08 - DECLARATION

21.7K 2.1K 27
                                    

    Jangan lupa tinggalkan jejak yah💜


🌙🌙🌙


     "Kau, pulang saja!"

     "Tidak, di sini saja."

     "Berhenti jadi wanita yang keras kepala!"

      Liana terdiam. Wanita itu tidak akan menanggapi ucapan Taehyung.

      "Aku baik padamu karena kau membantuku di hari kemarin. Itu saja." kata Taehyung dengan suara yang sangat dingin. Liana yang mendengar itu hanya diam. Memang apa yang Liana harapkan? Tidak ada.

       "Kau tahu kan, pernikahan kita adalah kesalahan."

       Liana menarik napas. Liana merasa bahwa ini sudah tidak bisa lagi di perjelas. Karena Liana benar-benar sudah sangat paham dengan semuanya.

       "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkan."

       Taehyung mengangguk dan menatap mata Liana dengan dalam. Begitupun dengan Liana.

      "Kalau begitu, ku harap kau tidak berharap lebih." Taehyung mengatakan itu dengan cepat. Dan Liana menanggapinya dengan anggukan kecil.

      "Karena, aku mencintai wanita lain."

       Liana langsung tersenyum mendengar itu. Sungguh, ia tidak akan berharap lebih dengan pernikahan ini. Karena Liana rasanya sudah tahu akhirnya.

🌙🌙🌙

       Malam yang terasa begitu singkat. Liana terbangun dari tidurnya yang terasa sangat nyaman. Namun, dengan keadaan yang sudah berbeda. Liana menatap sekeliling dengan mata membulat. Di mana ia sekarang?

       Aroma maskulin yang menelusup di indera penciumannya membuat Liana semakin kaget. Apa yang bisa terjadi dalam jangka waktu hanya semalam?

       Liana melirik jam dinding dan matanya kembali membulat. Sudah berapa lama ia tertidur? Ini bukan pagi tapi sudah siang. Sepertinya ada yang salah dengan Liana kali ini. Tidak biasanya ia tertidur sampai seperti ini. Terbangun saat sudah siang, pukul sebelas.

       Semakin lengkap semua, kini Liana menyadari keadaannya. Ia tengah berada di dalam kandang harimau yang dingin. Liana menggelengkan kepalanya sebelum ia berlari keluar dengan cepat.

       Sungguh, ini mungkin hari paling sial yang pernah Liana alami.

       Tubuh kecilnya terdorong ke belakang akibat menabrak seseorang di depan pintu kamar. Untungnya Liana tidak jatuh.

       Mata keduanya langsung bertemu.

      "Baru bangun?"

       Liana menaikkan alisnya bingung. Tumben saja pria ini tidak tempramen.

       "Aku lapar."

       "Maaf, ini semua gara-gara aku kesiangan." kata Liana dengan rasa bersalah.

       "Aku tahu."

       Liana mengangguk. Dan membungkuk sedikit, ia ingin segera pergi dan tidak bertemu dengan pria yang ada di hadapannya.

       "Nanti malam temani aku ke acara rekan bisnis ku."

       Kepala Liana langsung pusing. Apa lagi ini? "Tapi besok hari senin."

       "Lalu kenapa?" tiba-tiba saja Taehyung merasa kesal. Karena secara tidak langsung wanita itu menolak ajakannya.

       "Aku sudah menyiapkan samuanya. Jadi, kau tinggal menurut."

Singularity [ TERBIT ]Where stories live. Discover now