2. Meet Him Again

634 86 41
                                    


Leona P.O.V

Setelah ayah pergi meninggalkanku sendiri, aku langsung ditemani dengan Bibi Lim yang tak lain istri paman Jeon kedalam kamar. Kamarku berada dilantai dua berdekatan dengan kamar mark dan juga kamar anaknya yang kedua. Kalian tau sampai sekarang aku tak tahu siapa anaknya yang kedua tapi yasudahlah, aku pikir kakaknya sudah sangat manis bagiku.

Sesampainya dikamar, bibi Lim sedikit menjelaskan sejarah rumah dan keluarganya serta anak anaknya yang bernama Mark dan anak terakhinya yang bernama Jenjen, nama yang lucu untuk seorang laki laki. Dia bahkan menceritakan sedetail mungkin tentang mark yang mendapatkan beasiswa kelondon saat mereka masih tinggal di Incheon, dia begitu antusias menceritakan semuanya



Setelah merapihkan barang barangku dikamar, aku langsung membantunya memasak makan malam. membantunya sedikit sudah membuatnya tersenyum lebar, memang benar kata ayah mereka adalah keluarga yang baik, sangat sangat baik

"kemana Jenjen?" tanya paman Jeon pada Mark

"aku pikir dia masih berkutit dengan kegiatan basketnya yah, ayah tau sendiri dia sudah sangat sering mendapatkan penghargaan dari bakat driblenya itu." jawab mark

Paman Jeon hanya mengangguk saat mark berbicara, mereka begitu lucu.



Kami pun melaksanakan makan malam begitu nikmat, dengan sedikit candaan dari paman Jeon serta ketulusan Bibi Lim membuat keluarga mereka terasa hangat, aku tidak pernah merasakan suasana seperti ini.

Setelah selesai makan, aku langsung mengambil alih pekerjaan untuk mencuci piring, hanya sedikit namun ditambah beberapa peralatan masak yang tadi dipakai bibi. Bibi dan paman meninggalkanku pergi kekamar sama seperti mark yang masih harus belajar dikamarnya. Dan aku sendirian didapur berkutat dengan piring dan busa.



Sesaat aku mencuci piring aku mendengar suara pintu terbuka. Dan aku tahu siapa itu yang pulang, pasti si Jenjen anak kedua dari paman Jeon dan bibi Lim. Sesaat aku ingin menyambutnya tiba tiba saja dia sudah berjalan terlebih dahulu menemuiku dan....

Pranggg....

Satu piring yang sedang ku pegang tiba tiba melesat begitu saja ketika tahu siapa yang ada dihadapanku sekarang.


Lee Jeno


Flashback On

Author P.O.V

Langit cerah menemani kedua anak dibawah pohon yang rindang, mereka adalah Jeno dan Leona. Jeno yang wajahnya sudah dipenuhi luka luka lebam membuat Leona terus mengolesi obat merah pada luka luka yang ada diwajah Jeno

"kamu berantem ngapain coba?" tanya Leona sembari mengolesi obat merah pada dahi jeno

"aku kesel aja, dia sok sokan tau gak mentang mentang jadi ketua tim basket. Aku tantangin, eh kalah kan dia. Malam dia yang naik darah aku menang, dibilang curang lah ini lah itu lah" sewot jeno yang sesekali meringis kesakitan

"tuh, kamu berantem berantem masa pake obat merah aja aduh aduhan" Leona masih mengolesi obat merah, sekarang pada pipi jeno yang sesekali ditiupnya

Jeno sesekali meringis "ya kan beda sayang, uda ahh nanti pake itu obat merah muka aku jadi merah. Lagian kan gak banyak banget kan."

"gak banyak segitu hah? Itu banyak banget, kamu kalo berantem gak ki......"


cup


kata kata Leona terputus seketika Jeno menempelkan bibirnya pada bibir Leona

Jeno menatap Leona "dengan ada kamu disaat aku luka, itu uda jadi obat penyembuh buat aku" Jeno tersenyum, sedang Leona masih mematung dengan kelakuan Jeno barusan. Jeno memposisikan kepalanya untuk tidur dipangkuan Leona. Sesekali Leona memainkan Rambut Jeno dan menyanyikan lagu untuk Jeno.

"aku sayang kamu" kata Jeno membuat Leona tersenyum malu mendengarnya.

Flashback OFF



Jeno masih mematung menatap Leona yang tersadar dan langsung membereskan pecahan piring yang sudah berserakan. Sesaat ia membantu Leona, perasaan berdebar itu tiba tiba muncul kembali, Leona masa lalunya dulu diIncheon benar benar ada didepannya saat ini.

"lo gak apa apa?" tanya Jeno

Leona menggeleng diam

Leona mengambil beberapa pecahan piring yang ada dihadapannya sedang Jeno mengambil sapu untuk langsung menyapu bekas bekas pecahan yang sulit dijangkau. Tak lama Bibi Lim keluar dari kamar karena mendengar suara ramai dan sesaat dilihat ternyata hannya piring pecah, baginya itu adalah hal biasa dan dia tidak pernah marah akan apapun.

"ada apa?" tanya bibi Lim

Leona membungkuk "maaf bibi aku memecahkan piring ini, maafkan aku bibi" kata leona masih membungkuk membuat bibi Lim langsung mendekatinya dan mengatakan bila itu bukan masalah besar.

Bibi Lim menoleh pada Jeno, "kamu uda pulang sayang?" tanya bibi lim dijawab dengan anggukan Jeno namun dirinya masih terpaku dengan kehadiran sosok gadis didepannya ini

"ohhh iya kenalkan ini Leona dari Incheon, dia akan tinggal beberapa bulan disini"

Leona membungkukan badannya "halo, nama saya Leona. Salam kenal" sapa Leona datar

"nanti bibi akan menyekolahkanmu ditempat yang sama seperti JenJen, jadi kalian gak usah repot repot berangkatnya."

Leona tersenyum sesaat menatap bibi Lim namun tidak dengan Jeno, ukiran senyumannya langsung pudar sesaat dia menatap Jeno. Mungkin karena dulu Jeno yang pernah meninggalkannya disaat dia benar benar membutuhkan Jeno.

"yasudah Leona, kamu istirahat gih, ini sudah malam. biar urusan sekolahmu bibi yang atur"

Leona tersenyum "terima kasih banyak bibi" Leona berjalan meninggalkan Jeno dan Bibi didapur. Jeno masih mematung dipandangnya mamanya yang sedang mengambilkannya nasi untuk dirinya makan.

"mah, kenapa dia bisa tinggal disini?"

Mamanya tersenyum "ayahnya menitipkannya disini."

"dia dibuang?"

Bibi Lim tertawa "ya tidak lah jen"

"berapa lama mah?" tanya jeno lagi

"kemungkinan sekitar 6 bulan. Tapi mama berharap lebih, mama ingin sekali mempunyai anak perempuan."

Jeno tersenyum "oh baiklah"

"Mengapa kau tersenyum? Kau menyukainya?" tanya bibi sekaligus menatap intens

Jeno terkejut "ah ah enggak mah, Jeno seneng punya temen baru." Jeno tersenyum lalu memeluk ibunya "aku sayang eomma"

"dasar bocah" Bibi Lim mengusap rambut jeno sembari mencium kepala anaknya kasar.

Ditempat lain, diwaktu yang sama Leona masih tak berkutik dari atas tempat tidurnya. Dia masih duduk dengan posisi lutut yang dipeluknya.


.

.



Dont Forget Vote and commentnya chinggu

love youuu

Him - Lee JenoWhere stories live. Discover now