Keadaan yang Membaik

3.4K 390 4
                                    

Tokyo Dome bersorak riuh ketika enam pemuda yang mereka idolakan berdiri berjajar dan lampu menyorot keenamnya. Begitu bersinar dan mengagumkan walaupun titik-titik peluh terlihat jelas ketika wajah mereka tersorot kamera dan terpampang di layar besar. Mereka tersenyum. Lebar sekali, sambil menyapu seluruh Dome dengan pandangan.

Mereka sudah sampai pada bagian terakhir dari rangkaian konser Love Yourself dan bersiap melakukan ment terakhir. Mereka berdiri sesuai urutan usia, dimulai dari Seokjin di paling kiri dan Jungkook di ujung kanan. Urutan itu juga yang akan menentukan siapa yang akan bicara duluan.

Taehyung menatap ribuan Army yang bersorak dengan tatapan sedikit sendu seraya mendengarkan member lain bicara. Pemuda itu menghela napas, cukup keras hingga membuat Jungkook dan beberapa Army di dekat panggung melihatnya.

Taehyung sedih. Semua orang tahu itu. Senyum dan tawa yang Taehyung tunjukkan selama konser berlangsung terkadang terasa tidak tulus. Seakan ada sesuatu dalam dirinya yang mengatakan dengan jelas bahwa seorang Kim Taehyung tidak baik-baik saja.

Taehyung sendiri memang berusaha berbahagia hari ini, sungguh. Tapi rasanya sulit sekali. Ia merasa ada ruang kosong yang begitu nyata meskipun selama konser berlangsung, posisi Jimin digantikan oleh vocal line yang lain. Bagian terparah dari rasa kehilangan itu adalah Jimin tidak di sampingnya saat ment terakhir.

Harusnya Jimin di sana, sedang tersenyum dengan mata berkaca-kaca dan menebar senyum manisnya pada Army. Jimin sering sekali merasa terharu atas pencapaian mereka. Sahabatnya itu bahkan sering kali merasa tidak percaya bahwa ia menerima begitu banyak cinta dan dukungan dari penggemarnya.

Tanpa sadar mata Taehyung sudah berkaca-kaca. Ia mengeratkan genggaman pada micnya ketika Hoseok sudah selesai bicara. Ia mulai memasang senyum manis karena sadar sosoknya tengah tersorot kamera.

"Army! Apa kalian bersenang-senang hari ini?" tanya Taehyung yang langsung dijawab semangat oleh ribuan Army.

"Aku juga bersenang-senang hari ini. Hari yang luar biasa. Terima kasih telah memberikan banyak cinta dan dukungan yang tidak pernah ada habisnya." Taehyung membasahi kerongkongannya yang seketika terasa kering. "Jimin... Kalian sudah tahu Jimin sedang tidak baik, kan? Tolong doakan kesembuhannya. Aku percaya cinta dan doa yang kalian kirimkan untuk Jimin kita akan didengarkan Tuhan. Tolong terus berdoa untuk Jimin, karena kita tidak tahu doa siapa yang akan Tuhan kabulkan."

"Hari ini aku baru merasakan rindu yang menyakitkan. Kalian pasti merindukan Jiminie juga, kan?" Lagi-lagi Army menjawab nyaring. Rasa haru membuat air mata Taehyung berjatuhan. "Aku minta maaf jika penampilanku tidak maksimal hari ini. Benar-benar minta maaf karena tidak profesional. Lalu, terima kasih karena sudah membuatku menjadi Taehyung yang berdiri di sini hari ini. Kuharap kalian selalu menjaga kesehatan dan selalu bahagia. Terima kasih!" Taehyung membungkuk 90 derajat ke segela arah.

"Jangan begitu Taehyung-ah!" Namjoon menyahut, berusaha mencairkan suasana yang sendu. "Kau tampil sangat baik hari ini."

"Tentu saja, Taehyungie Hyung selalu melakukan yang terbaik. Aku yakin Army juga menyukainya, benar, kan?"
Jungkook menyahut. "Ah, apa ini sudah giliranku?"

"Ya, silakan lanjutkan!" Ujar member lain.

"Halo, Army. Ini jungkook. Pertama-tama aku ingin berterima kasih pada kalian yang sudah mendukung kami sampai hari ini. Bukan panggung pertama tanpa Jiminie bagi kami, tapi rasanya tetap saja berbeda. Selama konser berlangsung aku terus memikirkan Jiminie Hyung, sedang apa, bagaimana kondisinya, dan aku pikir kalian juga melakukan hal yang sama. Kalian juga merindukan Jimin Hyung, kan?" Jungkook tersenyum ketika seisi dorm menyetujuinya. "Jangan khawatir, Armydeul. Jiminie Hyung akan kembali secepatnya. Jadi, Army, tolong tunggu sebentar lagi. Jimin Hyung pasti akan kembali bersama kita."

Last Show For Jimin [TAHAP REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن