Irene adalah wanita pertama yang berhasil Suho sakiti. Juga wanita pertama yang berhasil membubuhkan bekas mendalam bagi hidupnya. Namun kali ini, garis takdir seolah memberikannya satu kesempatan lagi untuk mencintai wanita itu. Lantas bisakah diri...
"Seulgi, sudah selesai?" Teriak Irene sambil memasang heels di kaki nya yang jenjang dan seputih salju tersebut.
Seulgi segera muncul dari kamarnya sambil tergesa-gesa melihat Irene yang tampak sudah siap berangkat.
"Bagaimana menurut kamu?" Irene berdiri menunjukannya dress Merah yang ia pakai. Seulgi hanya mengangguk-ngangguk saat menatapnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak buruk, itu karena kamu yang memakainya Irene." Ucap Seulgi sambil terkekeh pelan.
Irene berkali kali melihat dirinya di pantulan cermin. Dress yang sedikit terbuka di bagian dada tersebut sangat pas dengan tubuhnya.
Namun, bukan tanpa alasan mereka berdandan secantik ini. Malam ini, Irene akan mengadakan late birthday party di hotel milik Suho.
Sebenarnya ini juga ide Suho, Irene tipe perempuan tidak pernah merayakan ulang tahunnya semegah ini. Menurutnya hanya akan menghabiskan waktu dan uang saja.
Tentu saja tidak banyak yang ia undang, hanya kerabat terdekatnya saja.
"Ayo Seulgi, kita berangkat." Mereka berdua segera keluar dari unit apartemennya menuju lobby.
"Wah, Suho menyiapkan Limousin putih ini untuk kita?" Seulgi hanya dapat menganga saat melihat mobil mewah itu sudah terparkir menunggu mereka berdua di depan lobby.
"Dia berlebihan." Omel Irene. Seulgi hanya menggeleng ke arah gadis itu heran. Perempuan normal pasti akan senang jika diperlakukan bak putri seperti ini. Namun tidak dengan gadis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka disambut oleh seorang pria ber jas hitam yang membukakan pintu mobil untuk mempersilahkan mereka masuk.
"Kamu pernah ke hotel nya Seulgi?" Tanya Irene, kepada Seulgi yang notabenenya merupakan sekretaris Suho. Pasti ia pernah mengunjunginya.