LANJUTANNYA YAH!!
🥀🥀🥀🥀
"Kasih tau apa Ra?"tanya mas Rio tanpa melihat ke arahku. Mas Rio yang sibuk dengan dokumen-dokumen kantornya itu, sementara aku berdiri di hadapan nya sambil meremas gamis yang ia pakai.
Lama tidak ada sahutan dari istrinya, mas Rio mendongakkan kepala nya menghadapku. Kemudian mas Rio menutup dan meletakkan dokumen yang ia pegang tadi diatas meja kerjanya. Mas Rio berjalan menghampiriku sembari memasukkan tangannya ke dalam celana, sangat tampan dan keren jika di lihat.
"Kok diam? Katanya mau kasih tau sama mas ? Apa itu??"tanya mas Rio sambil memegang kedua bahuku. Dengan keberanian aku menatap lekat mata hazel warna coklat itu.
"I-itu mas..Zahra mau kasih tau kalau Zahra ... Zahra udah ingat semua nya!!"jawabku dengan terbata-bata. Setelah mengatakan itu, raut wajah mas Rio seketika langsung berubah entah senang atau kecewa aku tidak tau. Tanpa memberi kode mas Rio langsung memeluk tubuhku yang kecil itu kedalam dekapannya sambil menciumi puncak kepalaku yang tertutup kerudung.
"Alhamdulillah Ya Allah.. Akhirnya kamu sudah ingat sayang, mas bahagia sekali. Terima kasih Humaira ku"ujar mas Rio mengucap syukur sambil menciumi puncak kepalaku. Aku yang mendengar perkataan mas Rio itu hanya tersenyum bahagia dan aku tak segan untuk membalas pelukannya. Lama kami berpelukan sampai ada rasa yang menendang perut nya mas Rio, membuat kami berdua mengurai pelukkan.
Mas Rio tersenyum ke arahku, akupun tersenyum kearahnya..
"Anak ayah kenapa kok ganggu sih..? Iri ya liat ayah pelukkan sama bunda hm? Sayang sehat-sehat yah di sana. Ayah nggak sabar untuk bermain sama kamu!"ucap mas Rio di depan perutku yang sudah membuncit.Cup
Akhir kata mas Rio menciumi perutku yang besar ini, sampai membuat aku merasa geli atas tindakan mas Rio."Haha udah mas geli tahu.."kataku yang tertawa geli akibat ulah mas Rio.
Cup
Mas Rio mencium bibirku tiba-tiba dan membuatku langsung berhenti tertawa. Aku masih termenung sambil memegangi bibir yang bekas di cium mas Rio saat itu, menatap ke depan tanpa berkedip sama sekali pun. Kemudian mas Rio mencubit hidungku sampai aku tersadarkan dari lamunannya."Akkkkkhhhhh s-sakit mas aduhh.. tuh kan merah jadi nya hidungku!!"keluhku kesakitan sambil memegangi hidung yang memerah ini.
Mas Rio hanya melempar senyuman ke aku"Oo sakitnya sini mas obatin mau nggak??". Aku yang bingung cara apa untuk mengobatinya hanya mengerut kan kedua alis dengan tangan yang masih mengelus-elus hidungku.
Mas Rio perlahan mendekat ke arahku dengan senyuman yang terbilang jail dan menggoda, sementara aku berjalan mundur saat mas Rio berjalan maju ke arahku.
"M-mas mau ngapain??!! Ini kenapa maju-maju segala??"tanyaku dengan suara ketakutan, mas Rio tak menggubris pertanyaanku, ia semakin mendekat ke arahku sampai tubuhku terbentur tembok putih ruangan mas Rio. Aku berusaha untuk kabur namun tidak bisa karena mas Rio sudah menguncinya dengan kedua tangan yang ia rentang kan kepadanya.
"Mau kemana sih hm buru-buru amat??"tanya mas Rio dengan mengedipkan satu matanya. Aku yang kelimpungan harus menjawab bagaimana ia hanya pasrah sambil tersenyum manis ke arah suamiku itu.
"Hehe, mau keluar mas. Tapi ini di kunci sama mas gimana dong??"balasku sambil memanyunkan bibirnya kedepan.
Cup
Mas Rio mencium bibirku sekali lagi dengan cepat. Aku membelakkan bola mata tanpa berkedip sama sekali pun."Makanya jangan memanyunkan tuh bibir di hadapan mas. Nanti dicium deh itu bibirnya! Sekali lagi kamu memanyunkan bibirmu, mas akan cium lagi tanpa ampun paham!!"ancam mas Rio yang di balasi anggukan kepala dariku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Imamku??(TAMAT)
Nonfiksi#DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! CERITA MURNI DARI PIKIRAN SENDIRI!! STOP COPY PASTE!!!# . . . Seorang pengusaha wanita yang cantik,baik hati,dan murah senyum itu banyak orang menyukai dia. Saat ini Zahra sudah berusia 26tahun, dan di umurnya...