Part 33

18.7K 846 21
                                    

Sudah sebulan semenjak kepergian Karen. Regan sudah berusaha untuk mencari Karen di manapun tempat yang mungkin didatangi Karen. Apartemen Karen yang ditinggali wanita itu sebelum ia menikah. Tetapi sesampainya di sana ia tak menemukan apapun. Bahkan sang resepsionis mengatakan bahwa, Karen telah lama tidak datang lagi ke sana semenjak ia menikah.

Regan semakin dibuat frustasi olehnya. Dimas, orang suruhannya untuk mencari tahu di mana keberadaan Karen sampai sekarang belum menemukan apapun.

Regan sudah sangat kacau. Sebulan terakhir hanya ia habiskan untuk merenungi semua kesalahannya. Bahkan tampak jelas kantung mata di wajahnya. Penampilannya semakin kacau, ditambah tubuhnya yang semakin kurus.

Regan menghabiskan seluruh waktunya hanya di kantor. Dia menjadi seorang yang workaholic. Bahkan melebihi pada saat ia masih hilang ingatan.

Regan semakin bersikap dingin seolah tak pernah tersentuh siapapun. Ia akan mengurung diri di ruangannya dengan tumpukan berkas yang tak tahu kapan habisnya. Mungkin inilah efek dari kepergian seseorang dari hidup kita. Apalagi jika itu karena kesalahan kita.

Regan keluar dari ruangannya, para pegawai menyapanya namun hanya dibalas dengan tatapan dingin miliknya. Ia menuju ke basement dimana mobilnya terparkir. Regan mengemudikan mobilnya meninggalkan kantornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia hanya tersenyum sinis saat mendengar teriakan umpatan orang-orang dan suara klakson mobil mereka di jalan.

Regan berhenti di sebuah flower shop, ia membeli sebuket bunga lily putih. Ia tersenyum seraya mencium harum bunga dengan hidung mancungnya. Bunga itu adalah bunga kesukaan seseorang yang sangat disayanginya.

Sudah lama Regan tak mengunjunginya. Rasa rindu membuncah dalam hatinya. Hari ini Regan memutuskan untuk menemuinya. Ia akan meminta maaf karena tidak pernah menemuinya. Mungkin dia akan marah, namun Regan yakin dia tidak akan bisa melakukannya.

Regan kembali melajukan mobilnya. Mobilnya memasuki area sebuah pemakaman umum. Regan mengenakan kaca mata hitamnya untuk menutupi mata sayunya. Kemudian ia turun dari mobil, tak lupa membawa bunga lily di genggamannya.

Langkah Regan terhenti di sebuah makam yang berada di bawah pohon besar. Deni Wirawan, sebuah nama yang tertera di batu nisan makam tersebut. Regan duduk di samping makam lalu meletakkan buket bunga lily di atas makam sahabatnya itu.

"Hai, dude... Apa kabar? Sudah lama aku tidak mengunjungimu" Ucap Regan seraya menyentuh batu nisan milik sahabatnya itu.

"Kau tahu, aku sangat berterima kasih kepadamu. Berkatmu aku kembali merasakan manisnya jatuh cinta, setelah aku merasakan pahitnya cinta. Wanita yang kau pilihkan untuk menjadi istriku itu, sudah mencuri hatiku. Aku sangat bahagia karena dia juga menerimaku sebagai pria dalam hidupnya, meskipun aku tahu, kaulah cinta pertamanya. Tapi aku berjanji akan menjadi yang terakhir untuknya"

Regan menghela napasnya kasar sebelum melanjutkan kembali perkataannya.
"Kami hidup bahagia sebagai sepasang suami istri. Melengkapi semua kekurangan satu sama lain. Tapi karena kesalahanku, dia mulai menjauh, meskipun masih berdiri di sampingku. Aku yang menciptakan jarak diantara kami sehingga aku harus kehilangannya. Aku minta maaf karena aku tidak bisa menepati janjiku padamu. Janji untuk menjaganya saat kau tidak lagi berada di sampingnya"

Tak terasa air mata keluar dari pelupuk mata Regan. Regan melepaskan kaca mata miliknya dan mengusap air mata yang mulai jatuh di pipinya.

"Aku tahu aku sudah membuat kesalahan yang mungkin tak bisa untuk dimaafkan. Tapi aku berjanji, aku akan menemukannya dan akan meminta maaf padanya. Aku rela untuk berlutut di hadapannya agar dia mau memaafkan semua kesalahanku"

Jodoh Dari Sahabatku (E N D) ✅Where stories live. Discover now