SEASON 2 - Eps 7

6.8K 137 0
                                    

Pagi pun tiba..
Diriku masih lemas akibat semalam..
Dan keributan yang membuat ku lelah..
Aku terbangun sedikit pagi tidak juga kesiangan..
Lalu aku membangunkan Lian agar mandi..
"Sayang bangun, ayo mandi" aku menggoyangkan badannya
Dia pun terbangun dan langsung duduk..

Aku menariknya dan mengambil handuk..
"Mau kemana pagi begini" tanyanya malas
.
"Mandi bodoh" aku menjitak kepalanya dia pun langsung kesakitan..
Aku membawa 2 baju handuk dan perlengkapan mandi lainnya, dan keluar dari kamar..
Masih sepi..
Berarti mereka masih tidur pikir ku..
Aku masih menggandeng tangan Lian, dan melangkah bersama menuju kamar mandi..
Sesampainya di kamar mandi ..

Aku membuka baju tidur ku, yang diikuti juga dengan Lian..
Air pun mulai membasahi badan kita berdua, air yang berpadu dengan kehangatan air panas membuat badan ku sangat segar..
"Rei.." panggil Lian
.
"Ada apa?" Jawabku sesambil mengusap badan ku dengan sabun cair..
.
"Cepat lah lulus" pintanya
.
"Tunggu sayang, 2 bulan lagi akan masuk kembali, dan menjalankan kuliah selama 6 bulan" jawabku dengan santai
.
"Jangan tinggalkan aku" dia langsung memeluk ku dengan erat
.
"Kamu habis mimpi ya" tanya ku
.
"Hem" dia menjawabnya dengan anggukan, kemudian badannya bergetar..
Aku merasakan di pundak ku beberapa tetes air yang mengalir lebih hangat dari air shower
.
"Sayang kamu menagis?" Aku langsung membalikkan badan ku, dan benar saja dia menangis..
"Kamu kenapa?" Tanya ku
.
"Aku.. aku melihat mu.. berjalan menjauhi ku dengan tersenyum semakin aku menggapai mu, semakin jauh kamu berjalan, aku tidak tau maksudnya ughh" isaknya tak karuan
.
"Sayang.. aku tidak akan pernah meninggalkanmu" ucap ku sambil mengangkat kepalanya yang menunduk lalu aku tersenyum
Kemudian memeluknya..
.
"Iya" dia mengusap wajahnya dengan air yang terpancur dari shower yang menyala..
.
.
Setelah selesai mandi, menggunakan pakaian, dan beberes kamar.
Aku langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi..
Lian pun datang dengan pakaian rumah biasa, lalu duduk sambil membaca buku di ruang makan..
"Mereka belum bangun ya" tanya Lian yang sedang membaca buku
.
"Biarkan saja" jawab ku sambil menggoreng daging ayam lalu membuat susu coklat untuk Lian.
Tak lama kemudian Yuna muncul
"Pagi Mr. Pagi Rei" sapanya
.
"Pagi juga" ucap Lian
.
"Pagi Yuna, pergi mandi saja dulu baru makan" ucap ku sambil tersenyum
.
"Oke" dia pun menurut, dan aku langsung memberikan susu coklat ke Lian
"Ini diminum"
.
"Terima kasih" dia menaruh bukunya dan meminum susu tersebut
"Kamu masak apa Rei?" Tanya Lian
.
"Apa saja tergantung ide ku hahaha" tawa ku
.
"Jangan kamu racuni" ledek Lian
.
"Aku hanya meracuni mu" aku tertawa lagi
.
"Jelek juga ya bercanda mu" dia tersenyum kecil lalu meminum susu coklatnya lagi
Lalu Mr. Yogi pun kekuar dari kamarnya, aku pun langsung menyapa "pagi Mr."
.
"Pagi juga" ucapnya lemah, aku juga langsung membuat susu coklat hangat untuknya, dan memberikannya "diminum" ucap ku
.
"Terima kasih" dia membalas ucapan ku
.
"Bagaimana semalam, menikmati pengalaman pertama" ledek Lian
.
"Apa?" Polosnya
.
"Jangan pura-pura tidak tau, aku mendengar hal-hal yang tidak bisa membuat ku tidur" Lian menggodanya
.
"Tidak ada yang terjadi" mimik wajahnya pun datar seperti tidak ada yang terjadi
.
"Pfttt" aku pun menahan tawa ku
.
"Begitu ya" Lian memasang wajah meledeknya
.
"Aku serius tidak ada yang terjadi" wajahnya mulai memerah.
Aku dan Lian hanya tersenyum sinis.
Tak lama kemudian..
Aku pun selesai masak, dan segera menyiapkan makanan di atas meja..
.
"Bangunkan Lena" aku menyuruh Mr. Yogi
.
"Baiklah" dia pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya
Yuna pun kembali bersama Yama..
Dan di susul oleh Mr. Yogi dan Lena.
"Argghhh pinggang ku" ringis Lena
.
Kami semua yang ada di ruang makan pun hanya tersenyum dan langsung sarapan.
Dan aku sedikit kesal karena Lian selalu menambahi nasi ku, sehingga membuat aku menegurnya
"Kamu bisa berhenti menambahi nasi ku?" Aku menatap Lian
.
"Aku sudah bilang kan, gendutkan lagi badan mu" dinginnya
.
"Minta di jambak ya" alis ku mengernyit
.
"Tidak terima kasih" ucap Lian
.
"Kalian ini berantem terus ya" Yuna sedikit terheran
.
"Bagaimana kalau tidak berantem, dia itu susah makan sekarang, aku paling tidak suka badannya yang kurus" Lian memberhentikan makannya dan pergi ke kamar
.
"Rei.. kamu berantem" tanya Yuna
.
"Tidak kok, aku memang akhir-akhir ini susah makan, dia juga tidak suka melihat badan ku yang lumayan kurus ini" keluh ku
.
"Aku punya susu untuk penambah berat badan kamu mau Rei?" tawar Lena kepadaku
.
"Hmm aku tidak pernah minum itu" ucapku
.
"Tenang saja, itu aman kok" Lena meyakinkan ku
.
"Hm. Baiklah" aku pun mengangguk
.
"Rei, Mr. Joseph itu sedang bad mood ya?" Tanya Yuna
.
"Biasanya sih dia habis mimpi kalau begitu" ucap Yama
.
"Benar, dia habis bermimpi tidak jelas" aku membenarkan ucapan Yama
.
"Sudah kuduga" ucap Yama sembari memakan ayam goreng
Aku pun selesai makan, saat hendak bangkit dan mencuci piring, Yuna pun langsung menahan ku "biar aku yang cuci, kamu samperin saja pacar mu"
.
"Tidak usah" tolak ku
.
"Rei, datangi dia" Yuna memaksa
.
"Baiklah, aku titip cucian piring ya" aku pun pergi meninggalkan yang lainnya dan pergi ke kamar..
Saat aku membuka pintu, aku melihatnya sedang duduk di depan jendela..
Angin dari luar pun masuk ke ruangan..
"Lian.." panggilku
Dia hanya menoleh ke arahku dan menjulurkan tangannya..
Aku pun tersenyum dan langsung mendekatkan diri kepadanya..
Saat aku hendak menggapai tangannya, dia pun langsung memegang pinggang ku dan memangku ku untuk duduk..

REINA!! (18+)  COMPLETEDWhere stories live. Discover now