Chapter 11

2.5K 241 23
                                    

🎶🎶Paul Kim - Me After You









-
THE CHANCE
suho x irene
-







Pada akhirnya, hadiah terbesar
yang diberikan oleh waktu adalah kenangan.
Sebuah kenangan bahwa kita pernah saling mencintai.










Pagi ini, Irene turun dari sebuah van berwarna putih sambil memandang sekelilingnya sesaat.

Ia sedikit menurunkan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung nya itu ketika melihat seseorang gadis yang masih memakai seragam sekolah di depan gedung agensinya saat ini.

Gadis itu tertunduk ketika melihat Irene melintas di depannya. Ia seketika terdiam dan meneguk ludahnya saat aura dari seorang Irene mendominasi pandangannya.

Irene ingin mengabaikan gadis itu dan terus berjalan masuk gedung agensinya tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Irene ingin mengabaikan gadis itu dan terus berjalan masuk gedung agensinya tersebut.

Namun, manajernya lah menahan lengannya. "Irene, tunggu sebentar." Ujar manajernya pelan.

"Kenapa Oppa?" Tanya Irene heran. Manajernya itu melirik gadis yang memakai seragam sekolah tadi sambil mengisyaratkan kepada Irene suatu hal.

"Hari ini kamu diperintahkan untuk membimbing trainee ini langsung karena ia terus melakukan kebodohan. Direktur yang menunjuk dirimu." Ujar manajer Irene tersebut.

Bukan suatu hal yang aneh jika para artis dari SR entertaiment terkadang diperintahkan untuk membimbing trainee secara langsung ketika ia melakukan sebuah kesalahan atau menjelang debut.

"Baiklah." Jawab Irene singkat. Lalu, ia bergegas masuk ke dalam gedung agensinya tersebut.

Irene duduk di sebuah kursi hitam sambil menatap trainee perempuan itu yang sejak tadi terus menunduk takut.

"Baiklah sekarang boleh aku tahu apa kesalahan yang kau perbuat. Aku ingin mendengarnya langsung darimu."

Sesekali Irene menyesap matcha latte yang managernya bawakan.

"Aku...ingin mati saja rasanya, aku tidak ingin lagi menjadi seorang bintang." Tutur trainee tersebut sambil memainkan kedua jarinya karena gugup. Bahkan ia tidak berani menatap Irene.

Irene menghela napas pelan. Senyuman tipis terulas di bibir manisnya saat melihat gadis berparas cantik itu dengan rambut cokelatnya yang terlihat alami dan hidung nya yang mempunyai bentuk Mirip seperti dirinya.

"Kau tahu, betapa diimpikannya pekerjaan menjadi seorang bintang bukan?" Sorot mata Irene terus ditujukan kepada gadis yang mulai menegakkan kepalanya tersebut. Gadis itu mengangguk pelan.

The Chance • [SuRene]✔️Where stories live. Discover now