EPISODE 10

17.4K 267 0
                                    

Lian pun menjadi kaku, dan mau melangkahkan kakinya keluar
.
"Wah wah, siapa ini? Tidak ku sangka yang masuk adalah Lian, mau kemana??" Ucap senior Yama..
Dan Lian pun tidak jadi pergi
.
"Berisik botak" ucap kasar Lian
.
"Kalian sejak kapan saling kenal?" Tanya ku, Yuna pun heran
.
"Sejak kami satu angkatan saat SMA, hanya saja, IQnya tinggi, dan bisa lulus di perguruan duluan dan menjadi dosen, jadi Reina pacaran sama Lian?" Tanya senior Yama
.
"Berhenti bicara omong kosong" dia langsung duduk di kursi makan
.
Plakkkk
Senior Yama memukul Punggung Lian
"Pacaran sama maba, boleh juga"
.
"Sakit bodoh, kau juga pacaran dengan maba  kan" Lian membalas pukulannya
.
"Dulu paling anti dengan wanita, sekarang sudah berubah ya, aku pikir kamu homo" canda senior Yama
.
"Berisik" Lian mengenyitkan alisnya karena kesal.

Aku dan Yuna hanya bengong sambil masak..
Melihat ke akraban mereka..
"Hei Reina" panggil senior Yama
.
"Ya" jawabku
.
"Panggil aku Yama ya" dia tersenyum
Ku lihat pula Lian mulai sedikit kesal
.
"Hehe iya" aku tertawa paksa
.
"Berhenti menggodanya b*******" Lian marah
.
"Aku baru kali ini liat kamu cemburu sayang" badan ku menggigil erotis
.
"Tii.. tidakk kok" gugupnya sambil menahan emosinya
.
"Dia cemburu kok" sela senior Yama
Dia pun langsung menatap senior Yama seakan ingin membunuhnya
.
Aku pun tertawa pelan.
"Aku tidak menyangka ya kalian satu angkatan saat sekolah dulu" ucap Yuna
Aku pun terdiam
.
"Yeah, but i really glad to know you babe" ucap senior Yama
.
"Hehehe kita bisa kencan ber empat lain kali" Yuna mendambakannya
.
"Hmm" senior Yama melihat ke Lian
.
"Kenapa melihatku" ucapnya dingin
.
"Tidak, aku hanya penasaran seromantis apa dirimu yang tidak pernah pacaran ini" senior Yama menggodanya.
Lian pun menjitak kepalanya.
.
Tak lama kemudian masakan pun jadi, walau sedikit lama..
Kami makan berempat..
Mengobrol tentang masa sekolah Lian dan senior..
Aku sungguh menikmatinya..
Yuna pun juga..
Aku benar-benar tidak menyangka, Lian itu orang yang sama seperti ku tidak pernah berpacaran.
.
.
Hari semakin gelap dan larut malam..
Setelah selesai makan malam Yuna dan pacarnya pun pamit pulang..
.
Hanya tersisa diriku dan Lian..
"Sudah jam 11 malam.. Mau menginap?" Tanya ku
.
"Tidak, apa kamu mau istirahat?" Dia bertanya balik
.
"Aku tidak lelah" aku mendekati diri ku ke dirinya yang tengah duduk di sofa
.
"Ada apa?" Tanyanya heran saat aku mendekatinya
.
"Aku cuman ingin bersender" aku mengehempaskan pelan pantat ku ke sofa dan menyenderkan kepala ku ke bahunya.
.
"Ada maunya" Lian membuang muka
.
"Mr." Panggilku
.
"Diluar jangan panggil itu" dia mengelak
.
"Iya-iya" ucapku kesal sambil mendengus
.
"Besok ikut pergi belanja ya" dia meyakinkan ku
.
"Hm?? Belanja??" Tanya ku
.
"Ibuku hanya ingin bertemu dengan mu"
.
"Wah wah, aku mau jadi calon menantu ya" goda ku
.
"Bodoh" dia memukul jidat ku pelan..
Aku pun mengembungkan pipi karena kesal..
.
"Boleh?" Tanya ku
"Kini aku memintanya dengan izin, bukan memaksa"
.
"Tidak deh" ucapnya malu
.
"Kenapa harus malu sih, orang lain saja ciuman di tempat umum tidak masalah" kesal ku
.
"Bu.. bukann begituu.." gugupnya
.
"Lalu??" Heran ku
.
"Aku tidak terbiasa.." dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya..
Aku langsung memegang tangannya, dan menduduki pahanya juga.
.
"Babe, kamu bakal terbiasa, karena ini hanya permulaan, kita tidak tau kedepannya bagaimana, akan kah kita bakal begitu atau tidak, aku tau kamu menahan nafsu mu juga, tidak mungkin kan lelaki tidak memiliki nafsu, lepaskan saja nafsu mu, jadikan aku penambah nafsu mu" setelah itu aku mulai berciuman lagi dengannya..

Memainkan lidahnya, menggigit lembut bibir bawahnya, sampai saliva kita bercampur kembali..
suasana juga mulai memanas..
Aku juga mulai menggesekkan intim ku ke intimnya..
Desahan kecil dari mulut kita berdua keluar..
Aku merasakan bahwa celana dalam ku mulai basah tak karuan, aku pun menghentikan ciuman panas ku dengannya, sebelum diriku melaju kencang membuka semua pakaiannya..
.
"Maaf aku menghentikannya, sepertinya celana dalamku basah" tawa ku kecil
.
"Ti.. tidak apa" ucap gugupnya sembari mengelap bibirnya dengan lengan baju.
.
"Wajah mu kaya strawberry hahahahaha" tawa ku kencang
.
"Jangan bicara seperti itu, aku.. aku benar-benar tidak tahu harus mengekspresikan perasaan ku bagaimana" dia semakin malu
.
Aku tetap tertawa selama 2 menit
"Ehem ehem" aku berdehem sedikit
Aku kembali meraih tengkuk lehernya dengan tangan ku..
Mencium lehernya dan membuat tanda disitu..
Menghisap pelan kulit lehernya, dan menggigit lembut hingga bercak merah muncul..
.
"Kamu sedang apa?" Ucapnya sambil menutup lehernya yang ku hisap tadi
.
"Membuat tanda lah, artinya kamu milikku" aku berdiri dari pangkuannya dan dia hanya menatap ku malu..
.
.
.
Angka jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat 20 menit, Lian pun pamit pulang..
Aku ingin mengantarnya sampai di depan saja tapi dia tidak mengizinkan ku..

REINA!! (18+)  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang