XVII : Api dan Es #2

81 3 2
                                    

"GAK ADIL INI NAMANYA SHOV! LAGIAN KAMU KAN TEMEN AKU! HARUSNYA AKU DONG YANG KAMU TAMBAHIN SKORNYA!" Kata Ratu Luthfya.

"YA ITU JUGA NAMANYA GAK ADIL, MAMAN!"

"YA UDAHLAH KUY, KITA PERANG ULANG! KITA LIAT SIAPA YANG MENANG! BOLEH YA SHOV?! OKE, SIAP. KITA UDAH DAPET IZIN! SERAAAANG!!"

"Si any*ng, dia yang nanya, dia yang jawab. Punya temen kok gini amat ya?" -Ratu Shovi

   Perang kali ini terlihat serius, dan sudah terlihat yang akan menang. Negeri api? Bukan. Negeri es yang akan menang. Buktinya sekarang tinggal nyisa Raja Algi, Raja Ipul, Eky, dan tongkat Raja Ipul. Tapi di tengah-tengah pertempuran itu, Ratu Shovi tereak.

"UDAHAN DULU WOY PERANGNYA! BRIEFING DULU SINI SAMA AKYU!"

"BENTARAN SHOP, NANGGUNG!" Kata Luthfya.

"UDAH, SINI DULU. BRIEFING DULU!"

    Akhirnya semua peserta perang mendekati Shovi. Mereka bertanya tanya briefing macam apa yang akan Shovi bicarakan?

"Et dah, masa pas perang ada briefing dulu? Jaman apa ini?" Keluh Ratu Luthfya.

Sedangkan Raja Algi terlihat senyum senyum mengisyaratkan, "Thanks Shop. Saia terselamatkan :) Mending draw daripada negeri es yang menang dah."

"Nih dengerin ya--Tubuh Algi sekarang lagi demam pe'a! Sekarang kalian harus damai supaya tubuh Algi gak kesiksa! Kasian dia, bentar lagi ujian loh." Kata Ratu Shovi.

"Damai? Never." Kata Ronald.

"Toge gak usah sok inggris lah." Kata Callista.

"B*C*T!"

"Ya udah deh, kita damai. Tapi kartuku ilang kemana?" Tanya Raja Algi.

"MWEHEHEHEHEHE!!!" Tawa si makhluk kuning.

Ternyata makhluk kuning tadi spongeb--bukan, maksudnya penyihir terkenal dari negeri angin yang sebenarnya udah ditahan sama Raja Ipul. Tapi kekuatan Raja Ipul melemah sehingga segel sang pemyihir terlepas. Kekuatan Raja Ipul melemah karena sakit hati diduakan oleh dia. Nama dari sang penyihir itu adalah Azizah.

"KITA UDAH DAMAI KAN? BERARTI ALGI UDAH SEHAT DONG!"

"Anjir, gua dicuekin." -Azizah

--

   Mata Algi terbuka. Ia mengecek suhu di dahinya. Sudah kembali normal. Sungguh mimpi yang absurd, pikirnya.

^     ^
|___(> { } <)___|
|
|
|
/  \

   Esok harinya, Algi kembali masuk sekolah. Semuanya kembali berjalan normal.

"Gi, lu sejak kapan dah demamnya? Kok perasaan lama banget dah?" Kata Yandri.

"Lama banget apanya, sehari doang juga. Lu nya aja yang kangen ama dia." Kata Luthfya.

"Sejak negeri api dan es berperang." Kata Algi.

"Sa ae lu kutil badak." Kata Eky.

"W seriusan anjir! Sejak negeri api dan es berperang, gue demam."

"Ni orang ngehalu mulu dah. Atau jangan jangan lu masih demam Gi?" Kata Shovi.

"IH SERIUSAN ANJIR! PAS NEGERI API MENANG, GUE DEMAM! PAS NEGERI ES MENANG, GUE SEMBUH!"

"Cerita macam apa itu aowkwowk" Kata Naufal.

"SERIUSAN IH! RAJA NEGERI APINYA GUE, RATU NEGERI ES LUTHFYA, RATU NEGERI AER SHOVI, RAJA NEGERI ANGIN IPUL!"

"AOWKWOWKWKWOWK LOLL" Kata Luthfya.

"ITA JADI PERDANA MENTERINYA LUTHFYA, ADEL JADI PERDANA MENTERINYA SHOVI, YANDRI JADI PERDANA MENTERI GUA, RONALD JADI TONGKATNYA IPUL, EKY JADI BABUNYA GUA!"

"GUA NGAPA JADI TONGKATT!!" Kata Ronald.

"MANA GUA TAU BAMBANG!" Kata Algi.

"Soalnya badan lu tuh kea tongkat Ron." Kata Callista.

"TERUS MASA SI SHOVI JADI WASIT PERANG?! SI NOPAL UGA!"

"PERANG ADA WASITNYA ANJIR WKWKWK" Kata Yandri.

"POKOKNYA ITU MIMPI TERABSURD LAH!" Kata Algi.

Para Manusia SengklekМесто, где живут истории. Откройте их для себя