29

11.2K 911 50
                                    

Happy Reading ❤❤

Jennie tengah duduk di kursi panjang yang berada di samping gedung apartemen, gadis itu sedang menikmati suasana malam yang ada disana

Matanya memandang lurus kedepan sembari memikirkan sesuatu yang ada dipikirannya saat ini, tentang... Emmm Lisa? Mungkin 🤭

Tak lama kemudian sebuah tangan menepuk bahu Jennie, gadis itu terperanjat kaget dan langsung menoleh ke arah belakang

"maafkan aku membuatmu kaget" ucap orang yang telah mengagetkan gadis berpipi mandu yang tak lain adalah Limario

Jennie mengelus dadanya "kau? Sedang apa disini?" tanyanya

Limario tersenyum kemudian duduk di sampong Jennie "seharusnya aku yang bertanya padamu, sedang apa seorang gadis duduk disini sendiri disaat semua orang sudah terlelap tidur?"

"aku hanya tidak bisa tidur" jawab Jennie seadanya

"hemm, begitu... Emm Jen?"

Jennie menoleh ke arah Limario "ya?"

"apa kau masih marah pada Lisa?"

Jennie mengerutkan keningnya sejenak kemudian ia menyandarkan punggungnya di kursi "entah, aku juga tidak tahu pasti"

Lim mengangguk kemudian melipat kedua tangannya di dada "apa itu alasannya kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya saat para polisi itu datang beberapa hari yang lalu?"

"eo? A-aniya, kenapa berpikiran seperti itu?"

Lim menghela nafasnya "aku sudah tahu semuanya dari Lisa, dia menceritakan semuanya tentang kalian padaku"

"s-semuanya?"

Lim mengangguk kemudian menoleh ke arah Jennie "hemm, dia adikku, dia tidak pernah menutupi apapun dariku" Lim tersenyum lebar

"ah iya aku lupa, kalian memang kakak beradik"

Lim terkekeh "apa kau masih mencintainya?"

"eo? T-tidak, aku tidak mencintai Lisa"

"bahkan aku tidak menyebutkan nama Lisa tadi"

Jennie terdiam, ia tidak bisa menjawab perkataan Lim, gadis itu menggigit bibir bawahnya sembari menundukkan kepalanya

"mungkin saat ini masih kecewa padanya, tapi aku rasa Lisa benar-benar mencintaimu Jen, aku cukup mengenal adikku itu, dan lagi mungkin jika bukan karena perbuatan bodohku dulu Lisa tidak akan melakukan hal itu"

"tapi dia perempuan, sama sepertiku" gumam Jennie dan itu membuat Lim terkekeh

"apa kau takut dengan cinta semacam itu?"

Diam, Jennie tidak menjawab pertanyaan Lim karena gadis itu masih cukup bingung dengan perasaannya saat ini

"jika kau masih ragu, coba kau tanyakan pada hati kecilmu, kau tahu pasti pernah mendengar kalimat 'kita tidak bisa menentukan pada siapa hati kita akan jatuh' mungkin tanpa kau sadari, hatimu sudah menentukan tempat yang nyaman untuk pulang" Lim menarik nafasnya

"dan lagi, kau sepertinya perlu tahu juga, jika tidak ada salahnya menjalin cinta yang tidak biasa selama kalian saling cinta, untuk apa memperdulikan pandangan orang lain, yang menjalin cinta kan kalian bukan orang lain" tambah Limario kemudian menepuk bahu Jennie pelan sembari memberi senyum khasnya

Jennie masih betah dengan diamnya, gadis itu seperti tengah berpikir sekarang

Limario menarik nafasnya kemudian beranjak dari tempatnya "baiklah sepertinya aku harus meninggalkanmu sendiri" Limario tersenyum kemudian meninggalkan Jennie sendiri disana

Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) SelesaiWhere stories live. Discover now