Terbongkar

3.4K 252 60
                                    

Assalamualaikum guys
Penasaran dengan kisah Arshad dan Meira selanjutnya???
Kira-kira kapan ya Meira bahagia?
Langsung aja baca ceritanya yuk!

###

Tok tok tok ....

Meira langsung menyembunyikan surat undangan dari Arshad di bawah bantal. Ia lalu segera membuka pintu.

Senyumnya mengembang begitu mendapati Yuda berdiri di hadapannya.

"Ada apa dengan mata kamu? Kamu habis nangis semalaman, Ra?".

Meira menggeleng. "Enggak".

"Jangan bohong. Apa ini ada hubungan sama Arshad lagi?" tebak Yuda.

"Enggak, kak. Meira cuman kangen aja sama mama. Kemarin nggak sengaja ngelihat ada anak-anak sama ibunya, mereka akrab dan kompak banget. Meira jadi iri. Terus keingat mama" ujar Meira berbohong.

Ia tidak mungkin mengatakan kalau ia sedih karena Arshad memberinya undangan. Hal itu akan membuat Yuda semakin tidak menyukai Arshad.

Sekarang saja Yuda sudah sangat tidak menyukai laki-laki itu. Apalagi kalau dirinya jujur?

Yuda menghela nafas. Ia menepuk pundak Meira pelan. "Kan ada kakak, Mama Siva dan papa".

Meira mengangguk-anggukkan kepala.

"Ngomong-ngomong, kamu jadi ke Bali?".

"Iya, ini mau beres-beres".

"Mau dibantuin?".

"Nggak usah, Meira bisa sendiri. Makasih ya kak. Tapi.... Jam segini, kenapa Kak Yuda masih disini? Nggak ke kantor?".

Yuda menggeleng "Kakak mau anterin kamu ke bandara. Kan bentar lagi kamu ke Bali".

"Aduh, nggak usah kak. Meira kan cuman tiga hari di Bali, terus balik lagi ke Jakarta. Nanti aja kalau Meira balik ke Paris, Kak Yuda baru anterin Meira ke bandara. Mending sekarang kakak ke kantor. Meira nggak mau kerjaan Kak Yuda kacau cuman gara-gara anterin Meira doang" tolaknya.

"Kamu yakin?".

"Iya. Pokoknya pas Meira balik ke Paris, Kak Yuda nggak boleh absen anterin ke bandara. Kalau bisa sama Diana sekalian".

Yuda tersenyum. Ia lalu memeluk Meira erat.

"Jangan sedih. Kalau kamu butuh bantuan, segera hubungi kakak. Kakak akan langsung pergi ke tempat kamu. Mau itu di Bali, Paris, atau ujung dunia manapun".

Meira mengangguk.

"Soal Arshad..... Lupakan dia. Dan mulai hidup kamu yang baru. Kakak ingin kamu selalu bahagia".

Meira yang merasa terharu, menumpahkan segala air matanya dalam pelukan Yuda.

Hatinya sedang sangat terluka sekarang ini, dan ia membutuhkan pelukan hangat dari kakaknya itu.

***

Tidak jauh berbeda dengan apa yang Meira lakukan, Fitri pun juga tengah sibuk mengepak barang-barangnya.

Sore ini ia akan kembali ke Jogja.

Bersama Arshad tentunya.

Ya, mereka akan kembali bersama-sama untuk mempersiapkan pernikahan yang akan diselenggarakan satu minggu lagi.

Namun entah mengapa hati Fitri menjadi semakin tidak tenang. Apalagi malam itu Rehan mengancamnya dengan membeberkan semua kebenaran Meira pada Arshad.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang