|•Part 28•|

11.1K 324 2
                                    

Vote sebelum baca, komen sesudah baca;)

Happy reading ☺☺☺

"Makasih ya Vin, Lo udah 2 kali bantuin gw."

"Santai aja kali. Kalau boleh tahu, kenapa Lo bisa sampai Kaya gini?" Tanya Kevin yang penyakit keponya kambuh.

"Cuma salah paham aja kok." Flo tersenyum, agar Kevin tidak menanyakan hal lainnya.

"Oh." Kevin pasrah tidak lagi menanyakan apa yang sudah terjadi, karena tau Flo tidak akan pernah mau cerita, jadi biarlah ia tersiksa dengan penyakit keponya yang sangat angkut.

"Flo?" Panggil Kevin.

"Hmm?" Flo mengangkat sebelah alisnya seakan mengatakan kenapa pada Kevin.

Kevin tidak menjawab pertanyaan Flo. Ia malah mendekatkan tangannya ke rambut hitam Flo. Di usapnya rambut Flo yang membuat tubuh Flo menegang. Mata coklat Kevin melihat ke arah Flo dengan tatapan yang tidak bisa dia artikan, Kevin terus menatap Flo tanpa kedip yang membuatnya tidak nyaman dengan tatapan Kevin. Dirasa tubuh Kevin yang semakin mendekat, membuat Flo memutuskan untuk mengakhiri semua ini.

"Eh, Vin, Are you ok?" Tanya Flo membuat Kevin segera menjauh darinya.

"Sorry tadi ada sesuatu di rambut Lo, nih." Ucap Kevin sedikit kikuk karena ketauan tengah mengagumi ciptaan tuhan didepannya ini.

"Ooh, Kirain kenapa gitu sama wajah gw, sampai Lo nggak kedip, liatin muka gw." Ucap Flo terkekeh.

Devan yang akan memasuki UKS tiba-tiba menghentikan langkahnya melihat 2 orang beda jenis seperti tengah berciuman. Posisi Kevin yang tengah mendekati Flo dengan 1 tangan yang berada di kepalanya membuat Devan menyangka bahwa Kevin tengah mencium Flo. Ia mengepalkan kedua tangannya tidak suka melihat kedekatan Kevin dan juga Flo. Ia sangat marah melihat orang yang berada di samping Flo saat ini bukanlah dia. Seharusnya tadi ia tidak menarik tangan Saras, jadi yang sekarang berada di depan Flo itu adalah dia bukan Kevin.

Dilangkahkan kaki Devan meninggalkan UKS dan juga dua orang manusia yang tengah menikmati dunia mereka.

Bruk

"Awh." Ringis Fany saat di tabrak tubuh kekar Devan yang tengah berjalan keluar dari UKS berlawanan dengan Fany yang akan masuk ke UKS.

"Lo? Kalau jalan tuh pake mata! untung gw nya nggak jatuh, coba aja kalau sampai tadi jatuh? terus nanti gw gagar otak, Lo mau tanggung jawab huh. Woy kalau orang ngomong tuh dengerin! nggak sopan banget sih Lo jadi orang, woy Devan jangan pergi lo. Minta maaf nggak! Devan! woy monster kutub! Dasar budeg lo!." Maki Fany yang Tidak di gubris oleh Devan yang malah melanjutkan langkahnya meninggalkan UKS.

"Anak pinter yah gitu, suka seenaknya sendiri. Nabrak nggak pake minta maaf, paling nggak kalau nggak bisa ngomong maaf senyum kek apa tanyain kek mana yang sakit. Nggak lempeng gitu kaya jalanan tol, bikin kesel aja." Fany masih saja memaki Devan yang sudah tidak terlihat. Ia pun segera memasuki UKS setelah puas memaki Devan yang tidak ada faedahnya karena sang empu sudah tidak ada di depannya.

"Lama banget sih Fan?" Tanya Flo kesal melihat Fany yang baru sampai.

"Lo nggak liat gw bawa apa! Gw tadi mampir dulu ke koperasi buat beliin Lo minum, jadi gw agak lama kesininya." Ucap Fany mengangkat bungkusan yang berisi minuman dan juga beberapa jajanan yang ia beli di koperasi.

"Ya gw kan nggak tau kalo Lo bakal ke koperasi dulu beli minum." Flo merasa tidak enak pada Fany.

"Makanya sebelum ngomong tuh nanya dulu ke orangnya." Ucap Fany kesal.

Floris (•TAMAT•)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang