Chapter 21

1.6K 192 5
                                    

.

..

...

..

.

"Jadi Putri Cahaya yang sekarang dirumorkan itu berada dipihak Ratu. Setelah mendengar bahwa aku juga Putri Cahaya, Raja pun bertindak cepat. Bukankah itu tindakan mencolok?" Aneira memegang dagunya.

"Memang. Tapi itu tindakan satu satunya untuk setidaknya menyeimbangkan dukungan dari Bangsawan tingkat rendah dan Rakyat biasa. Apakah kalian cukup mengerti? Situasi kita mengharuskan untuk mendukung Raja, dan kemungkinan juga Aneira, kau akan bergabung dengan Kelompok Bangsawan Muda yang mengikuti Pangeran ke-2," Lucas menatap Aneira yang langsung membuat air muka tak puas.

"Aku tak akan melakukannya. Jujur saja aku tidak menyukai Pangeran itu. Jika aku bergabung dengan mereka, sepertinya peluang Ratu untuk mendekatiku lebih besar. Dalam beberapa pernyataan yang Kakak berikan ku rasa Yang Mulia Ratu tidak begitu baik," Gadis berambut perak itu menyilangkan tangannya. Lucas menghela napas.

"Ini sudah lama terjadi, saat aku masih tinggal di Ibu Kota. Guren yang menyerang kita tadi, dulu dia adalah temanku. Ayahku adalah Bangsawan Baron, walaupun begitu kami tidak menganggap diri kami bangsawan, kami hanya pedagang yang cukup terkenal kala itu dan Keluarga kami dianungrahi Gelar bangsawan itu.

Aku berteman dengan Guren karena bisnis ayah kami. Tapi setelah Partai Ratu dibentuk, dan kami bangsawan tingkat rendah di suruh untuk mengikutinya yang di iming-imingi dengan keuntungan setelah kami masuk. Ayahku menolak, dan itu membuat ayah Guren kecewa dan memutuskan kerjasama. Mulai saat itu Guren bertindak seakan aku adalah musuhnya. Beberapa waktu berlalu dan bisnis ayahku memburuk begitu pula kesehatannya. Setelah dia meninggal aku memutuskan untuk pergi dari Ibu Kota. Karena orang-orang yang melayat ayahku mengatakan bahwa Bisnis yang jatuh ini bukanlah suatu kebetulan,"

"Maafkan aku. Aku turut berduka tentang ayahmu," Ucap Aneira menundukan kepalanya.

"Tak apa. Setidaknya aku sudah bahagia bisa tinggal disini. Aku memiliki beberapa kenalan di Ibu Kota Kerajaan, aku harap kamu mencari mereka jika memiliki masalah, aku cukup yakin mereka akan membantu,"

"Aku belum memutuskan untuk pergi, tapi mereka akan membuat berbagai cara agar aku pergi. Ah.. aku akan membacanya dahulu," Dia membuka amplop yang berisi surat dari Penasihat Kerajaan.

Dia dengan hati-hati membuka segel kerajaan dan mengeluarkan suratnya. Awalnya dia tidak menyadarinya, tapi setelah membaca beberapa kalimat dia baru saja menyadari Bahasa apa yang dipakai surat itu.

Matanya terbelalak melihat surat ditangannya.

Lucas dan Fang khawatir dengan ekspresi yang ditunjukan Aneira dan melihat sekilas tulisan yang tertera pada surat itu. Fang membuat ekspresi bingung karena tidak mengenali satu pun huruf yang ada disana.

"Aku tidak pernah melihat huruf itu," Ungkab anak serigala itu.

"Aneira apa kamu mengerti tulisan itu? Aku pernah mendengar bahwa Penasihat Kerajaan adalah orang yang unik dan terkadang mengatakan sesuatu yang aneh,"

Aneira terdiam sesaat setelah menyelesaikan kalimat terakhir pada surat itu.

"Aku mengerti," ucapnya.

"Apa itu salah satu kemampuan Pah-- maksudku Putri Cahaya?" Tanya Fang. Aneira mengabaikan pertanyaan itu.

"Hah.. Sepertinya aku akan pergi. Kak Lucas tolong jelaskan lebih banyak tentang Istana dan orang-orang didalamnya,"

Catatan Penulis;

Dulu chapter 21 itu Aneira udah di Ibu Kota, banyak sekali yang berubah. Untuk kalian pembaca lama/yang sudah membaca cerita ini dalam versi lama 'mungkin' disarankan oleh ku untuk membaca kembali chapter awal karena cerita ini berubah banyak. Dimana tokoh akan dikurangi atau ditambahkan secara brutal di Chapter kedepan.

Dulu juga ada Chapter yang memiliki Gambar/Foto/Picture/dll. Tapi sekarang aku menghapusnya karena takut dengan 'Hak Cipta' yah walaupun cover cerita ini masih nyolong dari Google.

Jika kalian ingin tahu gambar yang aku pakai itu apa, kalau tidak salah namanya "Rioland" Cari aja di Web Zero.chan. Jujur aku gak tahu itu punya siapa, dari mana, dan kapan dibuatnya. Entah itu Ilustrasi Light Novel atau sejenisnya itu adalah gambar Ke-2 yang menginspirasi ku buat cerita ini, pas zaman dimana tokoh rambut Perak/Putih lagi tren di dunia per Anime-an.

Nah gimana Ceritanya sampai saat ini? Seru enggaknya itu pendapat masing-masing, kalau enggak ya gak usah diterusin bacanya, aku gak nyaranin. Vote juga kasih di Chapter Favorit bukan di semua Chapter, tapi aku senang Ehe..

Sebenarnya masih banyak yang ingin ku ungkabkan. Tapi nanti aku akan buat Chapter Curhatan, ehehe.. Gak pa pa kan.

(4/7/21)

Kedunia novel kusendiri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang