SEASON 2 - Eps 14

5.5K 121 0
                                    

Siang pun tiba..
Aku kembali berurusan dengan dapur untuk memasak makan siang untuk Lian, di perjalanan pulang dari kampus aku tidak lupa untuk membeli box sekali pakai beberapa kotak, menu makan siang kali ini, nasi kecap yang di campur dengan biji wijen kemudian daging yang di steam agar empuk dan dengan toping sayuran brokoli rebus bersama paprika hijau.
Setelah semua siap, tak lupa pula aku makan siang sebelum pergi lalu meminum obat.

Rasa nyeri pun lumayan berkurang..
Ku lihat jam tangan ku, hampir menunjukkan jam 12 siang, Lian pun sebentar lagi istirahat siang.

Aku langsung menelpon Lian, dia tidak mengangkat telponnya, aku mencoba menelponnya lagi, tapi tidak di angkat..
"Kenapa tidak diangkat ya?" Gumam ku sambil melihat layar hp, kemudian aku pergi ke kantornya dengan berfikiran positif saja..

Sesampainya aku di kantor Lian, aku bertanya-tanya pada orang disitu
Ada satu orang wanita menghampiri ku "permisi, cari siapa?" Ucap wanita tersebut
.
"Saya mencari Joshua Phelian" senyumku
.
"Ah kebetulan, hpnya tertinggal, dia sedang keluar karena ini jam istirahat" ramah wanita itu sambil memberikan hp Lian
.
"Oh begitu, kalau boleh tau dia kemana ya?" Tanyaku ramah
.
"Maaf kalau itu saya kurang tau" ucapnya sembari mengangkat bahu dan menggelengkan kepala
.
"Baiklah terima kasih" aku tersenyum dan pergi keluar kantornya sambil membawa hp Lian.
Aku mengecek hpnya, "kenapa hpnya tidak bersandi" gumam ku
"Layar Home hpnya foto ku ya" aku tersenyum melihatnya

Aku berdiri di samping gedung kantornya sambil menscroll-scroll hpnya, membuka semua aplikasi chatting, bersih, hanya ada urusan kantor dan grup para dosen..
Lalu aku membuka galerinya..

Mata ku sukses membulat lebar akibat video-video porno yang disimpannya, "sayang, ternyata kamu belajar dari semua video ini ya" aku tertawa kecil setelah mengingat hal-hal yang terjadi

Tak sengaja pula tangan ku membuka sebuah file yang mengatas namakan namaku sendiri..
Ku klik file itu, isinya hanya sebuah screenshootan foto ku dari StoryGram milikku yang sudah lama..

Setelah difikir-fikir selama aku memiliki hubungan dengan Lian, kita berdua tidak ada foto bersama satu pun, berfoto pun hanya saat di foto box..
Saking asiknya aku menscroll hpnya, dia pun datang "Asik banget deh liat hpnya" ledeknya
.
"Iya nih, soalnya ada yang seru" gumam ku tak sadar
.
"Kalau boleh tau yang seru itu apa?" Tanyanya
Aku pun menoleh ke arahnya dan sadar
"Sudah mesum, hilang lagi" kesalku tanpa terkejut dia datang
.
"Aku makan Rei" ucapnya sambil mengusap rambutku
.
"Ha" tatapku tajam sambil mengangkat alis, dia pun terhenyak sebentar lalu sadar "eh maaf, aku tidak ingat kalau kamu yang buatkan bekal" ucapnya sambil menutup mataku
.
"Bagus, masih umur 27 sudah lupa, bagus sekali" decak ku sambil menarik tangannya ke bawah karena menutupi penglihatan ku
.
"Sudah bisa jalan?" Dia mengalihkan
.
"Beraninya kamu mengalihkan" teriak ku kecil sambil menjambak rambutnya
.
"Re.. Rei sakit Rei, ah ahh maaf maaf" ringisnya
.
"Aku jalan kesini dengan menahan rasa sakit, kamu malah makan diluar, harga diriku dimana" aku melepaskan jambakan rambutnya "buat makan sore" aku memberikan box makanannya dan hpnya dengan paksa ke padanya, aku pun mendorongnya, dan langsung di pegang olehnya, karena kesal aku langsung pergi.
Orang-orang pun melihat
.
"Reiii.." dia mengejarku lalu menarik tanganku
"Jangan marah Rei, aku sungguh lupa, aku janji tidak akan melakukannya lagi esok hari" ucapnya sambil merasa bersalah

Aku pun menghela nafas "jangan di ulangi" aku berusaha melegakan emosi ku
.
"Tidak akan Rei" dia melepaskan tangan ku
Aku pun membalikkan badan ku menghadapnya, lalu memperbaiki rambutnya yang ku jambak tadi..
"Aku pulang dulu" ucap ku datar
.
"Baiklah, sepulang kerja aku akan kesana" senyumnya
Aku hanya mengangguk, kemudian aku pergi, lalu aku menelpon Yuna
"Halo Rei, ada apa?" Tanyanya saat mengangkat telponku
.
"Kedai barbeque ayo, aku tunggu kalau kamu tidak sibuk" ucapku
.
"Oh ayo, aku juga sedang bosan nih" Yuna tertawa hebat di telponnya hingga telinga ku sakit..
Aku pun menutup telpon, dan kembali menelpon Lena, tetapi Lena tidak bisa karena sedang pergi kencan dengan kekasihnya "yah kalau dosen pembimbing pacar sendiri sih enak ya" gumamku sambil senyum-senyum sendiri..

REINA!! (18+)  COMPLETEDWhere stories live. Discover now