25. Can i hug you, Leona?

397 44 2
                                    


Enjoy with music


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jeno dan Leona kembali kerumah. Jaemin sudah pergi terlebih dahulu karena ayahnya tiba tiba menelponnya. Entah mengapa, tapi Jaemin selalu terlihat tak bersemangat tatkala harus pulang kerumah lagi.

Jeno dan Leona berjalan menyusuri jalanan yang begitu lenggang dan dingin. Tak ada suara diantara mereka, dalam keheningan mereka berjalan didalam keheningan.

"Leona..." panggil Jeno

Leona menoleh "hmmm"

"guee.... mau nanya" kata Jeno ragu

Leona terhenti menyeimbangi dengan posisi Jeno "apa?"

"lo ngomong apa sama mark tadi?"

"ohhh itu, mark ngajak gue ke acara kampusnnya" kata leona tanpa ragu

"tapi kenapa elo?" tanya jeno sedikit meninggi

Leona menaikan bahunya "entahlah, tapi gue berpikir gak ada salahnya gue nemenin dia"

"gak salah?" Jeno memajukan dirinya, laki laki itu memegang bahu Leona "terus gimana sama pertanyaan gue tadi"

"pertanyaan apa?"

"lo lupa?"

"enggak" kata Leona enteng "tapi itu sulit Jen, sulit banget jawabnya"

"kenapa? Lo masih punya perasaan kan ke gue" Jeno semakin mendekatkan dirinya, jeno menarik tangannya dan langsung diletakan didepan dadanya "bahkan sampe saat ini perasaan gue berdebar didekat lo"

Leona terdiam menatap tangannya yang ada didada Jeno. Gadis itu tak menyangkan detak jantung Jeno terasa begitu kencang. Dia menatap wajah jeno yang begitu serius menatapnya

"aku mencintaimu leona" kata Jeno dalam, "maaf aku melakukan ini"

Jeno menarik leona dalam pelukannya. Laki laki itu memeluk Leona seolah ini adalah hari terakhirnya memeluk gadis yang pernah bersamanya itu. Rasanya sudah begitu lama ia merindukannya, dan dia sudah sangat lelah dengan semua kecemburuan ini.

Leona hanya terdiam, dia tak melakukan perlawanan apapun. Gadis itu tiba tiba saja mengeluarkan air matanya, rasanya sulit mengulang semuanya. melupakan rasa sakit yang pernah Jeno lakukan padanya. leona menutup matanya, menyembunyikan air matanya, membiarkan rindu mereka larut dalam pelukan Jeno.

Jeno masih memeluk Leona, memperdalam pelukan mereka. Walaupun dengan tangisan, tapi Jeno tidak ingin melepas pelukan mereka sekarang.

"Gue bakal berubah, ayo kita coba dari awal" kata Jeno dalam pelukan "gue minta maaf leona gue minta maaf"

Leona melepaskan diri dari pelukan Jeno "maaf Jeno"

Leona berlari meninggalkan Jeno yang masih terambang bingung dengan gadis didepannya. Air matanya keluar begitu saja, dia tak mampu lagi menahan air matanya. Dia diambang kebingungan sekarang.

Jeno mencoba mengejar Leona, namun laki laki itu tersadar bila gadis itu sudah tidak mencintainya lagi. Dia ditolak sekarang

Sesampainya dikamar, Leona langsung mengunci pintu rapat, dia menangis sekencang kencangnya. Dia hanya tidak ingin membuat jeno tidak nyaman, berada dalam salah dan ini akan tidak baik jika mereka menyatu


.

.

.


Esok pagi adalah pagi yang lebh sepi dari biasanya. Mark dan paman Jeon sudah pergi terlebih dahulu tinggal Jeno dan Leona dimeja makan. Seperti biasa, tidak ada suara dari Leona. Gadis itu masih dilanda kebimbangan atas perlakuan Jeno kemarin.

Jeno menatap Leona, laki laki itu membiarkan Leona melamun sembari mengolesi slai kacang pada rotinya. Entah apa yang harus ia katakan, namun setelah penolakan leona tadi malam, rasanya canggung berbicara dengan Leona.

Jeno memberanikan diri untuk memulai pembicaraan dengan Leona, disapanya gadis yanga da didepannya dengan lembut, namun rasanya Leona tak begitu mendengarnya. Leona masih tetap melamun, terus terusan mengolesi slai kacang pada rotinya

"Leona" panggil Jeno lagi

Leona tersadar, lalu menoleh pada Jeno "ne"

"jangan ngelamun" kata Jeno membuat Leona langsung meletakan roti serta pisau untuk mengolesi slai diatas meja

"mian"

"maaf, lupakan kejadian malam tadi. Gak usah dipikirin. Gue paham, pasti sulit buat lo bisa nerima cowo yang jahat kaya gue. Yang uda pernah ninggalin lo dulu. Maaf" kata Jeno langsung membuat Leona menatapnya bingung

Jeno sudah menyadarinya sekarang, betapa sakitnya ia dulu dan dengan mudahnya laki laki itu meminta dia dan Leona untuk kembali lagi. Sulit, ini sangat sulit

"kasih gue waktu buat lupa." Kata Leona langsung menyambar roti yang tadi telah dia buat.


.

.

.

.


Sesampainya disekolah, ini berbeda sangat berbeda

Tiba tiba saja rumor mulai berderan. Foto Leona yang sedang dipeluk Jeno tersebar digrup Chat anak anak. Mungkin kalian akan berpikir biasa saja, namun ini tidak biasa bagi seorang Jeno yang rumornya adalah tunangan Lami, seorang anak konglomerat yang menjadi banyak pujaan laki laki disekolah

Benar saja, lami sudah melihatnya. Gadis itu benar benar geram dengan Leona, untuk apa gadis itu kembali lagi kekehidupan Jeno

Lami berteriak, melemparkan pulpennya dengan keras kelantai "arggghhh kenapa cewe ini lagi cewe ini lagi" geram lami membuat seluruh anak anak dikelasnya menatap tajam padanya

"lo kenapa lami?" tanya salah satu anak cewe yang sedang memoles bedak dipipinya

"lo inget kan cewe yang pernah kalian labrak?" tanya lami, membuat anak anak perempuan yang sedang memakai makeup itu mengangguk bersamaan. "liat aja, gue bakal buat dia keluar dari sekolah ini"

"lo tinggal keluarin dia si lam, gampang kan" kata cewe berambut pirang yang masih sibuk dengan liptint nya

Lami tersenyum licik "hahaha, gue mau dia keluar dengan pelan pelan tapi bikin dia sengsara. Liat aja lo cewe incheon, hidup lo gak bakal tenang dari sekarang." Gumam licik lami

Teman teman lami tertawa mendukung lami sepenuhnya


.

.

.



don't forget Vote and comment cinggu ^-^

Him - Lee JenoWhere stories live. Discover now