SEASON 2 - Eps 16

5.7K 115 0
                                    

Alarm ku berbunyi, aku pun langsung terbangun dan mematikan alarmnya, aku melihat wajah tertidur Lian yang masih sama seperti dulu, dan kemudian aku tersenyum..

Aku pun keluar kamar
"Pagi banget kak bangunnya" ucap Hendy sambil membuat sandwich
.
"Aku harus memberi tugas akhir ku" balasku sambil meregangkan badan
.
"Eh sudah selesai?" Tanya Hendy
.
"Sudah dong, memangnya kamu yang malas hahaha, sini biar aku yang buat sarapan" ucap ku sambil menggulung lengan baju tidur
.
"Aku buat sandwich aja, perut ku masih terasa kenyang untuk makan pagi ini" Hendy mengusap perutnya
.
"Semalam kamu party makan ya?" tanya ku
.
"Iya, kebetulan Anna ulang tahun" jawabnya sambil menggigit sandwich yang dia buat..
Aku juga mulai mengeluarkan bahan-bahan makanan dari lemari pendingin.
.
"Anna itu pacar mu?" Tanya ku
.
"Bukan, pacar ku itu yang namanya Wendy Benrold" jawabnya malu
.
"Oh, aku tidak pernah bertemu dengannya" ucap ku sambil sibuk mencuci ayam dan ikan
.
"Bukannya kakak pernah liat?" Heran Hendy
.
"Yang ciuman di parkiran" aku menutup mulut ku yang hendak tertawa
.
"I.. iya yang itu, tapi bagaimana kakak tau?" malu Hendy
.
"Hmm, aku melihatnya saat di dalam mobil Lian hehe, ternyata adik ku sungguh dewasa.." goda ku sesambil memberi ayam dan ikan bumbu khas yang ku ciptakan sendiri, dan menunggunya meresap, kemudian aku mengambil nasi dan membentuknya di piring, tidak lupa juga aku membuatkannya untuk makan siang Lian.
.
"Kakak menguntit ya?" Tanya Hendy kesal
.
"Untuk apa aku menguntit mu, kamu kan sudah dewasa, wajar kan memiliki hal yang spesial dalam hidup" jawab ku santai dan selesai membentuk nasi di piring dan di box makanan
.
"Tapi kan aku malu" nyalinya menciut
.
"Tidak apa, tidak perlu malu, bahkan kamu menikah nanti bakal ciuman juga kok haha" tawa ku sambil menggoreng ayam dan kemudian aku mencuci jagung, wortel, kecambah, dan brokoli, lalu merebusnya tidak lupa juga aku menambahkan garam agar sayurannya sedikit berasa
.
"Iya juga sih, terus dia belum bangun?" tanya Hendy
.
"Belum, masih tidur" jawab ku sambil membalik ayam yang ku goreng
.
"Lalu dia ganti baju bagaimana?" tanya Hendy lagi.
.
"Hm, paling nanti dia pulang dulu" jawab ku sambil mematikan kompor sayuran yang ku rebus dan meniriskannya
.
"Begitu ya, aku mau mandi deh jam juga masih menunjukkan angka 6 kurang" ucap Hendy dan langsung pergi melompos ke kamar mandi

Aku pun mengangkat ayam yang telah matang dan kemudian menggoreng ikan..
Sayuran yang kutiriskan langsung ku tata di box makanan dan sebagian ku taruh di piring untuk sarapan..
Tak lama Lian pun bangun, dan mencari ku..

Dengan wajah mengantuknya dia membekap ku dari belakang yang sedang menggoreng ikan..
"Rei, aku mau pulang untuk ganti baju" ucapnya sambil mengantuk
.
"Iya iya kamu minggir dulu sayang, aku sedang masak.." ucap ku sambil menggoyangkan badan, tetapi dia tidak mau dengar malah memeluk ku, untung saja tangan ku bebas untuk membalik ikan yang ku goreng.
Lian memilih pundak ku untuk menopang kepalanya dan kembali tertidur
"Sayang.. kamu berat loh.." ucap ku dan mematikan kompor
.
"Hmm" dengung Lian
.
"Duduk di kursi, sarapan cepat" aku menyuruhnya tetap saja dia tidak mau bergerak.
Aku pun menghela nafas, dan mencubit puti**nya
.
"Ahh sakit Rei" ucapnya sambil menjauh dari ku
.
"Duduk dan makan" kesal ku, dia pun duduk, matanya menjadi segar
Aku langsung menaruh ikan goreng ke piringnya dan memberi bumbu cabai merah yang bubuk di atas ikan goreng..

Ikan lainnya ku taruh di box makanan dan memberikan bumbu cabai merah diatasnya, dan ku diamkan..
.
"Kamu mau minum kopi atau teh?" Tanya ku pada Lian
.
"Air biasa saja" jawabnya sambil memandang ku
"Rei.." panggilnya
.
"Ada apa?" Jawabku
.
"Celana ku basah" ucapnya
.
"Ehh kamu mengompol?" Kaget ku
.
"Bukann" jawabnya tegas
.
"Lalu kenapa basah?" tanya ku
.
"Kamu pegang saja" jawabnya sambil makan
Aku pun memegang celananya, miliknya pun mengeras
.
"Kamu habis mimpi ya?" Tanya ku, dia hanya mengangguk sambil mengunyah
"Mau main lagi?" Goda ku sambil menjilat jari
.
"Kalau kamu tidak keberatan" ucap Lian santai
.
"Ayo ke kamar kita bolos saja" canda ku sambil tertawa kecil
.
"Tidak sekarang juga Rei, kan.." Lian langsung memberhentikan ucapannya saat melihat Hendy menjemur handuk
.
"Kan?" Aku pun bingung saat dia langsung memberhentikan ucapannya
Aku pun mengambil air yang terjeda tadi, dan langsung duduk di meja makan
.
"Tidak.." Lian ragu
.
"Kenapa sih?" Aku terheran
.
"Ada adikmu" bisiknya
.
"Ya tuhan" aku menepuk jidat ku sendiri "kenapa juga harus malu" datar ku
.
"Ya kan tidak baik saja membahas itu" ucapnya sambil mengunyah cepat..
.
"Sudah jangan banyak omong cepat habiskan, nanti terlambat.." ucap ku juga sambil makan cepat.
"Kak aku pergi duluan" ucap Hendy dan langsung pergi

REINA!! (18+)  COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang