Chapter 3

4.9K 474 2
                                    

.
.
.

.
.
.

"Tumbal Manusia,"

"Cukup mengerti mengapa harus ada pahlawan,"

"Jadi apa yang akan anda lakukan?"

"Bukankah itu pertanyaan ku?"

"Ehehe, maaf aku rasa bukankah lebih baik kita mencari tempat istirahat,"

Yuki melihat langit yang mulai berwarna oranye lalu mengangguk mengerti.

"Ya, kita harus berkemah,"

Peri itu berputar dan mengarahkan Yuki ke tempat yang lebih baik.

..

Yuki membuka matanya. Dia bangun diatas dedaunan kering, dia menggosok matanya lalu menatap kosong hutan disekelilingnya.

"Aku sedikit berharap ini mimpi," Gumam nya.

Dia melihat sekitar untuk menemukan peri kecil pepembimbingnya. Dia tidak dapat menemukannya. Dia sendiri disana.

"Lily? Lily?"

srek!

Yuki melompat mundur dan mengambil posisi siaga, setelah mendengar semak beberapa meter didepannya bergerak.

"Nona Yuki? Anda memanggil ku?" Suara keluar dari semak itu.

Itu bukan suara yang familiar ditelinga nya. Tapi dia berbicara seperti peri Lily.

Yuki tidak menanggapinya. Dia waspada da bingung.

Sesaat kemudian dia melihat gadis kecil yang mungkin seusia denga tubuh barunya ini keluar dari semak membawa beberapa apel.

Mata Permata murni itu terbelalak.

"Hima?" Suara terdengar purau.

Didepannya gadis dengan rambut Coklat dengan mata hijau. Pandangannya menburam, napasnya tersengal, rasa hangat yang mengalir dipipi dan hatinya.

"N-nona Yuki?!" Gadis itu panik.

Yuki tersentak. Gadis itu bukan seorang yang dikenalnya.

"Siapa?" Dia bertanya dengan berat

"Ini saya Lily,"

"Lily? Tapi bagaimana?"

"Peri memiliki kemampuan untuk berubah menjadi mirip manusia, saya berterima kasih anda memberikan saya tubuh ini," ucap Lily.

"..,"

"Apakah ada yang salah, nona?

"Mengapa kau mendapatkan tubuh yang mirip seseorang yang ku sayangi yang telah mati?"

"Ma-maafkan aku! Aku akan kembali ke wujud semula," Lily berkata panik.

Tapi sebelum dia dapat kembali, sebuah pelukan menguncinya.

"No-na?"

"...,"

Lily membalas pelukannya walaupun canggung. Dia bingung, apakah dia sudah berbuat salah.

Beberapa menit mereka diam dalam posisi itu. Akhirnya Yuki melepaskan pelukannya. Suasana hening berada di antara mereka.

"Maafkan aku, nona."

"Tidak, aku yang salah.. terima kasih,"

"Sama-sama?"

Yuki tersenyum. "Bagaimana jika kita ke desa terdekat?" "Dan bisakah kau memanggilku Aneira? Aku ingin melupakan nama lama itu, "

.

Seperti biasa Lucas akan pergi ke hutan untuk menebang pohon setiap sore di akhir bulan. Dia selalu sengaja pergi lebih dalam untuk menemukan beberapa tanaman obat yang tumbuh diluar padang Zitry. Padang bunga disana penuh obat tetapi udara yang menyelimuti tempat itu berbahaya jika terlalu lama dihirup.

Cukup aneh untuk seorang penebang pohon, dia membawa pedang menggantung dipingganya. Dengan tempat yang berada dipinggir perbatasan Kerajaan, mungkin dia waspada.

Setelah menemukan pohon yang tepat dia mulai menebangnya.

"Kkyyyaaa!"

"Lily!"

Lucas tersentak dengan jeritan itu dan mencari sumbernya. Dan menemukan dua orang gadis kecil di ujung pohon yang ditebang nya. Pohon itu lebih tinggi dari yang dia bayangkan.

"Apa kalian baik-baik saja?! " Teriaknya panik mendekati mereka.

Salah satu gadis itu yang terduduk dekat pohon yang ditebang nya menatapnya ketakutan dan gadis disebelahnya menatapnya waspada seakan siap untuk menyerangnya jika sesuatu terjadi.

"A-aaku minta maaf, aku tidak mengira akan ada orang disini, apa yang kalian lakukan disini? Apa kalian baik-baik saja? "

"Siapa? " Gadis dengan rambut perak berkilau bertanya kepadanya.

Lucas sedikit terpana dengan tampilan itu. Mengingatkan nya akan dongeng yang selalu dibacakan untuk anak-anak. Ketegasan dimata perak yang sedikit kemerahan itu tidak layak berada di tubuh gadis kecil didepannya. Dia tersentak saat kedua gadis itu siap melarikan diri.

"Tunggu! Aku Lucas penjaga desa Gissham! " Teriaknya.

Kedua gadis itu berhenti dan memandang nya seperti berharap.

"Benarkah? "

"Ya, "

"Tolong kami, " Ucap gadis berambut perak itu.

Catatan penulis:

-

Kedunia novel kusendiri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang