03 - OTHER SIDE

25.9K 2.4K 212
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak💜

🌙🌙🌙

        Liana terbangun karena suara gaduh yang terdengar sangat dekat di telinganya. Suara itu seperti bisikan, lalu berubah lagi menjadi jeritan yang lebih keras. Sontak Liana langsung terbangun dan duduk bersila di atas tempat tidurnya.
 
         Mata Liana membulat saat melihat pemandangan seisi kamarnya. Atmosfer kamarnya kini sudah berubah menjadi tempat perkumpulan makhluk tak kasat mata.

        Dengan tergesa Liana mengucek kedua matanya yang mungkin saja sedang bermasalah. Itu karena sudah satu minggu belakangan ini, ia tidak pernah lagi melihat makhluk tak kasat mata itu. Tapi, kali ini mereka terlihat dan terdengar lagi.

         Menjadi manusia yang memiliki kemampuan istimewa memang luar biasa. Tapi kadang-kadang Liana juga merasa terganggu dengan keberadaan mereka. Ada beberapa di antara mereka yang memiliki sifat jahil yang selalu mengganggu. Tapi ada juga beberapa dari mereka yang acuh dan tidak terlalu peduli dengan keberadaan manusia, seperti Liana.

         Namun, hantu tadi yang mengganggunya benar-benar sangat jahil. Setelah mengganggu tidur Liana, kini hantu itu terlihat melepaskan kepalanya dan membuatnya seperti bola yang dengan senangnya ia lempar ke sana kemari.

         Untung saja Liana sudah terbiasa menghadapi hantu seperti itu. Bahkan ada yang lebih parah. Dulu, saat Liana tinggal sendiri di kos-annya. Liana banyak sekali melihat hantu yang memiliki wajah hancur, ada juga di antara mereka yang tidak memiliki wajah, gigi keropos, mata yang penuh darah dan yang paling menakutkan adalah hantu yang bisa melepaskan anggota tubuhnya.

         Sebenarnya para hantu itu ingin mencari perhatian. Jadi mereka berulah seperti itu. Meski Liana sudah bisa melihat mereka sejak lama. Liana juga kadang kaget akibat ulah mereka. Kadang juga ketika Liana ada di toilet sekolah, satu di antara mereka yang bersemayam di dalam toilet itu langsung mengagetkan Liana. Kadang Liana berteriak histeris karena ulah mereka.

        "Kau, keluar dari sini. Dasar hantu gila." suara teriakan itu berasal dari seorang wanita yang berkulit pucat dengan rambut panjang hitamnya yang menjuntai. Wanita itu melayang dengan kecepatan cepat.

         "Sheila?!" ucap Liana dengan sedikit ragu. Namun, ketika wajah Sheila menampakkan wujudnya Liana langsung menyadari bahwa hantu wanita itu adalah Sheila.

         Ah, tentu saja Liana mengenali hantu itu. Namanya Sheila, salah satu teman sekolah Liana semasa SMA. Tapi sayangnya Sheila meninggal gara-gara meminum minuman yang telah di beri racun oleh mantan pacarnya. Mungkin itu juga alasannya kenapa Sheila terlihat berbeda dari hantu lainnya. Sheila terlihat masih sangat cantik, meski kulitnya sangat pucat. Tubuhnya pun tidak hancur ataupun cacat. Berbeda sekali dengan hantu yang lainnya.

        Tapi yang membuat Sheila tertahan di dunia manusia benar-benar tidak diketahui alasannya. Terhitung ini sudah bertahun-tahun sejak kematian Sheila dan Sheila tetap mengikuti Liana kemanapun Liana pergi.

       "Annyeong, Liana." sapa Sheila sambil menyengir. Senyumannya yang manis membuat Liana itu tersenyum.

        "Tunggu sebentar, aku akan menyelesaikan urusanku dengan hantu gila itu. Akan ku pastikan dia akan meninggalkan rumah ini karena tidak mau mengikuti tata tertib yang telah ku buat." kemudian Sheila kembali melayang dan mengejar hantu yang ia maksud.

        Sheila sejak dulu memang sangat galak. Bahkan hingga kini, para hantu saja di buat terbirit-birit.

         Liana meraih ponselnya dan ternyata sekarang sudah jam empat pagi. Semestinya Liana harus bergegas untuk turun dan memulai pekerjaannya yang baru di dapur. Tapi sebelum itu Liana harus mencuci pakaian yang ada di keranjang. Bukan pakaian suaminya, hanya pakaiannya saja.

Singularity [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang