8. Sorry

529 71 5
                                    


Jangan Lupa Vote dan Commentnya ya teman temann

Happy reading......


Sore berlalu, Jeno telah menyelesaikan latihan basketnya bersama beberapa temannya. Laki laki itu duduk terdiam sambil mengingat beberapa kejadian kemarin disaat leona bersama abangnya sendiri. Laki laki itu mengusap wajahnya kasar, dia sedikit menyesali pernah membentak gadis yang begitu ia cintai dulu hingga membuat mereka berpisah sampai sekarang.

Sesaat laki laki itu masih melamun, tiba tiba saja seseorang menepuk pundaknya

"Jen" kata seorang wanita yang sedari tadi menunggunya

Jeno menoleh "leona"

"lo uda selesai?" tanya gadis itu

Jeno mengangguk "yuk, pah Hon juga sepertinya sudah menunggu ditempat parkir" Jeno mengabil tasnya lalu berjalan ketempat parkir dengan leona disampingnya


Tidak ada kata diantara mereka, yang ada hanya suara kaki mereka yang berjalan dikoridor. Jeno menoleh pada gadis disampingnya, ditatapnya lekat. Sudah lama ia tidak memperhatikan wanita yang ada disampingnya itu. Jeno memperlambat jalannya membuat Leona tersadar dan menoleh padanya

"Jeno" panggil Leona

Jeno menunduk "sorry" kata Jeno dengan suara yang rendah

Leona mendekat pada Jeno "hah? Kenapa?" tanya Leona karena Jeno berbicara sangat pelan

"lupain" Seketika Jeno langsung berjalan sedikit lebih cepat, membuat Leona tertinggal dibelakang.


.

.


Sesampainya dirumah, Leona langsung mengambil alih pekerjaan memasak membantu bibi Lim. Gadis itu begitu lihai dalam memasak, dengan sedikit sentuhan dan pilihan bumbu gadis itu selalu membuat setiap masakan yang ia buat selalu terasa luar biasa.


Jeno muncul ditangga melihat Leona yang sedang melakukan sesuatu didapur. Laki laki itu berjalan perlahan mendekati dapur, melihat dengan jelas apa yang gadis baru dirumahnya itu lakukan.

"oit" Jeno muncul secara tiba tiba disamping Leona, membuat pisau yang sedang gadis itu pakai meleset menggores jari telunjuknya

"Aww" ringis Leona kala melihat jari telunjuknya yang sudah bercucur darah. Jeno yang melihat itu langsung mengambil jari telunjuk gadis disampingnya lalu menghisapnya

Leona membulatkan matanya tatkala Jeno menghisap darahnya, sedikit perih namun itu tak sebanding dengan sikap Jeno yang begitu perhatian padanya. Gadis ini masih terdiam memperhatikan Jeno. matanya, dahinya, hidungnya, rambutnya, dan bibirnya tidak ada yang berubah sama sekali.

"lo gak apa apa kan, maaf pasti sakit banget ya. Sorry banget" Jeno mengusap pelan jari telunjuknya yang sudah tak berdarah lagi "tunggu sebentar na" Jeno berlari keruang tengah dimana keluarganya menyimpan kotak p3K


Tak butuh waktu lama, Jeno datang dengan satu kotak P3k yang membuat Leona dibuat kebingungan olehnya

"mau diapain Jen?" tanya Leona

Jeno menarik tangannya untuk duduk diatas kursi. Laki laki itu mengambil tangan Leona dan diolesi obat merah secara perlahan lalu ditiup secara perlahan. Setelah dirasa kering, Jeno membalutkan jari jemarin Leona yang sudah dioles obat merah dengan plester luka Dengan penuh hati hati

Him - Lee JenoWhere stories live. Discover now