Pelacur dan Sisa-sisa Cahayanya

129 6 0
                                    

/i/
Kutemukan sebuah dompet di pinggir
jalan sebelum Tuhan memberiku
rasa sombong.
Di dalamnya, tertulis sebuah pesan,
seperti ancaman pembunuhan
untuk cahaya di sekitar kepalaku.
"Tak ada orang di sekitar sini,
tak ada pertokoan, perumahan,
ataupun warung-warung,"
Aku menaiki kembali motor tua
yang makin hari sakit batuknya
makin parah, aku sudah berjaga-jaga
membawa sebuah obat batuk yang
kubawa dari rumah.
Dompet itu kubawa, kuselipkan di
dalam tas ranselku yang berisi
buku-buku paket kuliah.

/ii/
Sambil kumenuju kantor polisi di pusat kota,
yang biasanya ramai dengan orang-orang
yang belajar ataupun mengajar
di tengah perjalanan, kulihat seorang
wanita berbaju kumuh, tanpa alas kaki.
Di trotoar.
Kuberhenti di sebelahnya,
"Eh, kau bau," ucapku spontan.
"Aku seorang pelacur," jawabnya.
"Jangan dekat-dekat denganku,"
Tiba-tiba dia mencium bau tubuhku,
"Kau sudah sombong dari awal cerita," ucapnya.

2019

Sunyi-sunyi KecilWhere stories live. Discover now