Yoongi 5

7K 584 8
                                    

Bruk!
Byuuurr....
"Sekkiya Min Yoongi! DASAR BAJINGAN!" bentak Junmyeon menggelegar ke seluruh ruangan.

Yoongi juga kaget sendiri, sementara Junmyeon sudah diselimuti emosi, tangannya menarik tangan Yoongi, membawa pria itu ke sebuah kamar mandi kering belakang.

Kering?
Sekarang sudah tidak lagi.

Byuuurr...
Entah siapa yang menaruh seember air penuh di kamar mandi itu, tidak biasanya, tapi itu dipergunakan Junmyeon untuk mengguyur adiknya, ditambah lagi pusing yang masih belum hilang.

Belum selesai disitu, Junmyeon mencelupkan kepala adiknya itu ke bak yang terisi penuh dengan air, hingga Yoongi sulit bernafas, kemudian Junmyeon mengangkat kepala Yoongi yang sudah memerah itu.

"Memang enak basah? Kau akan kubuat sama seperti kertas-kertas itu, dasar pembawa sial!"

Junmyeon mencelupkan kepala Yoongi untuk kedua kali, Junmyeon menjambak rambut Yoongi untuk menarik adiknya agar menatapnya tajam.

Tapi bukan tatapan tajam, melainkan tatapan sendu dan sakit yang Junmyeon terima dari adiknya, tapi apa dia peduli?

Tentu saja tidak, Junmyeon malah membenturkan kepala adiknya itu ke tembok, hingga adiknya benar-benar kesakitan sekarang, iya, sakit kepala Yoongi kini bertambah berpuluh kali lipat.

Yoongi terduduk lemas, sekaligus bersyukur, karena kakaknya itu melepaskan genggaman--ani jambakan di rambutnya.

"Appo....hyung..." lirih Yoongi matanya sudah sayu ingin tertutup.

"Kau pikir aku peduli padamu? Bukannya bagus jika kau mati? Sama seperti eomma yang telah kau bunuh 6 tahun lalu"

"A-a-ani...H-hy-hyung..." Suara Yoongi bergetar akibat kedinginan.

"Kau mengelak?"

"Dasar bodoh!"

Bugh...

"Bajingan!"

Bugh....

"Kurasa cukup, tapi aku akan membunuhmu lain kali" ancam Junmyeon, setelah puas memukuli adiknya di bagian perut dan bibir.

Yoongi pasrah dengan apapun yang dilakukan kakaknya padanya, bahkan ia sudah pasrah ketika mendengar suara kamar mandi dikunci.

"Diam saja kau disana! Kalau perlu selamanya kau disana! Ini hukuman karena kau merusak berkasku! Dasar pembunuh!" hina Junmyeon berteriak hingga menelisik telinga Yoongi.

Yoongi sudah gak peduli akan itu, kepalanya sangat sakit, tubuhnya panas tapi terasa sangat dingin baginya, Yoongi limbung ke samping, dia gak sanggup lagi menahan dingin yang sudah melekat di tubuhnya.

Wajahnya pucat, sangat pucat, dia memang pucat, tapi ini bahkan puluhan kali lebih pucat dari biasanya, giginya terus bergemelatuk akibat menggigil, ditambah ini memang musim dingin, dan kamar mandi yang tentu saja tidak memiliki penghangat ruangan ini.

"Soo--soo-Soora..."

🥀





🥀






🥀





Deg!

Perasaan Soora mendadak tak enak, dia tengah makan siang berdua bersama Namjoon di cafe favorit mereka.

Melihat wajah kekasihnya mendadak kaget dan pucat pasi itu, Namjoon memutuskan untuk buka suara, "ada apa?"

"Eoh? Aniya...perasaanku mendadak tak enak, bisakah kita pulang sekarang, aku mengkhawatirkan seseorang" terang Soora.

Namjoon mengerti dan tau pasti siapa 'seseorang' yang tengah dikhawatirkan kekasihnya itu.

Dan tak berbeda di mobil, rasa khawatir makin menguar dan terasa di hati Soora, bahkan mungkin sekarang ia panik, hingga ia menggigiti kukunya sendiri, Namjoon memperhatikannya sambil fokus menyetir.

"Yoongi hyung itu sepupumu, aku pacarmu, apa jika keadaanku mirip dengan Yoongi hyung, kau akan sekhawatir ini juga? Atau tidak? Karena aku hanya seorang pacar?" batin Namjoon.

🔪🔪🔪🔪

Soora bilang pada Namjoon untuk menunggu di depan 10 menit, jika dalam 5 menit tak ada berita darinya, Namjoon boleh pulang, Namjoon pun mengangguk mengerti paham.

Soora masuk ke dalam rumah terburu-buru, langsung menyapa Junmyeon yang baru saja berganti baju, karena bajunya ikut basah dengan aksinya tadi.

"Eoh? Oppa? Lihat Yoongi oppa tidak?" tanya Soora.

"Molla, untuk apa aku memperdulikannya" ketus Junmyeon.

Soora berdecak kesal, ia merutuki dirinya sendiri, kenapa harus bertanya pada orang itu.

Soora sudah mencari Yoongi ke seluruh penjuru rumah tapi tidak menemukannya, bahkan ia hanya menemukan ponsel Yoongi yang tergeletak di karpet kamarnya begitu saja.

Hingga ia kembali lagi ke ruang tengah, melihat kakak sepupunya tengah membersihkan berkas-bekas yang basah tadi.

"Itu kenapa oppa?" Tanya Soora sambil mendekati pria jangkung itu.

"Pembawa sial itu yang menghancurkan ini semua"

Soora melihat basah di berkas kakaknya itu sebenarnya gak terlalu parah, karena hanya basah dan tidak terkoyak, "ya...kenapa tidak dikeringkan saja, menyeterikanya begitu? Oppa bisa suruh maid melakukannya, itu mudah kok, keringkan saja di kipas angin dulu beberapa jam, kemudian baru diseterika, dan bisa kering lagi" papar Soora, terlihat bahwa ia pandai menyelesaikan masalah.

"Geurae? Yasudah...terimakasih ya" ucap Junmyeon mau beranjak.

Greb!

Soora menahan tangan Junmyeon, "kurasa kau yang terlalu muak dengannya, bukan karena dia menumpahkan itu semua, kau tau itu, tapi kau tak bisa berpikir karena terlalu membencinya, lagipula ideku itu tidak gratis"

"Woah...Soora manisku sudah dewasa rupanya, apa? Kau mau belanja? Tas branded? Mobil mewah?"

Soora tertawa sinis, "kau hanya perlu jawab dimana keberadaan Yoongi oppa?"

Junmyeon yang tadinya tersenyum indah, berubah menatap tajam Soora, "aku bingung kenapa kau begitu peduli pada bajingan itu, dia ada di kamar mandi belakang, untuk sebuah hukuman"

Soora melepas genggamannya dan bergegas ke kamar mandi belakang.

"Min Yoongi, apa kau ingin menghancurkan hubungan keluarga Min? Bahkan kau membuat Soora berbicara dengan nada seperti itu padaku, dasar bajingan!"

Soora tergesa-gesa membuka kunci kamar mandi, hingga hampir ia menjatuhkan kuncinya.

"Omo! Oppa!"





















































"Apa aku pergi saja? Ini sudah 10 menit?"

####

Tbc

Gaje ya?
Yaa....semoga kalian suka aja deh...makasih....

Save Me -Yoongi [END] #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang