39 - FOREVER LOVE

17.5K 1.4K 78
                                    

           Taehyung duduk di kursi kebanggaannya dengan wajah yang tertunduk. Pria itu lelah. Pekerjaan yang menggunung membuatnya kehilangan banyak energi.

            Di tambah lagi Jeon yang sedari tadi mengomel membuat Taehyung harus rela mengorbankan telinganya.

            Jeon mengomel karena Taehyung berkeras kepala ingin menyelesaikan pekerjaannya. Padahal pria itu belum makan siang. Jadi Jeon berinisiatif untuk mengajak Taehyung keluar untuk makan. Tapi, lihatlah, Taehyung hanya mendiami Jeon.

              Ingin rasanya Jeon melemparkan sepatu ke arah Taehyung. Jika saja Jeon tidak memiliki sopan santun, sudah dari tadi sepatunya melayang.

            "Ayolah, kau ini, kan bisa di lanjut sebentar."

             "Hmm."

             Jeon melonggarkan dasinya dengan kasar. Kemudian Jeon menatap Taehyung. Otaknya terus saja berpikir. Apa yang bisa membuat Taehyung menurut kepadanya.

             Apa?

            Tiba-tiba saja pikiran Jeon menjadi lebih terbuka. Satu nama terlintas dalam pikiran Jeon.

            "Kau tidak mau makan, baiklah! Aku akan menelfon Liana, biar dia memarahimu."

             Taehyung yang mendengar nama Liana langsung bangkit dan berjalan mendahului Jeon. Tapi sayangnya, keberuntungan tidak berpihak pada Taehyung. Pria itu malah tersandung dengan ujung meja. Hingga pria itu langsung terjatuh, suara heboh Jeon langsung membuat ruangan itu menjadi gaduh.

            "Ya ampun, kau ini kenapa?"

            Jeon langsung berlari ke arah Taehyung. Awalnya Jeon mengira jika Taehyung tidak kenapa-kenapa. Tapi melihat tidak ada pergerakan, akhirnya Jeon panik juga.

             "Taehyung?!"

            Jeon mengguncang punggung Taehyung, berharap pria itu bisa berbalik badan dan bangun.

            Tapi pria itu justru malah diam saja.
 

🌙🌙🌙

 
            Di tempat lain, Liana terduduk di sebuah cafe dengan desain yang sangat indah. Cafe itu di penuhi dengan lampu kerlap kerlip yang sangat terang. Yang membuat Liana merasa betah, karena di Cafe itu terdengar suara lagu Love Maze - BTS. Lagu itu adalah lagu yang sangat bagus, dan meski begitu, lagu itu jarang di putar di cafe, tapi kali ini, lagu itu terputar untuk Liana. Bukankah ini menyenangkan?

          Liana memejamkan mata sembari menikmati alunan musik yang maish menari-nari di telinganya.

          Senyuman Liana merekah, menandakan bahwa ia merasa bahagia.

           "Apa aku membuatmu lama menunggu?"

           Suara itu membuat Liana langsung membuka matanya dan mendonggak. Matanya menatap sosok yang ia yakini akan membuat semuanya menjadi bermasalah. Entah apa yang akan sosok itu katakan.

           Tapi, Liana memiliki kelebihan, di mana ia bisa mengetahui secara sekilas, apa yang akan terjadi di hari esok.

Singularity [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang