal dari pagi hingga sore tadi,Kayla dan Raka selalu komunikasi. Entah kenapa sekarang Raka menghilang bagaikan ditelan bumi. Bahkan chat Kayla yang terakhir kali belum dibaca sama pacarnya itu.

Kayla kesel? Sangat. Harusnya ini adalah malam minggu pertama baginya dengan status barunya. Di ajak jalan kek,diajak makan kek. Ini mah boro-boro dikabarin aja enggak.

Apa jangan-jangan Raka jalan sama Salsa? Batin Kayla.

Kayla menggeleng membuang perkiraan buruk tentang kekasih barunya itu. Sedang asik menonton film tiba-tiba pintu kamarnya dibuka secara tidak santai oleh.. kakaknya. Siapa lagi yang berani masuk kedalam kamar putri bungsu keluarga Grace dengan cara tidak sopan seperti itu.

"Woi dek,Lo ngapain masih disini? Lo gak inget ini hari apa?" ledek Dinda.

"Sabtu" jawab Kayla malas.

"Nah,terus kenapa pacar lo gak ngapel kesini? Eh maksudnya gak ngapelin lo gue lupa kalo dia gak tau rumah yang ini"

"Pacar gue ilang ditelan bumi"

"Astaga baru tadi gue bilang hati-hati jangan kejadian lagi kaya yang lalu,eh ini kejadian"

"Apaan si lo kak berisik banget dah,mending lo keluar deh gue lagi fokus nonton nih"

"Makanya itu gue bete banget dirumah,dan kebeneran lo lagi dirumah juga. Kita keluar yuk?"

"Sumpah kak gue males banget"

"Ayo lah dek sekali-kali kita qtime berdua"

Kayla tampak berfikir sebentar dan akhirnya meng'iya'kan ajakan kakaknya itu. Setelah dirasa sudah siapa keduanya beranjak keluar rumah walaupun sebelumnya sudah izin dulu kepada mba Sri selaku mba mba dirumah mereka. Apasi gak jelas njir wkwkwk.

"Pake mobil lo kak" ucap Kayla.

Dinda mengangguk lalu meminta kunci mobilnya pada supir keluarga mereka. Setelah itu keduanya melesat keluar rumah entah kemana tujuan mereka. Yang penting jalan dulu ada tempat bagus baru mampir.

Akhirnya tujuan mereka hanya makan sate di pinggir jalan yang pembelinya bisa antri sampai satu jam. Entah itu sate emang enak atau emang ada sesuatu nya eh gak boleh su'udzon.

"Bang satenya 2 porsi ya sama es teh manisnya 2" pesan Dinda.

Setelah abangnya bilang 'iya' lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun lagi keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Dinda yang sibuk dengan Instagram sedangkan Kayla yang sibuk dengan menunggu balasan kekasihnya itu.

Apa gue tanya Akbar aja ya batin Kayla.

Eh jangan deh,masa baru ditinggal sebentar aja udah posesif nyariin gitu,siapa tau dia lagi tidur ucapnya lagi dalam hati.

Setelah sibuk dengan lamunannya akahirnya pesenan keduanya datang,tidak ada 15 menit sudah mereka dapatkan entah sengaja abangnya bikin cepet atau karena ada hal lain. Bodoamat yang penting kita makan.

Setelah acara makan-makannya kelar,keduanya memutuskan untuk langsung pulang. Dari pada muter-muter gak jelas ngabisin bensin iyekan?

Diperjalan menuju rumah,Kayla yang lagi bersenandung bersama kakaknya membulatkan mata melihat sesuatu yang bikin dirinya kaget. Didepan minimarket dari jarak jauh Kayla melihat Raka bersama seorang perempuan. Entah itu benar atau tidak,Kayla memutuskan untuk menghampiri kekasihnya.

"Kakkk minggir ke minimarket itu dulu sebentar,gue ada urusan" pinta Kayla.

"Mau ngapain sih?" tanya Dinda penasaran.

"Bentar doang,lo tunggu mobil aja gue gak akan lama"

Setelah memarkirkan mobilnya diseberang jalan,Kayla bergegas keluar untuk menghampiri Raka. Sudah hampir sampai tiba-tiba kepala si cewek disamping Raka mendongkak melihat Kayla lalu tersenyum sinis. Sedangkan Raka fokus pada tangannya yang luka tidak menyadari adanya Kayla disana.

Kayla memang tak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Namun jika dilihat dari ekspresi Raka hanya biasa saja,dalam arti tidak keberatan jika tangan itu perempuan berada ditangannya juga membantu membersihkan lukanya.

"Ternyata dia gak tidur" ucapnya miris.

Kayla membalikan badannya menuju mobil Dinda. Hatinya sakit. Sungguh. Seperti merasakan kembali kejadian dulu. Air matanya tidak dapat dibendung lagi. Saat sudah masuk kedalam mobil Kayla hanya menundukkan kepalanya berusaha menangis tanpa suara supaya Dinda tidak curiga. Namun usahanya sia-sia. Seakan Dinda tau apa yang terjadi dengan adiknya itu.

"Lo kenapa?" tanya Dinda panik.

Kayla diam.

"Lo kenapa? Jawab gue Kay"

Kayla masih diam sambil menangis.

"Kayla Diandra Grace! Jawab kakak,kamu kenapa?" teriak Dinda.

"Aku ngeliat Raka lagi sama mantannya didepan sana kak" ucap Kayla masih terus menangis.

Mata Dinda memicing melihat objek yang dimaksud Kayla. Meskipun samar dan baru sekali bertemu tetapi Dinda sudah mampu mengenali pacar adiknya itu.

"Shit! Musti gue kasih pelajaran tuh cowok!" desis Dinda ingin segera turun dari mobil namun tangannya langsung di cekal oleh Kayla.

"Kak mending kita pulang sekarang!"

"Tunggu,gue mau samperin cowok lo dulu,baru berapa hari jadian udah selingkuh! Brengsek"

"Kak pliss" mohon Kayla.

Dinda mengangguk lalu menyalakan mobilnya dan meninggalkan area minimarket tersebut. Sepanjang perjalanan Kayla tidak berhenti menangis. Menangis dalam diam itu lebih menyakitkan dari pada menangis hingga meraung. Bener deh author gak bohong,kalian coba aja sendiri.

Kenapa tuhan kasih aku rasa kaya gini lagi?

Apakah tuhan gak ingin liat Kay bahagia?

Raka,kenapa kamu jahat banget sama Kayla.

Batin Kayla terus bersahutan tidak ingin berhenti. Rasanya Kayla.... Ah sudahlah susah untuk saat ini dideskripsikan.

Bersambung....

Gimana gimana?
Kasian gak sih ?

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now