16

9K 744 27
                                    

Happy Reading ❤❤

Seminggu sudah Limario dan Jennie menghabiskan waktu honeymoon mereka di paris, kini saatnya mereka pulang

Tapi sepertinya ada hal aneh yang terjadi pada Jennie saat ini, gadis itu tampak ketakutan saat hendak menuju pesawat yang akan membawa mereka pulang

"tidak bisakah kita pulang menggunakan alat transportasi lain?" pertanyaan konyol Jennie sontak membuat Limario harus menghentikan langkahnya dan berbalik menatap istrinya itu dengan heran

"kau pikir alat transportasi apa yang bisa kita gunakan untuk pulang ke Korea selain pesawat huh?"

"kereta api mungkin?" bodoh jawaban sangat bodoh terlontar dari mulut Jennie begitu saja

Lim memutar bola matanya lantas menghampiri Jennie yang sedang berdiri tak terlalu jauh darinya "apa kau mabuk lagi?" ucapnya sembari mengendus-ngendus wangi tubuh sang istri

"y-ya apa yang kau lakukan?"

"tidak ada bau alkohol"

"tentu saja, aku tidak sedang mabuk tahu huh" Jennie melipat kedua tangannya di dada kemudian mengerucutkan bibirnya

"lalu kenapa kau bersikap seperti orang bodoh? Kau pikir siapa orang yang bisa membangun rel kereta api untuk menyambungkan dua benua huh? Haishh aku tidak habis pikir denganmu"

"a-aku serius Lim, tolonglah kita jangan naik pesawat, ku mohon" Jennie menunjukkan wajah memelasnya

Limario menatap tajam ke arah Jennie kemudian melipat tangannya di dada "oke berikan aku satu alasan masuk akalmu kenapa kau tidak mau naik pesawat?"

Jennie mengulum bibirnya ke dalam kemudian menundukkan kepalanya, memainkan jari-jemarinya terlihat seperti anak kecil saat ini "a-aku takut"

Mengerutkan keningnya mendengar pengakuan sang istri "takut? Bukankah saat kemari kita juga naik pesawat dan aku lihat kau tidak takut saat itu, lalu kenapa tiba-tiba kau menjadi takut?"

"aku bermimpi buruk semalam dan itu sangat menakutkan Lim, aku tidak ingin kita mengalami hal itu"

"kau bermimpi apa?"

"emmm pesawat yang kita naiki terjatuh dan itu membuatku sangat takut"

Tawa Lim mengeuar keudara "kau menyimpulkan sesuatu hanya karena sebuah mimpi? Oh ayolah kau bukan anak kecil lagi"

"tapi Lim, itu seperti nyata aku takut, tolong mengertilah" ucap Jennie dengan terus menunjukkan wajah takutnya

Lim menghela nafasnya, ia benar-benar tidak ingin membuang waktu sedikitpun lalu ia berinisiatif untuk melakukan sesuatu pada sang istri

Tanpa menghiraukan orang lain tiba-tiba Lim mengangkat tubuh Jennie menggendongnya seperti karung beras di pundaknya

"ya, ya apa yang kau lakukan Lim?! Turunkan aku!!" Jennie memukuli pungung suaminya agar pria itu menurunkan dirinya

Bukannya menjawab Lim justru berjalan cepat membawa tubuh sang istri untuk menuju pesawat yang akan membawa mereka pulang ke Korea

Pesawat telah take off, selama di dalam pesawat Jennie hanya diam sembari melipat tangannya di dada melirik tajam ke arah Lim

"dia benar-benar menyebalkan"

Sementara Lim dengan santainya membaca buku sembari meminum kopi pesanannya tadi

"tidak usah melirikku seperti itu" Lim menyeruput kopinya

"kau sudah membuatku malu tadi, bisa-bisanya kau menggendongku seperti itu di depan umum"

Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) SelesaiWhere stories live. Discover now