Chapter 28

466 69 6
                                    

.
.

.
.

.
.

Aneira menatap layar didepannya yang terus mengulangi film pendek. Gambar yang sama dan percakapan yang sama terus diulang, seperti dia harus mengingat setiap adegan dalam film itu.

"Statacia, ini-kah ingatanmu? " Gumamnya.

Dia duduk diam diruang gelap itu dengan film yang terus terulang.

.

"Yang mulia? "

"Ya, Jack? "

Pemuda itu terlihat ragu.

"Katakanlah, " Ucap Statacia dengan lembut.

"Ini tentang Syla, setelah Ketua meninggal dan saat dia menggantikan nya.. Dia membatasi pergerakan kami, kami tahu dia hanya khawatir kami akan terluka atau apapun yang bisa mengancam nyawa kami.. Dan dia akan menjadi agresif bila mendapati salah satu dari kami jauh dari kelompok, atau terpisah saat berburu atau mencari informasi, kami.. Itulah mengapa kami menangkap gadis itu. Dia memiliki aura peri yang akrab dengan kami, dan Syla marah karena mendapatinya bersama manusia, " Jelas Jack.

"Dia takut akan kehilangan kalian. Terlalu takut hingga membuat dirinya sendiri ketakutan akan apa yang dilakukan nya, "

"Syla takut pada dirinya sendiri? " Tanya Shindy.

"Hutan ini bernyanyi tentang cerita betapa takutnya dia, " Statacia mendongakan kepalanya melihat ayunan dahan pohon yang rimbun tertiup angin.

Keheningan menyelimuti mereka, suara angin yang melewati sela dedaunan yang mengiringi perjalanan mereka. Statacia bersenandung lembut setelah nya, lagu indah yang di dengarnya dari jiwa dunia lain.

"Yang mulia, didepan sana kita akan sampai, ada sebuah penghalang sihir disana. Kami tidak tahu apakah anda dapat melewatinya.. Maksudku dengan keadaan anda-"

"Aku mengerti. Ray Terima kasih, " Dia berterima kasih, dan turun dari punggung Ray.

Statacia bersenandung kecil kemudian diujung jarinya bercahaya, dia mengulurkan tangannya kedepan dan sesuatu yang tak terlihat mulai goyah perlahan membiarkannya masuk.

Yang lainnya mengikuti karena penghalang itu bukanlah untuk menghalangi mereka. Suara daun kering yang diinjak dan hembusan angin tajam langsung mengelilingi mereka.

"Siapa disana? ! Bagaimana kau bisa disini?! " Suara tegas datang dari seorang gadis dengan busur yang telah siap di lepas kapan saja dilengannya.

"Syla, " Panggilnya. Syla membeku.

"Yang mulia? " Dia menurunkan senjata nya. Dengan tatapan tak percaya dia melihat Statacia dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Senang kau mengenaliku, " Iris perak nya memancarkan kehangatan.

"A-aku--" Air mata mengalir dari gadis dengan rambut pirang itu. Beban menjadi pemimpin membuatnya begitu lelah. "Bagaimana bisa? "

"Sejak awal kami tidak pernah mati. Kami hanya dipindahkan ke suatu tempat dan kembali lagi untuk digunakan. Seperti perkakas dalam kotak, mereka akan kembali berguna bila berada diluar kotak. Sebenarnya kami tidak diperbolehkan untuk mati waktu itu, " Jelas Statacia.

"500 tahun yang lalu, bukan kah tugas kalian sudah selesai? " Tanya Syla.

"Lebih baik kalian lepaskan Lily, roh kono itu terlalu kuat untuk kalian hadapi, "

Setelah mengucapkan itu ada beberapa teriakan keluar dari balik pepohonan disana.. Beberapa peri terbang dengan panik menghindari akar-akar yang menyerang mereka. Seberapa saat kemudian sebuah goncangan mereka rasakan.

"A-apa yang terjadi? "

Sebuah pohon dengan cepat tumbuh menjulang lebih tinggi dari pohon sekitarnya.

"Roh kuno akan mengamuk bila terpisah dari tuannya dengan paksa, "



Catatan penulis:

Terakhir aku perbaharui kemarin itu tanggal 8 Agustus, udah lama ya. Sekolah ku udah tatap muka, dan karena udah kelas 12 sibuknya minta ampun.

Terima kasih telah membaca cerita ini, vote di chapter favorit kalian untuk membantuku kembali semangat!

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Apr 16, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Kedunia novel kusendiri!Onde histórias criam vida. Descubra agora