Chapter 27

2K 174 10
                                    

.

..

...

..

.


Saat kau terlahir, kau tidak bisa memilih untuk lahir di sebuah keluarga dan ras yang kau inginkan.

'Nasib itu tidak diperuntukkan untuk mu'


Setelah kau lahir nasib kehidupan mu telah dijalin layaknya benang yang siap untuk dijadikan sebuah kain yang bernama kehidupan. Benang itu tak akan dijahit lurus, terkadang akan harus berkelok-kelok untuk mendapatkan pola yang indah. Setelah kain selesai benang itu akan dipotong dan tugas benang itu sudah selesai.

'Apakah kau telah menjadi kain yang indah?'

.
.

Fang menatap matahari tenggelam jauh dari kereta kuda yang sebelumnya telah diserang. Dia duduk meringkuk menghadap bola orange yang akan segera tenggelam. Matanya masih berkaca-kaca, sesekali dia menggosok nya dengan sedikit kasar. Napasnya terengah-enggah mencoba untuk kembali normal.

Kabut yang sebelumnya menyelimuti daerah itu menghilang setelah sekelompok orang yang menyerang mereka pergi. Seolah kabut itu berasal dari mereka. Lily diambil oleh mereka, Aneira mengejar nya, dan Fii...

"Hah, kita baru saja bercanda, " Gumamnya. Dia membuka kepalan tangannya dan gelang yang selalu dipakai Fii berada di tangannya.

"Sampai kan salam ku kepada Ibu dan Ayah, juga kakek dan nenek, "

Fang kembali menggenggam erat gelang itu seolah itu akan segera direbut darinya, dia memakin meringkuk dan sedikit menggigil menahan tangis.

Dia sekarang berfikir, apakah ini salahnya? Seharusnya dia tidak ikut? Seharusnya dia tetap di desa? Akan lebih baik jika dia menolak ajakan Aneira.

Ah, benar. Gadis yang memiliki kekuatan Statacia itu, apakah benar Statacia sebenarnya? Aneira sebenarnya siapa kau? Aku tahu kutukan yang berada di tubuhku hilang karena mu, tapi apa kau telah merencanakan ini?

Hati Fang pedih memikirkan itu. Lalu tiba-tiba tubuhnya tersentak.

"Apa yang aku pikir kan?! " Teriaknya.

Wajahnya berkerut kesal, bagaimana bisa dia memikirkan sesuatu yang buruk tentang temannya. Apakah kutukan itu masih ada dan mempengaruhi nya? Aneira tidak menghilangkannya?

"Fang apa kau tidak apa? "

"Aaarrrggg! " Dia menjambak rambutnya sendiri. Telinganya turun tak ingin mendengar apapun.

"Fang! " Vin segera menahan nya setelah berteriak. Fang memberontak dia tak suka saat seseorang menahannya.

"Tenanglah! Adikmu tak akan senang melihat mu seperti ini! " Teriak Vin.

Fang tersentak membuka matanya yang sempat terpejam, perlahan dia tidak melawan. Vin melepasnya dan Fang hanya menunduk menatap tanah.

Air matanya jatuh ke tanah, dia terinsak, tangannya memeluk dirinya sendiri.

"A--aku.. Ma--maafkan aku, " Ucapnya.

Tangan ksatria itu mengusap pelan kepala manusia serigala itu.

"Tidak, aku yang seharusnya minta maaf, " Balasnya, dan tersenyum melihat Fang mulai menatapnya.

"Setelah kejadian ini aku benar-benar berfikir apakah aku seorang ksatria?" Vin duduk disebelah Fang.

"Aku merasa sangat hebat karena beberapa hal. Tapi orang-orang tadi membuat ku kembali jatuh, dan menyadarkan ku jika masih banyak orang diluar sana yang lebih kuat dariku, "

"Tapi anda sudah sangat kuat, " Suara Fang kasih bergetar, tapi itu membuat Vin senang bahwa anak itu berbicara.

"Semua orang itu kuat, kau tahu. Hanya tergantung bagaimana orang lain yang melihat nya. Kita tak tahu seberapa kuat seseorang sebelum melihatnya atau bertarung dengannya. Hei, sebenarnya kau cukup kuat untuk seusia mu? "

"Aku bahkan tidak bisa melindungi adik-ku, "

"Saat seusia mu, aku masih menggunakan pedang kayu. Aku.. Aku memang belum pernah kehilangan keluarga sebelumnya, tapi aku selalu ketakutan jika tahu aku kehilangan mereka, maaf tidak mengetahui perasaan mu, tapi aku tahu dan juga tidak, " Jelas Vin. Dia menyisir rambutnya dengan tangannya. "Aku merasa bodoh, " Dia menyeringai bingung.

"Hhm, apakah anda pernah merasa curiga dengan teman anda? "

"Kau ingin membicarakan Puteri Cahaya, " Tebak Vin. Fang terkejut. "Maaf, "

"Rasa curiga memang selalu menyertai saat kita berteman. Walaupun aku baru saja bertemu dengannya, ini bukan rencana nya," Jawab Vin. "Aku awalnya berfikir dia akan menolak kami lalu pergi diam-diam dari desa itu, "

"Eh? Mengapa? "

"Dia terlihat sangat tidak ingin terlibat, " Ucap Vin simpel.

"Bagaimana jika dia menolak dan pergi? Bagaimana dengan kami? Dia teman kami, "

"Jika dia menolak dan pergi, bukan berarti dia tidak memikirkan kalian, dia sangat memikirkan kalian. Jika dia menolak dan tetap tinggal disana, apakah desa itu akan tetap aman. Dia sekarang tahu dia akan menjadi incaran, kemungkinan besar desa tempat kalian tinggal akan berakhir seperti kejadian lalu. Puteri Cahaya, sebenarnya aku terkejut bagaimana gadis itu begitu pintar, tapi agak terlalu pintar seolah menunggu waktu untuk menjatuhkannya, " Jelas Vin.

"Lalu mengapa dia menerima tawaran ini? "

"Aku rasa, surat dari Penasihat Kerajaannya, Tuan Khan. Yang membuatnya menerimanya, " Vin memasang wajah berfikir. "Saat kami berbincang dengannya atas nama Raja, dia terlihat tidak peduli. Tapi setelah membaca surat itu, dia menyetujui nya begitu saja, "

"Apa karena Penasihat Kerajaan menggunakan huruf yang aneh? "

"Eh?"

"Aku sekilas melihat nya. Tapi aku tidak mengerti apa yang ditulis di sana, sungguh! " Fang panik, setelah mungkin saja dia mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dia ketahui.

"Bukan hanya huruf, beliau terkadang berbicara dengan bahasa yang aneh, "

"Apa mungkin itu bahasa kuno? "

"Aku tidak tahu. Berasal dari mana beliau, aku tidak tahu. Tuan Khan memang penuh dengan rahasia, kami tidak mencurigai nya karena tidak ada alasan baginya mengkhianati kerajaan, setelah apa yang dia lakukan untuk kerajaan ini. Dan beliau juga adalah sahabat Yang mulia Raja sejak kecil, "

"Apa hubungannya dengan Aneira? " Tanya Fang.

"Huruf dan bahasa, mungkin mereka berasal dari tempat yang sama?"





Catatan penulis:

Update cerita ini dipindahkan ke hari Minggu. Karena aku sudah sekolah online kembali 😭

Jika urusan jam berapaa updatenya, tergantung mood aja. Kalau Hari, hari Minggu Update nya. Jika tidak mood gak update.. :)




(8/8/21)

Kedunia novel kusendiri!Where stories live. Discover now