Part Bonus

6.9K 405 109
                                    

Hallooooooo
Pasti sudah penasaran kan apakah cerita ini berakhir sad/happy???
Awalnya author cuman buat chapter tambahan berupa sekuel aja, ehhhhh ternyata nulisnya kebanyakan. Malah lebih banyak dari chapter2 biasanya. Yaudah deh, author jadiin ini chapter bonus.
Well, Sudah siap menerima kenyataan ending remaja masa kini?????
Yuk, langsung aja👇

###

Arshad langsung menuju ke rumah sakit tempat Meira dirawat begitu ia sampai di Paris.

Yuda lebih dulu balik ke Paris setelah sambungan telfon waktu itu. Tapi Arshad tidak bisa ikut karena ia harus mengurus dokumen-dokumen penting supaya dapat pergi ke Paris.

Hal terakhir yang Arshad dengar dari Yuda adalah keadaan Meira yang sudah membaik. Itupun dua hari yang lalu.

Ketika Arshad berusaha menghubungi Yuda lagi, selalu tidak bisa. Entah itu Yuda tidak menjawab atau ponselnya mati.

Arshad jadi was-was dengan keadaan Meira. Apa waktu itu Yuda berbohong mengenai keadaan Meira yang sesungguhnya?

Jika memang keadaan Meira membaik, kenapa sampai sekarang Meira tidak pernah menghubunginya????

Atau setidaknya memberi kabar untuknya.

Jantung Arshad berdebar begitu kencang begitu ia sampai di depan rumah sakit tempat Meira dirawat.

Sebentar lagi....

Sebentar lagi ia akan tahu keadaan Meira yang sesungguhnya.

Jujur saja, Arshad benar-benar takut sekarang.

Ia takut hal buruk yang selama ini ia pikirkan ternyata benar-benar terjadi.

Jika memang itu kenyataan,

Mungkin....

Mungkin hati Arshad akan sulit untuk menerima.

"Bismillahirrahmanirrahim" lirih Arshad sebelum masuk ke dalam rumah sakit.

***

"Siapa yang bertamu, Ummi?" tanya Aisyah penasaran.

"Ya calon suami kamulah" jawab Ummi Laila santai.

"Hah, calon suami Aisyah???" pekiknya dengan mata membulat. "Kok Aisyah jadi dijodohin sih. Apa Ummi dan Abah nggak ingat kejadian di pernikahan Kak Arshad sama Mbak Fitri kemarin? Kalau kayak gitu lagi gimana? Katanya Ummi pengen anaknya bahagia. Aisyah nggak bahagia kalau dijodohin, Ummi".

Ummi Laila tersenyum "Kamu yakin mau nolak laki-laki yang satu ini? Orangnya baik lohhhh....".

"Enggak, Aisyah nggak mau pokoknya".

"Yaudah, kamu bilang sendiri ke Abah dan orang tua laki-laki itu sana. Bilang kalau kamu nggak mau dijodohin".

"Emang nggak papa?".

"Nggak papa. Dari pada kamu nolak pas waktu pernikahan?".

"Oh iya ya. Yaudah Ummi, Aisyah ke depan dulu" pamitnya.

Lagi-lagi Ummi Laila tertawa dengan tingkah Aisyah. Ia yakin ketika melihat siapa laki-laki itu, pasti Aisyah berubah pikiran.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Where stories live. Discover now