17

8.4K 786 27
                                    

Karena banyak yang minta ff ini up lagi jadi author up lg deh 😁😁

Happy Reading ❤
"Jennie,  kau jadi mentraktirku hari ini kan?" suara Song Mino mengagetkan Jennie yang tengah sibuk dimeja kerjanya sejak tadi

"eo? Oppa kau mengagetkanku, sejak kapan kau masuk kesini?"

"hehe mianhe, kau terlalu fokus dengan kerjamu Jen, kau jadikan mentraktirku?"

"eo? Haruskah hari ini oppa?"

"hei tentu saja, aku tidak ingin melewatkan kesempatan bagus untuk makan gratis hehehe"

Jennie terkekeh mendengar ucapan seniornya itu "baiklah oppa, tapi tunggu dulu aku akan menyelesaikan ini dulu baru kita pergi"

"baiklah aku akan menunggumu diluar" Mino berlalu pergi meninggalkan Jennie sendiri di ruangannya

Sementara itu disisi lain Lim dan Seulgi tengah berada di sebuah cafe untuk mendiskusikan tentang bisnis mereka sembari menikmati makan siang mereka

"lalu bagaimana? Kau akan terus meneruskan kerja sama itu?" tanya Seulgi

"tentu saja, aku tidak ingin menyianyiakan kesempatan bagus ini,  lagipula perusahaan itu memiliki reputasi yang bagus"

"yah kau benar, tapi tetaplah berhati-hati, aku tidak ingin terjadi hal yang buruk setelah kerja sama ini"

Lim tersenyum dengan penuh percaya diri "tenang saja, semuanya akan baik-baik saja, aku yakin itu"

Tak lama kemudian pandangan Lim teralihkan pada sesuatu yang mencuri perhatiannya dan mengabaikan Seulgi yang ada didepannya

Merasa di abaikan oleh Lim Seulgi pun ikut melihat ke arah kemana Lim melihat, Jennie dan seorang pria tengah duduk di meja yang sedikit jauh dari mereka

"hei bukankah itu Jennie istrimu? Dengan siapa dia?" tanya Seulgi kemudian kembali memperbaiki posisi duduknya

"entah aku tidak mengenalnya" ucap Lim dingin tapi matanya terus saja memperhatikan Jennie yang kini tengah terlihat tertawa bersama dengan teman lelakinya

"kau tidak mau menyapanya?"

Lim melihat ke arah Seulgi "untuk apa?"

"suami macam apa yang tidak mau menyapa istrinya sendiri, kau ini aneh sekali Lim"

"ck~ biarkan saja toh dia sedang menghabiskan waktunya bersama teman prianya" mata Lim sama sekali tidak lepas dari Jennie yang kini sedang duduk memunggunginya

Melihat gelagat Lim, Seulgi sangat tahu bahwa sahabatnya itu tengah cemburu melihat kedekatan istrinya dengan pria lain, Seulgi pun menunjukkan smirknya

"kau cemburu ya?" pertanyaan Seulgi sukses membuat Lim membulatkan matanya ke arahnya

"j-jangan bicara yang tidak-tidak, untuk apa aku cemburu? Lagi pula aku dan dia menikah hanya untuk Ella bukan yang lain"

Tawa keluar dari mulut Kang Seulgi merasa konyol dengan pernyataan sahabatnya itu "aku sangat mengenalmu Lim, kau tidak perlu berbohong, terlihat jelas dari caramu melihatnya, bahkan matamu itu tidak lepas darinya sama sekali sejak tadi"

"jika kau memang mulai mencintainya, tunjukan saja jangan membohongi dirimu sendiri atau kau akan menyesal, yah seminggu menghabiskan waktu berdua di kota Paris yang penuh dengan hal romantis aku rasa itu sudah cukup untuk membangun rasa cinta itu dalam hatimu" Seulgi menaik turunkan alisnya dan hal itu membuat Lim sedikit kesal pada manusia beruang itu

"sudah cukup ceramahnya nona Kang Seulgi?"

"haah kau ini, aku memberitahu hal yang benar, apa jangan-jangan sakit hatimu di masa lalu masih membayangimu sampai kau menjadi makhluk dingin dan keras kepala?"

Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang